Puskesmas Mandai
Kontraktor Tak Patuh, Pembangunan Puskesmas Mandai Dihentikan
Peningkatan pembangunan perluasan gedung tersebut menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran 2019.
Penulis: Amiruddin | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Konsultan pengawas proyek pembangunan gedung baru Puskesmas Mandai, Kabupaten Maros, Wahyudi, protes.
Pasalnya, proyek senilai Rp 3,9 miliar tersebut, disebut tidak memenuhi syarat atau ketentuan sesuai pelelangan.
Peningkatan pembangunan perluasan gedung tersebut menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran 2019.
Bangunan yang dikerjakan oleh CV Hijrah Mandiri tersebut, dianggap tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran belanja (RAB).
Kecurangan yang ditemukan yakni berada pada pembesian atap, yang tidak sesuai sfesifikasi.
Atap pembesian yang seharusnya mengunakan rangka besi yang sudah ditentukan. Namun nampak terlentang dan melenceng dari RAB.
"Ini terjadi kekeliruan. Puskesmas Mandai dikerjakan oleh pihak rekanan CV Hijrah Mandiri. Konstruksi rangka atapnya tidak sesuai spesifikasi RAB," katanya.
Wahyudi mengatakan, sebelumnya ia telah menyampaikan ke rekanan supaya mematuhi aturan. Namun rekanan tidak peduli.
Olehnya itu , pengawas memberhentikan pekerjaan sampai rangka atap diganti sesuai dengan spesifikasi.
"Pekerjaan peningkatan pembangunan peluasan gedung Puskesmas Mandaiakan menggunakan anggaran 2019 sebesar Rp 3,9 Miliar," katanya.
Mirisnya, proyek bermasalah tersebut dalam pengawasan Pendampingan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Maros.
Selain pemasangan besi atap, berdasarkan kontrak, pekerjaan tersebut harus rampung tanggal 25 Desember 2019.
Sementara, hingga saaat ini,progres pembangunan baru mencapai 60 persen.
"Kami sering kali menegur pihak CV Hijarh Mandiri, jika ada kekeliruan pada proyek yang dikerjakannya," kata wahyudi.
"Mulai tahap pembangunan sudah menuai sorotan oleh masyarakat karena dianggap tidak proporsional. Makanya kami selalu mengontrol pekerjaan ini," kata wahyudi.
Wahyudi menambahkan, seharusnya kontraktor patuh terhadap arahan pengawas atau konsultan di lapangan.
Bukan malah mengubah sesuatu atau bahan tanpa persetujuan dari pengawas. Karena khawtirnya terjadi masalah.
TP4D Minta Kontraktor bongkar pondasi
Bangunan baru gedung Puskesmas Mandai, Kabupaten Maros, dinilai menyalahi aturan perencanaan.
Pasalnya, bangunan yang dianggarkan Rp 3,9 Miliar dari APBD 2019 tersebut, dikerjakan asal-asalan.
Hal itu membuat Tim Pendampingan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Daerah (TP4D), turun lapangan.
TP4D meminta, kontraktor CV Hijrah Mandiri selaku pemenang tender, membongkar bangunan yang sudah mencapai 10 persen saat itu.
"Kami sudah turun lapangan. Kami minta bangunan Puskesmas yang sudah 10 persen itu diganti," kata Ketua TP4D Maros, Dhevid Setiawan, Senin (9/9/2019).
Meski telah membongkar, namun pekerja tetap harus menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, sesuai perencanaan.
Pembongkaran dilakukan karena tim menemukan pelanggaran. Kontraktor dinilai tidak patuh terhadap aturan.
"Ini menindaklanjuti keluhan warga terkait pembangunan gedung Puskesmas Mandai," katanya.
Seharusnya, pekerja menggunakan besi ukuran sigma 14. Namun faktanya, besi yang terpasang hanya sigma 12.
padahal besi tersebut digunalan sebagai tiang atau pancangan ke tanah. Jika besi tidak mampu menahan beban, maka berpotensi rubuh.

"jadi sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, kita harus cegah pembangunan saat ini. Material harus diganti sesuai perencanaan," ujarnya.
Berdasarkan kontrak bernomor 69/BM/Dinkes-SDK/DAU/2019, bangunan senilai Rp 3,9 Miliar harus rampung hingga Desember.
Bangunan mulai dikerjakan 25 Juli dan berakhir 25 Desember 2019 mendatang.
2.052 Anak SD Ikut Khatam Quran di Masjid Agung Nurul Iman Barru
Zaenal Tewas Usai Berkelahi dengan Anggota Polri, Luka Memar di Muka, Polisi Bilang Dipukul Duluan
Tak Miliki Kursi di DPRD Maros, Ini Alasan Chaidir Syam Lirik PDIP
Pekerja dinilai teledor. Selain besi, pondasi bangunan yang berada di samping kanan Markas Polsek Mandai tersebut, juga dinilai menyalahi aturan.
Pasalnya, meski baru dipasang, namun kondisi pondasi sudah mulai rubuh. Padahal, belum pernah digunakan.
"Intinya, kami terus mengawal pemangunan Puskesmas mandai. Termasuk bangunan lain, yang sementara berlangsung," ujar Dhevid.
Jika sudah diberikan kesempatan untuk memperbaiki, namun tidak dilakukan, Kejari akan melakukan pengusutan.
Diprotes Warga
Pembangunan gedung baru Puskesmas Mandai, Kabupaten Maros, menuai sorotan warga.
Pasalnya, proyek tersebut dinilai mengganggu warga sekitar dan pasien Puskesmas.
Lokasi bangunan tidak dipagari dengan menggunakan seng atau jaring. Hal itu membuat debu bekas galian tanah, berterbangan.
Seorang warga, Hamzan mengatakan, Kamis (5/9/2019) selain berdebu, kontraktor atau pekerja juga tidak memasang papan proyek.
"Proyek pembangunan gedung Puskesmas Mandai, sangat menggangu dan menyalahi aturan. Warga dan pasien terganggu," kata Hamzan.
2.052 Anak SD Ikut Khatam Quran di Masjid Agung Nurul Iman Barru
Zaenal Tewas Usai Berkelahi dengan Anggota Polri, Luka Memar di Muka, Polisi Bilang Dipukul Duluan
Tak Miliki Kursi di DPRD Maros, Ini Alasan Chaidir Syam Lirik PDIP
Seharusnya kontraktor, memasang papan proyek, sebagai bentuk transparansi. Apalagi, papan proyek wajib di pasang di setiap pekerjaaan.
Dinas Kesehatan atau pihak terkait dinilai melakukan pembiaran. Para pekerja bekerja tanpa diawasi dengan ketat.
Pembangunan gedung baru Puskesmas Mandai, Kabupaten Maros, menuai sorotan warga. (Warga/Hamzan)
"Warga juga berhak mengetahui besaran anggaran dan batas waktu pembangunan. Kenapa harus dirahasiakan," katanya.
Tanpa papan proyek, kontraktor diduga memiliki niat buruk dan ingin mendapatkan keuntungan besar.
Pihak Kejakaaan Negeri (Kejari) Maros, juga tidak pernah dilihat oleh warga di sekitar lokasi.
"Harusnya Kejari melakukan pengawasan. Dia punya TP4D. Tapi kenapa tidak maksimal. Apakah ada persegongkolan?," ujar dia.
Warga mendesak penegak hukum, supaya melakukan pengawasan pembangunan, sebelum muncul masalah.
Sementara, Kepala Seksi Intelijen Kejari Maros, Dhevid Setiawan mengatakan, pihaknya segera turun ke lokasi.
"Besok saya jadwalkan turun ke sana," kata Dhevid saat itu. (*)
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: