Mahasiswa UIN Terlibat Pembunuhan
Oknum Mahasiswa UIN Terlibat Pembunuhan, Ini Tanggapan Kampus
Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah Fakuktas Ekonomi UIN Alauddin Makassar ditangkap dalam kasus pembunuhan.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Ridhoyatul Khaer (20) kini harus berurusan dengan aparat kepolisian Polsek Manggala Kota Makassar.
Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah Fakuktas Ekonomi UIN Alauddin Makassar ditangkap dalam kasus pembunuhan.
Ridhoyatul membunuh kekasihnya, Asmaul Husna (21). Korban merupakan teman sekampus pelaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Menanggapi hal tersebut, pihak kampus UIN Alauddin Makassar belum mengambil sikap untuk pemberian sanksi terhadap pelaku.
Ketua Jurusan Perbankan Syariah, Ismawati mengatakan, pihak kampus belum bisa memutuskan pemberian sanksi sebelum ada kepastian hukum dari kepolisian.
"Kita belum bisa membuat kebijakan apapun selagi belum ada kepastian hukum," kata Ismawati kepada Tribun, Minggu (15/12/2019).
Ridhoyatul Khaer merupakan mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah. Pria asal Bone itu saat ini duduk di semester tujuh.
Unit Reserse Kriminal Polsek Manggala Kota Makassar masih terus melakukan pendalaman terkait kasus pembunuhan mahasiswa UIN Alauddin ini.
Pihak jurusan, kata Ismawati, menunggu kepastian hukum terhadap Ridhoyatul Khaer. Oleh karena itu, pihak kampus belum mengambil keputusan pemberian sanksi akademik.
"Kita serahkan kepada hukum untuk bekerja dan melakukan pembuktian," ucap Ismawati.
Sebelumnya diberitakan, modus Ridhoyatul Khaer (20) menghabisi nyawa kekasihnya Asmaul Husna (21) terbilang cukup sadis.
Mahasiswa semester tujuh jurusan Perbankan Syariah Fakuktas Ekonomi UIN Alauddin Makassar itu, membunuh Asmaul Husna dengan cara mengorok leher korban.
Hal itu diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Manggala Iptu Syamsuddin saat ditemui awak media di Mapolsek Manggala.
"Awalnya pelaku (Ridhoyatul Khaer) menutup wajah korban dengan bantal selama 15 menit," kata Iptu Syamsuddin, Sabtu (15/12/2019) kemarin.
Usai menutup wajah korban (Asmaul Husna) dengan bantal, Ridho sapaan pelaku, melihat kekasihnya itu (Asmaul Husna) masih bernafas.
Ia pun berinisiatif mengambil pisau di dalam dapur.
"Pelaku (Ridho) lansung masuk ke dalam dapur lalu mengambil pisau dapur dan kembali lagi ke dalam kamar dan mengiris (mengerek) leher korban," ujarnya.
Penuturan Iptu Syamsuddin itu berdasarkan pengakuan Ridho, yang telah mengakui bahwa ia sebagai pelaku pembunuhan mahasiswi asal Soppeng tersebut.

Sebelum ditangkap, Ridho menyempatkan hadir di lokasi ditemukannya mayat Asmaul Husna, Perumahan Citra Elok, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar.
Kehadiran Ridho dengan gerak-gerik mencurigakan pun membuat polisi bergerak cepat untuk mengamankannya.
Aksi sadisnya itu dilakukan Ridho pada Jumat (13/12/2019) sore kemarin.
Saat itu Ridho dan Asmaul Husna hanya ber dua di dalam rumah.
Untuk motif pembunuhan itu, polisi masih melakukan pendalaman.
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: