Musda KNPI Sulsel
Nurkanita Kahfi Wanita Kedua Jadi Ketua KNPI Sulsel, Setelah Niniek Lantara, Beda Cara Andi Oddang
Nurkanita Kahfi juga cucu mantan Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulsel, almarhum KH Djamaluddin Amien (1930-2014).
Cara Senior Tentukan Ketua KNPI
Di jaman dahulu, menjadi Ketua KNPI Sulsel sesuai yang sangat diperebutkan.
Mendiang Brigjen (Purn) Andi Oddang (89) punya cara tersendiri yang juga tak lazim dalam menentukan Ketua KNPI Sulsel.
Cara Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan (1978-1983) menentukan Ketua KNPI Sulsel terungkap saat jenazah gubernur ke- III Sulsel ini disemayamkan di rumah duka, Hari Rabu (11/2/2015), sekitar pukul 10.20 wita.
Cara itu diceritakan seorang kerabat, mantan bawahan, dan tokoh pemuda di era Orde Baru, Andi Zainuddin (65). Dia menceritakan satu dari sekian pengalamannya bersama mantan Kepala Staf Kodam VII Hasanuddin itu.
Ini cerita sekitar tahun 1982, saat almarhum Andi Oddang, masih jabat gubernur. Sedangkan Andi Zainuddin, kala itu sebagai pejabat muda di Kantor Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Provinsi Sulawesi Selatan.
Namun pertemuannya dengan Andi Oddang, kala itu dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua DPD I KNPI Sulsel.
Andi Zainuddin menceritakan bagaimana pola Orde Baru menentukan kelanjutan kepemimpinan di semua level organ masyarakat.
Di masa Andi Oddang menjabat gubernur, Orde Baru tengah berada di puncak kejayaan dan kekuatan cengkraman militer.
Sekadar diketahui, saat terpilih jadi gubernur, Januari 1978, pangkat Andi Oddang kala itu masih kolonel, dengan jabatan Kepala Staf Kodam VII Hasanuddin. Kala itu panglimanya adalah Brigjen TNI Edy Soegardo (1976-1978) lalu dilanjutkan Brigjen TNI Rudini (1978-1981).
Di masa itu, jelas Andi Zainuddin, kekuasaanlah yang cari orang atau pemimpin, sedangkan seteleh reformasi oranglah yang mencari kekuasaan.
Di pertengahan tahun 1982, masa tugas Ketua KNPI Sulsel kala itu, M Said Betta, sudah akan berakhir.
Selaku pengurus teras KNPI dan panitia musda, sebelum pemilihan Andi Zainuddin, melaporkan tiga nama figur ketua. "Saya bawa namanya, Iskandar Mandji, Dr Nurdin Mappewali, dan terakhir Andi Syafiuddin Makka..,."
Lalu saat itulah, Andi Zainuddin, praktikkan gaya Andi Oddang membaca kertas usulan tiga nama itu. Tangan Oddang dijulurkan jauh, seraya menyebut nama ketiga, yang juga adik kandungnya...
Dengan berbahasa Bugis, Andi Odang berujar, "De’gah nawedding Andi Capi mantaji ketua KNPI? (Tidak bisakah itu Andi Capi (spaan Andi Syafiuddin Makka) jadi ketua..."
Dan memang, seteleh nama Andi Syafiuddin dibawa ke ketua DPP KNPI di Taman Bahari, Jakarta, akhirnya Andi Syafi ditetapkan jadi ketua KNPI Sulsel, hingga Andi Mattalatta (eks Menkum HAM) menggantikannya tahun 1986.(*)