Najwa Shihab
Hari Pembalasan Mata Najwa Malam Ini, Lihat Tamu yang Akan Dihadirkan, Link Live Trans 7
Bukan Najwa Shihab namanya kalau tidak menarik perhatian. Kepiawaiannya memandu acara Talkshow Mata Najwa di Trans 7 membuat namanya semakin dikenal
"Kalau mau jadi menteri tapi untuk cari uang ya mendingan nggak usah jadi menteri gitu lho," jawab Nadiem menegaskan.
"Ya kalau jadi menteri ya melayani," sambungnya.
Ia pun mengaku kurang lengkap jika kehidupannya belum ada kepemimpinan dalam melayani.
"Tapi yang penting kita itu dalam kehidupan kita belum lengkap kepemimpinannya kalau belum melayani. Itu lho yang saya kepingin," ujar Nadiem.
Saat ditanya Najwa mengenai perusahan Go-Jek, Nadiem juga mengaku senang di perusahaan start up-nya tersebut.
Tetapi ia berpandangan tak lengkap jika hanya berkiprah di dalam dunia swasta saja.
Adanya tawaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri merupakan kesempatan Nadiem Makarim dalam berkiprah di dalam sektor kepemerintahan atau negara.
"Sebenernya saya seneng baget di perusahaan saya sebelumnya, tapi menurut saya prinsip kepemimpinan versi saya pribadi adalah kita tuh belum kelar kalau hanya pernah punya pengalaman di dalam suatu sektor swasta saja," katanya kepada Najwa.
Menurutnya, kini banyak sekali anak-anak muda yang apatis.
Hal ini ia contohkan banyaknya anak-anak muda yang tidak mau bergabung dengan pemerintah.
"Tapi kenyataannya adalah kalau semua berpendapat itu, dan semuanya yang hanya penting itu cari uang aja, negara kita nggak bakal ke mana-mana," jelasnya.
Bagi Nadiem, ukuran kesuksesannya adalah ketika dirinya bisa bermakna dan memberikan dampak untuk orang lain.
Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim memandang pendidkan tidak hanya berasal dari guru di sekolah saja, namun juga para orang tua murid.
Ia mengatakan sulit sekali menebak masalah yang akan dihadapi di masa depan.
Menurutnya, adanya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) maka masalah di masa depan dapat ditangani.
"Mbak Nana, kita nggak tahu masalah apa yang akan dihadapai di masa depan. Sulit sekali menebak. Jadinya kita harus, kalau SDM kita kuat apapun kompleksitas masalah di masa depan kita bisa handle (tangani)," ungkap pria lulusan Universitas Harvard itu.
"Anak muda kita bisa adaptif. Dia bisa memetakan dan memecahkan permasalahan yang ada apapun itu," pungkas Nadiem Makarim.
Nadiem Makarim merupakan satu diantara anak muda yang dinilai paling berhasil di dunia bisnis start up tanah air lewat aplikasi Go-Jek yang dirintisnya.
Bisnis aplikasi yang dikembangkannya sudah menciptakan lapangan pekerjaan bagi jutaan orang.
Kini Nadiem Makarim didapuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, juga menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju dengan usia 35 tahun.
Dari perusahaan digital banting setir ke birokrasi pemerintahan, pria lulusan Universitas Harvard ini baru saja dinobatkan sebagai satu diantara 100 tokoh masa depan dunia versi majalah Time.
Gayanya yang santai saat di kantor kementerian membuatnya mendapat julukan Mas Menteri dari para stafnya.
Duduk di kursi pendidikan, Nadiem memegang kuasa atas kebijakan di bidang pendidikan yang akan menentukan masa depan bangsa. (*)
Presiden Jokowi Kalah Telak
Ternyata bawahannya mengalahkan jumlah kekayaan Jokowi.
Bahkan mengalahkan lebih dari 350 persen.
Diketahui kekayaan Nadiem Rp 1,4 triliun. Jokowi hingga Pilpres 2019 lalu hanya memiliki kekayaan Rp 50 miliar.
Diberitakan sebelumnya jumlah kekayaan Jokowi meningkat dari Pilpres 2014 lalu hanya sekitar Rp 30 miliar.
Emang kaya banget yah Mas Menteri Nadiem ini.
Bandingkan dengan Prabwo
Jika dibandingkan dengan Prabowo, Nadiem kalah kaya.
Pasalnya kekayaan Menhan itu mencapai Rp 1,9 triliun.
Kekayaannya naik Rp 300 miliar sejak Pilpres 2014 lalu.
Tapi jangan salah, mantan calon Wapres Sandiaga Uno justeru jauh lebih kaya dengan data harta Rp 5 triliun.
(Tribunnews/TribunTimur)