Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Viral

Fatin Meninggal Dunia Beberapa Jam Setelah Menikah dengan Azzam, Kisahnya Viral & Bikin Haru

Fatin Meninggal Dunia Beberapa Jam Setelah Menikah dengan Azzam, Kisahnya Viral & Bikin Haru

Editor: Ilham Arsyam
facebook
Fatin Meninggal Dunia Beberapa Jam Setelah Menikah dengan Azzam 

Fatin Meninggal Dunia Beberapa Jam Setelah menikah dengan Azzam, Kisahnya viral & Bikin Haru

TRIBUN-TIMUR.COM - Segala hal dalam hidup ini sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Termasuk kelahiran, pernikahan, dan kematian.

Pernikahan dapat menjadi hal yang paling membahagiakan, akan tetap bisa juga menjadi hal yang sangat menyedihkan.

Pernikahan yang menyisakan duka mendalam salah satunya dirasakan oleh pengantin pria di Malaysia ini.

Ia harus rela ketika pengantin wanitanya meninggal dunia beberapa jam usai keduanya resmi menikah.

Dulu Artis Cantik ini Miskin Hidup Sengsara Tinggal di Gubuk Reyot, Kini Terkenal Bergelimang Harta

Dikutip GridPop.ID dari Tribun Medan, Senin (7/4/2019), belum genap 24 jam menjadi suami istri, pengantin pria ini harus merelakan kepergian istrinya.

Rasa kehilangan ini berasal dari pasangan yang baru menikah asal Malaysia, Azzam dan Fatin Nursyahirah Yusuf.

Kabar memilukan tersebut dibagikan oleh sebuah akun Facebook dengan nama Shukur Yusuf pada 4 Agustus 2018 lalu.

Postingan tersebut bertuliskan 'Coretan buat Kakak' yang disertai cerita panjang dan foto-foto.

Diceritakan, Fatin dinyatakan meninggal dunia selang beberapa jam setelah resmi menikah dengan Azzam.

Azzam dan Fatin saat resmi menjadi pasangan suami istri.
Facebook Shukur Yusuf
Azzam dan Fatin saat resmi menjadi pasangan suami istri.

Azzam dan Fatin resmi menikah pada Jumat (3/8/2018) lalu.

Momen kebahagiaan itu pun cepat berlalu hingga berubah menjadi air mata.

Kala itu, Fatin mengalami sedikit penurunan kondisi.

Kondisi Asmaul Husna Sebelum Tewas Diungkap Sahabat: Kenapa Musti Bunga Mati, Bukan Bunga Segar?

Hingga Sabtu pagi, Fatin telah dinyatakan meninggal dunia.

Di balik kepergian Fatin, ternyata ada kisah pilu di mana pengantin wanita tersebut sudah lama berjuang melawan penyakit kanker.

Pemilik akun juga menuliskan perjalanan panjang Fatin, yang sekaligus kakaknya itu, ketika melawan kanker.

Sejak awal 2017, Fatin telah didiagnosis kanker sarkoma stadium empat.

"Namun Allah lebih sayangkan Kakak dan Saat itu tiba juga. Kakak pergi meninggalkan kami pada waktu Subuh 4 Ogos 2018. Alhamdulillah ditemani Mama, Abah, Suaminya, Mak Besah serta Saya," tulis Shukur pada keterangan fotonya dikutip GridPop.ID dari Facebook, Senin (8/4/2019).

Sejak diunggah, postingan tersebut pun menjadi viral.

Saat dihubungi pihak media mStar online, Shukur menceritakan kisah Fatin melawan kanker.

Wanita berusia 24 tahun tersebut telah menjalani dua kali operasi dan radioterapi sejak tahun 2017 lalu.

Namun kondisinya semakin tidak dapat ditangani sejak kanker semakin menggerogoti tubuh Fatin.

"Dia tidak bisa dihibur. Dia hanya meminta untuk bisa melanjutkan pernikahan bersama kekasihnya," ujar Shukur.

Pada bulan Juni 2018 lalu, Azzam dan Fatin bertunangan.

Shukur mengatakan jika kedua keluarga mereka setuju untuk melanjutkan pernikahan meski kondisi Fatin sangat memprihatinkan.

Shukur mewakili keluarganya mengaku haru atas perlakuan keluarga Azzam yang masih mau menerima kondisi Fatin.

"Kami sangat tersentuh oleh Azzam dan ketulusan keluarganya yang menerima orang yang sakit untuk menjadi bagian dari kehidupan mereka," jelas Shukur.

Tak lupa, Shukur menyampaikan ungkapan syukurnya juga.

"Setelah upacara solemnisasi, kamu merasa bersyukur dan lega bahwa mereka bersatu sebagai suami dan istri, bahkan jika itu hanya untuk sementara waktu," lanjut Shukur sambil menunjukkan kecantikan kakaknya saat upacara pernikahan.

Meski telah ditinggal selama-lamanya, Shukur menjelaskan jika keluarganya telah ikhlas atas kepergian Fatin.

"Dia adalah orang yang paling bahagia dan beruntung. Tapi dia akan menjaga kesakitannya sendiri karena dia tidak pernah ingin merepotkan siapa pun, itu kakak saya," pungkas Shukur pada sesi wawancara.

Melalui unggahannya di Facebook, Shukur Yusuf menunjukkan potret Fatin saat melangsungkan pernikahan.

Bahkan, terlihat potret Fatin tatkala terbaring lemah ditemani sang suami yang baru menikah dengannya.

Selain mengecup kening sang istri, Azzam juga menggenggam tangan Fatin.

Nampak sebuah cincin pernikahan melingkar di jari manis Azzam.

Pada potret lainnya, nampak keluarga berkumpul di samping kasur di mana Fatin tengah terbaring lemah.

Selamat tinggal Fatin, semoga tenang dan bahagia di sana.

CORETAN BUAT KAKAK

Kanser? Malas ambil pusing sebab tak kena batang hidung sendiri. Tahun 2017, di PPUM adikku yang kami panggil Kakak disahkan menghidap Kanser Sacorma (sejenis kanser tisu) pada tahap ke-3!

Sekeluarga tergamam. Mama terus menangis. Abah kelu tak terkata. Seakan tidak percaya akan diuji sehebat ini. Tetapi Kakak yang kami sayangi nampak cukup kuat. Kami sekeluarga terus positif yang mengatakan Kakak boleh sembuh. Hidup bertukar 360 darjah. Segala aktiviti dan perhatian kami dikhususkan untuk Kakak.

September 2017, selesai pembedahan membuang kanser tersebut. Doktor memberi jaminan yang pembedahan berjaya dan insyaAllah kanser tidak akan menyerang lagi sekurang-kurangnya untuk tempoh terdekat. Cuma follow up seperti biasa. Leganya perasaan kami sekeluarga. Difikirkan berakhir disitu, tetapi tidak.

Disember 2017, Kakak diuji lagi. Kanser datang kali ini dengan lebih agresif. Doktor juga tidak dapat mengenalpasti mengapa kanser ini begitu cepat membesar. Kami sekeluarga terus memberi semangat. Terus yakin. Terus berusaha. Terus bertawakal. Hanya kami dapat memberikan kekuatan psikologi yang amat diperlukan Kakak.

Februari 2018, Mama dan Abah terus setia menunggu diluar bilik bedah. Pembedahan kedua yang memakan masa lebih 15 jam selesai jam 2 pagi. Usai solat Subuh, Mama, Abah dan saya dah terjegat di Cardiacthoracic Intensive Care Unit (CICU) menunggu ulasan doktor mengenai pembedahan tadi. Doktor memaklumkan bahawa pembedahan tidak 100% berjaya. Sel kanser tak dapat dikeluarkan sepenuhnya disebabkan keadaan sudah terlalu rumit dan boleh mengakibatkan kehilangan nyawa. Selesai mendengar ulasan doktor, kami keluar. Masing-masing diam membisu namun akhirnya kami sama-sama menangis. Tak kuat kami menahan air mata. Ya Allah! Sungguh hebat ujianMu kali ini...

Bermula daripada saat itu, kami sekeluarga mula menjadi doktor sendiri. Habis segala macam artikel berkaitan kanser kami baca. Habis segala petua kami cuba. Segala ceruk pelusuk negara kami teroka. Dengan hasrat mencari penawar buat Kakak tercinta. Kakak seperti biasa senyum tanpa luahkan sakit yang terseksa.

Hujung April 2018, kami sekeluarga bersetuju dengan saranan doktor untuk Kakak menjalani sesi radioterapi. Maka berulang-aliklah kami setiap hari membawa Kakak ke PPUM. Selesai 30 sesi pada awal Jun 2018, hasil scan terbaru yang dijalankan, doktor memaklumkan yang tumor kanser sudah mengecut. Alhamdulillah. Leganya hati kami.

Namun, tiba-tiba doktor berkata lagi dalam nada yang cukup lembut.. "Tapi...., kanser tu dah merebak ke kawasan yang lain". Saya dan kakak terbungkam! Pada ketika itulah pertama kali saya melihat Kakak menangis teresak-esak. Saya sendiri menangis sambil cuba memberikan kata-kata positif buat adikku ini. Tidak lagi peduli pandangan orang disekitar ruang menunggu PPUM. Hanya kami merasai peritnya dugaan ini. Allah....

17 Jun 2018, Kakak dipinang seorang anak muda yang cukup ikhlas menerima Kakak seadanya. Keluarga pihak lelaki juga banyak membantu dalam proses mencari penawar buat Kakak daripada awal hingga sekarang. Mama dan Abah sangat bersyukur disebabkan keluarga pihak lelaki yang begitu bersungguh menerima Kakak walaupun dalam keadaan Kanser sekarang sudahpun di tahap 4.

Julai 2018. Kakak lumpuh daripada paras pinggang ke bawah. Sekeluarga terkejut. Tidak kami sangka akan secepat ini. Kakak seperti biasa lebih banyak berdiam diri tentang sakitnya. Namun segala yang Kakak pinta, kami akan cuba usaha untuk jadikan kenyataan. Selang seminggu kemudian, kesihatan Kakak semakin merosot. Kakak mula sesak nafas. Kanser sudah menyerang paru-paru Kakak. Pihak hospital telah memberitahu tiada rawatan lagi untuk tahap ini. Yang ada hanyalah "Comfort Patient". Fahamlah kami dengan maksud Doktor itu. Lantas Mama terus menangis. Abah cuba memendam rasa biarpun air mata sudah berlinang. Hanya Allah yang mengetahui perasaan kami...

Ogos 2018. Semangat baru buat Kakak. Azzam bersungguh untuk menerima Kakak sebagai isteri. Ikhlas hati Azzam hanya Allah yang tahu. Dalam keadaan Kakak seperti ini, tetap menerima Kakak seadanya. Keluarga Azzam juga begitu. Menyokong penuh hasrat Azzam. Telah menganggap Kakak seperti keluarga sendiri. Alhamdulillah. Allah hantarkan sebuah keluarga yang cukup bersih hatinya yang sedia menerima Kakak dan berusaha bersama-sama mencari penawar dan memberi semangat.

Pagi 3 Ogos 2018, Kakak dan Azzam selamat diijabkabulkan. Tiada majlis warna warni, tiada baju pengantin menambah seri. Tiada pelamin tanda raja sehari. Yang ada hanyalah pihak keluarga perempuan, pihak keluarga lelaki, tok kadi bersama saksi. Ketika akad sedang dilafaz, esakan tangisan keluarga menjadi muzik latar, menyaksikan penyatuan dua hati murni ini. Alhamdulillah. Allah permudahkan.

Semoga atas pernikahan ini, Allah kurniakan rahmat dan keberkatan serta kebahagiaan dunia akhirat buat Kakak dan Azzam.

Namun, saat gembira itu tidak lama. Petangnya selepas solat Jumaat, Kakak terus dimasukkan ke hospital. Pernafasan Kakak semakin merosot. Mama terus menjadi peneman setia. Disamping Abah yang terus berusaha serta keluarga yang terus mendoakan kesembuhan Kakak.

Namun Allah lebih sayangkan Kakak dan Saat itu tiba juga.

Kakak pergi meninggalkan kami pada waktu Subuh 4 Ogos 2018. Alhamdulillah ditemani Mama, Abah, Suaminya, Mak Besah serta Saya.

Disaat ini, keluarga redha dengan ketentuan. Buat Azzam dan keluarganya, terima kasih atas segala pengorbanan serta kasih sayang yang diberikan untuk Kakak, serta menunaikan impian Kakak biarpun cuma untuk seketika. Alhamdulillah, Kakak nampak berseri masa hari pernikahannya. Hanya Allah yang dapat membalasnya budi baik Azzam dan keluarganya.

Semoga Kakak ditempatkan dikalangan orang yang beriman. Aamiin.

Fatin Nursyahirah Binti Yusuf
1994-2018

Al-Fatihah

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved