Mahasiswa UINAM Tewas
Ini Postingan Terakhir Mahasiswi UIN Alauddin Sebelum Tewas Dibunuh Pacarnya
Asmaul Husna, masih duduk di semester tujuh UIN Alauddin Makassar. Ia sementara disibukkan dengan urusan skripsi.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Malang benar nasib Asmaul Husna (23). Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, tewas di tangan pacarnya sendiri, Ridhoyatul Khaer (21).
Asmaul Husna, masih duduk di semester tujuh UIN Alauddin Makassar. Ia sementara disibukkan dengan urusan skripsi.
Kini mahasiswi asal Soppeng itu telah tiada. Ia tewas tersekap bantal dengan luka sabetan pisau dapur dibagian lehernya.
Asmaul Husna meninggal di kamar rumah kerabatnya, Perumahan Citra Elok, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar.
• Foto-foto Sebelum Oplas Puteri Novitasari Ramli-Siwi Sidi Pramugari Garuda Indonesia dan Sesudah
Rumah yang ditinggali Asmaul Husna merupakan rumah Ketua KPU Pangkep Burhanuddin. Di rumah itu, ia tinggal bersama dua sepupu lainnya, Satriani (25) dan Miftahul Nur (20).
Kematian Asmaul Husna diketahui Sabtu (14/12/2019) siang.
Setelah teman sekamarnya Satriani (25), tiba di rumah setelah berkunjung ke rumah sakit, Jumat (13/12/2019).
"Saya datang begitumi posisinya (terlentang dengan wajah tertutup bantal). Malam Sabtu, saya tidak menginap disini, malam Jumat samaka. Hari Jumatnya saya keluar jam 10 wita, tapi Asmaul Husna lebih duluan keluar dari pada saya," ujar Satriani.
Ditinggal Satriani, Asmaul Husna hanya berdua dengan sepupu laki-lakinya Miftahul Nur.
Posisi pintu kamar Miftahul Nur berhadapan dengan pintu kamar Asmaul Husna, tempatnya merenggang nyawa.
Namun, Miftahul Nur mengaku baru mengetahui Asmaul Husna tewas setelah ia dibangunkan Satriani.
"Saya baru tahu Asmaul Husna meninggal dunia setelah kak Satriani kasih bangunka, tadi sekitar jam 12 siang," kata Miftahul Nur.
Meski se rumah, Miftahul mengaku terakhir berbicara dengan Asmaul Husna pada Kamis (12/12/2019).
Ia pun mengaku menanyakan kondisi ruang tengah yang bersih, setelah berantakan digunakan syuting Miftahul.
"Pas ketemu, saya tanya. Kita yang bersihkan ini? Asmaul Husna bilang iye saya, yang belakang belum. Jadi saya bilangmi lagi iye, biar saya yang bersihkan," ungkap Miftahul.
Usai percakapan Kamis malam itu, ia tidak lagi bertemu dengan Asmaul Husna.
• Foto-foto Sebelum Oplas Puteri Novitasari Ramli-Siwi Sidi Pramugari Garuda Indonesia dan Sesudah
Keesokannya (Jumat) Miftahul meyakini Asmaul Husna berada di dalam kamarnya. Namun ia tidak sempat bertemu dan berbincang.
Pasalnya, Asmaul Husna adalah sosok pendiam, dan keseringan berkatifitas di dalam kamar.
"Jumatnya itu saya tidak ketemu, tidak baku lihat. Cuman saya tahuji bilang adaki di dalam kamar, karena sering di kamar," ungkap Miftahul.
Sosok pendiam Asmaul Husna, juga diungkapkan sahabat SMP nya di Soppeng, Andi Nurul Khaera (21) yang kini kuliah di UNM.
Mendengar kabar sahabatnya kecilnya meninggal dunia, Nurul sapaannya pun bergegas mendatangi lokasi kejadian.
"Memang pendiam orangnya. Tapi kalau sama kita sahabat SMPnya, aktifji cerita-cerita, bercanda sama-sama," kata Nurul Khaera.
Nurul Khaera mengaku bertemu Amaul Husna dan sejumlah sahabat SMP lainnya itu, setahun yang lalu.
Pertemuan itu rupanya dirindukan Asmaul Husna sebelum tewas di tangan pacarnya.
Terbukti dengan postingan terakhirnya beberapa hari lalu di instagram dengan nama akun aulhsn_.
Asmaul Husna memposting foto bersama empat sahabatnya yang mengenakan mukena.
Dalam foto itu, anak pasangan Kamardia dan Makkacanneng itu mengenakan mukena cokelat.
Ia menulis postingan," Capaian terbesarku selama ini bukan tentang seberapa banyak piala kumenangkan, bukan tentang seberapa banyak sertifikat yang ku kumpulkan, bukan tentang seberapa banyak rupiah yang kuperoleh, bukan seberapa tinggi rangkin atau IPK yang kudapat.
-
Tapi
-
Capaian terbesarku adalah teman-temanku, manusia-manusia kuat yang mampu bertahan denganku".
"Disituma terakhir komunikasi baku balas-balas di komentar kolom, lamamiki memang tidak kumpul semua teman-teman SMP," ujar Nurul Khaera.
Tidak cukup 24 jam, pelaku pembunuhan Asmaul Husna diungkap jajaran Polsek Manggala.
Ialah Ridhoyatul Khaer (20) mahasiswa jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekenomo UINAM.
Ridho sapaannnya ditangkap saat ia mendatangi lokasi tewasnya, Asmaul Husna.
Polisi yang curiga dengan gerak geriknya pun, lansung membawanya ke Polsek Manggala.
Hasil interogasi polisi, Ridho mengaku telah membunuh Asmaul Husna Jumat kemarin.
• Foto-foto Sebelum Oplas Puteri Novitasari Ramli-Siwi Sidi Pramugari Garuda Indonesia dan Sesudah
Ia melancarkan aksinya dengan cara menutup wajah Asmul Husna dengan bantal, lalu menyabetkan pisau dapur di leher Asmaul Husna.
Untuk motif pembunuhan itu, polisi masih melakukan pendalaman.(tribun-timur.com).
Laporan wartawan tribun-timur.com, Muslimin Emba.
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: