Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

LAPAR Sulsel

Ini Catatan Akhir Tahun LAPAR Sulsel Soal Keberagaman dan Demokrasi di Makassar

Triwulan pertama ditandai dengan polarisasi identitas akibat momen pemilihan umum, serta pemilihan Presiden dan Wakil Persiden.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Sudirman
LAPAR Sulsel
Lembaga Advokasi & Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR Sulsel) bekerjasama dengan Komunitas GUSDURian Makassar menyelenggarakan Bedah Buku Moderasi Agama oleh Kementerian Agama RI di Kantor LAPAR Sulsel. 

LAPAR Sulsel bersama aktivis Lintas Iman merespon situasi “kritis” ini dengan mengumandangkan kampanye “Makassar Menuju Kota Toleran”.

Mendorong Kota Makassar perlu digalakkan melihat komplesitas kebargaman yang ada di Kota Makassar.

Kota Makassar menjadi rumah bersama semua orang tanpa ada diskriminasi terhadap
kelompok.

Pemerintah Kota Makassar mesti mengambil peran sentral dalam menciptakan kondisi Kota Makassar yang dama, toleran dan kota bagi semua kelompok.

Pemerintah Kota Makassar seyogyanya jadi pelindung bagi semua kelompok dan tidak lagi mengeluarkan kebijakan yang terkesan diskriminatif terhadap pemenuhan hak minoritas (kebebasan beragama dan berkeyakinan), serta menjamin adanya penjaminan bagi kelompok minoritas agama untuk mengekspresikan keyakinan beragamanya, sesuai dengan amanah konstitusi.

Gaung “Makassar Kota Toleran” mesti dikampanyekan oleh semua pihak.

Dialog berkala antar pemangku kebijakan, akademisi, tokoh agama, budayawan, pegiat demokrasi, aktivis lintas iman, dan masyarakat umum terkait kebebasan beragama dan berkeyakinan di Kota Makassar.

Memanfaatkan ruang publik baru (media sosial dan internet) untuk menyuarakan isu keberagaman, toleransi, dan perdamaian.

Hadirnya ruang publik ini merupakan arena demokratisasi 4.0, wadah di mana diskursus saling memperebutkan
audience masing-masing.

Sehingga, proses advokasi di ranah ini menjadi penting untuk digalakkan, sebagai counter narasi atas diskursus yang lebih mengarah pada intoleransi dengan balutan hoaks dan ujaran kebencian.

Dengan segala upaya dilakukan di atas cita-cita bersama untuk mewujudkan Kota Makassar sebagai Kota Toleran. Kota semua kelompok bisa hidup berdampingan dengan aman dan damai bukan hal mustahil untuk diwujudkan tahun akan datang.(*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow Instagram Tribun Timur

Subscribe akun Youtube Tribun Timur

(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved