Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Musda KNPI Sulsel

Nurkanita Kahfi Wanita Kedua Jadi Ketua KNPI Sulsel, Setelah Niniek Lantara, Beda Cara Andi Oddang

Nurkanita Kahfi juga cucu mantan Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulsel, almarhum KH Djamaluddin Amien (1930-2014).

Penulis: AS Kambie | Editor: AS Kambie
dok_KNPI
Nurkanita Kahfi, Ketua DPD KNPI Sulsel 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Butuh waktu 25 tahun untuk mengembalikan situasi hari ini di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulsel.

Aktivis perempuan Sulsel membutuhkan waktu 25 tahun untuk kembali menjadi Ketua DPD I KNPI di daerah ini.

Nurkanita Maruddani Kahfi terpilih menjadi Ketua DPD I KNPI Sulsel dalam musda XV yang digelar di Malino, Gowa, Minggu (8/12/2019). Nurkanita Kahfi adalah putri Ketua DPW PAN Sulsel dan anggota DPR RI, Ashabul Kahfi.

Nurkanita Kahfi juga cucu mantan Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulsel, almarhum KH Djamaluddin Amien (1930-2014).

Nurkanita Kahfi menjadi wanita kedua yang memimpin KNPI Sulsel. Sebelumnya, 25 tahun lalu, Andi Niniek Lantara, menjadi Ketua KNPI Sulsel periode 1991-1994.

Ketua DPD KNPI Sulsel Nurkanita Kahfi menyalami Ketua MUI Sulsel AGH Sanusi Baco LC, uai terpilih jadi ketua umum DPD KNPI Sulsel, 8/12/2019
Ketua DPD KNPI Sulsel Nurkanita Kahfi menyalami Ketua MUI Sulsel AGH Sanusi Baco LC, uai terpilih jadi ketua umum DPD KNPI Sulsel, 8/12/2019 (dok_istimewa)

Niniek Lantara menjadi Ketua KNPI Sulsel yang ke-7, sementara Nurkanita Kahfi bakal menjadi Ketua KNPI Sulsel yang ke-16, menggantikan Ketua KNPI Sulsel yang ke-15, Imran Eka Saputra. Nurkanita Kahfi menjadi calon tunggal ketua dalam Musda XV KNPI Sulsel, 7-8 Desember 2019, di Malino, Gowa. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) sepakat mencalonkan Nurkanita Kahfi.

Berikut 15 Ketua KNPI Sulsel dari Masa ke Masa:
1. dr Syamsi Lili: 1973-1975
2. dr Syamsi Lili: 1975-1979
3. M Roem Muin: 1979-1982
4. Andi Syafiuddin Makka: 1982-1985
5. Andi Mattalatta: 1985-1988
6. Ibnu Munzir Bakri Wahid: 1988-1991
7. Andi Niniek Lantara: 1991-1994
8. Andi Iskandar Zulkarnaen Lathief: 1995-1998
9. Andi Jaya Sose: 1998-2001
10. Arfandy Idris: 2001-2004
11. Haris Yasin Limpo: 2004-2007
12. Ilhamsyah Azikin Solthan: 2007-2010
13. Jamaluddin M Syamsir: 2010-2013
14. Mizar Roem: 2013-2016
15. Imran Eka Saputra: 2016-2019

BACA SELENGKAPNYA DI TRIBUN TIMUR CETAK EDISI MINGGU, 8 DESEMBER 2019

Dipuji Gubernur
Musda XV KNPI Sulsel dibuka oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di Baruga Karaeng Pattingalloang, Gubernuran, Makassar, Sabtu (7/12/2019) sore.

Gubernur Nurdin Abdullah membuka Musda KNPI Sulsel didampingi Ketua Umum DPP KNPI Noer Fajriensyah dan Ketua DPD I KNPI Sulsel Imran Eka Saputra.

Pembukaan Musda KNPI Sulsel dihadiri Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan yang juga Ketua DPP KNPI Bidang dalam Negeri dan Otonomi Daerah. Hadir juga Dosen Fakultas Hukum Unhas Dr Muh Hasrul dari unsur Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Sulsel.

Gubernur Nurdin Abdullah memuji sikap Imran Eka Saputra dalam proses penggantiannya di KNPI Sulsel.

“Saya itu hadir kalau organisasi melakukan pemilihan anggota dengan musyawarah mufakat dan tidak hadir kalau proses pemilihan. Saya setuju dengan Ketua KNPI Sulsel (Imran Eka Saputra)
Dan saya satu visi dengan dia,” jelas Gubernur Nurdin Abdullah.

Secara the facto, Kanita, sapaan Nurkanita, sudah terpilih menjadi Ketua KNPI Sulsel terpilih.
OKP dan DPD se-Sulsel sepakat hanya merekomendasikan kader Muhammadiyah dibawa ke arena musda di Malino.

Musda XV KNPI Sulsel mengusung taline, KNPI Satu Nafas Sulsel Jaya.

Cara Senior Tentukan Ketua KNPI
Di jaman dahulu, menjadi Ketua KNPI Sulsel sesuai yang sangat diperebutkan.
Mendiang Brigjen (Purn) Andi Oddang (89) punya cara tersendiri yang juga tak lazim dalam menentukan Ketua KNPI Sulsel.

Cara Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan (1978-1983) menentukan Ketua KNPI Sulsel terungkap saat jenazah gubernur ke- III Sulsel ini disemayamkan di rumah duka, Hari Rabu (11/2/2015), sekitar pukul 10.20 wita.

Cara itu diceritakan seorang kerabat, mantan bawahan, dan tokoh pemuda di era Orde Baru, Andi Zainuddin (65). Dia menceritakan satu dari sekian pengalamannya bersama mantan Kepala Staf Kodam VII Hasanuddin itu.

Ini cerita sekitar tahun 1982, saat almarhum Andi Oddang, masih jabat gubernur. Sedangkan Andi Zainuddin, kala itu sebagai pejabat muda di Kantor Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Provinsi Sulawesi Selatan.

Namun pertemuannya dengan Andi Oddang, kala itu dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua DPD I KNPI Sulsel.

Andi Zainuddin menceritakan bagaimana pola Orde Baru menentukan kelanjutan kepemimpinan di semua level organ masyarakat.

Di masa Andi Oddang menjabat gubernur, Orde Baru tengah berada di puncak kejayaan dan kekuatan cengkraman militer.

Sekadar diketahui, saat terpilih jadi gubernur, Januari 1978, pangkat Andi Oddang kala itu masih kolonel, dengan jabatan Kepala Staf Kodam VII Hasanuddin. Kala itu panglimanya adalah Brigjen TNI Edy Soegardo (1976-1978) lalu dilanjutkan Brigjen TNI Rudini (1978-1981).

Di masa itu, jelas Andi Zainuddin, kekuasaanlah yang cari orang atau pemimpin, sedangkan seteleh reformasi oranglah yang mencari kekuasaan.

Di pertengahan tahun 1982, masa tugas Ketua KNPI Sulsel kala itu, M Said Betta, sudah akan berakhir.

Selaku pengurus teras KNPI dan panitia musda, sebelum pemilihan Andi Zainuddin, melaporkan tiga nama figur ketua. "Saya bawa namanya, Iskandar Mandji, Dr Nurdin Mappewali, dan terakhir Andi Syafiuddin Makka..,."

Lalu saat itulah, Andi Zainuddin, praktikkan gaya Andi Oddang membaca kertas usulan tiga nama itu. Tangan Oddang dijulurkan jauh, seraya menyebut nama ketiga, yang juga adik kandungnya...

Dengan berbahasa Bugis, Andi Odang berujar, "De’gah nawedding Andi Capi mantaji ketua KNPI? (Tidak bisakah itu Andi Capi (spaan Andi Syafiuddin Makka) jadi ketua..."

Dan memang, seteleh nama Andi Syafiuddin dibawa ke ketua DPP KNPI di Taman Bahari, Jakarta, akhirnya Andi Syafi ditetapkan jadi ketua KNPI Sulsel, hingga Andi Mattalatta (eks Menkum HAM) menggantikannya tahun 1986.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved