Tribun Luwu Utara
Pengaspalan Jalan Menuju Seko Baru Sampai di Wilayah Rongkong
Warga Rongkong, Alam mengatakan, pengaspalan baru di wilayah perbatasan Desa Kanan Dede dan Desa Komba, Rongkong.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
TRIBUNLUTRA.COM, SEKO - Pengaspalan ruas jalan menuju Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, baru sampai pada wilayah Kecamatan Rongkong.
Rongkong merupakan salah satu kecamatan yang dilalui apabila menuju Seko.
Warga Rongkong, Alam mengatakan, pengaspalan baru di wilayah perbatasan Desa Kanan Dede dan Desa Komba, Rongkong.
"Pengaspalan baru di wilayah perbatasan Kanan Dede dan Komba," kata Alam, Kamis (5/12/2019).
Ia mengakui, perbaikan jalan menuju kecamatan terpencil tersebut tengah digenjot.
"Kalau jalan dari Komba ke Seko itu juga sudah diperbaiki, tapi baru sampai pada tahap pengerasan," katanya.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, dalam postingan di akun Instagram resminya menyampaikan bahwa pengaspalan dari ibu kota Luwu Utara, Masamba menuju Seko sedang dilakukan.
"Seko yang sebelumnya dikenal dengan ojek termahal karena membutuhkan waktu tiga hari untuk menempuh jarak 126 km, sebentar lagi akan terbuka aksesnya. Foto ini adalah pengaspalan dari Masamba menuju Seko," tulis Nurdin pada akun nurdin.abdullah.
"Kami terus berkomitmen untuk memenuhi hak masyarakat akan kebutuhan infrastruktur jalan, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik. Semoga Allah SWT meridohi dan memudahkan pembangunan merata di Sulawesi Selatan," Nurdin menambahkan.
Mantan bupati Bantaeng dua periode menyertakan foto perbandingan jalan menuju Seko tahun 2018 dengan saat ini.
Diketahui, sejak 74 tahun Indonesia merdeka, masyarakat Seko tidak pernah merasakan jalanan aspal.
Selama ini jalan menuju ke Seko berlumpur dan berkubang, dengan jarak tempuh tiga hari perjalanan.
Untuk bisa melalui jalan itu, masyarakat harus memodifikasi motornya dengan menggunakan ban trail.
Sedangkan kendaraan roda empat sangat sulit melalui jalan ini.
Sehingga masyarakat Seko harus mengeluarkan uang Rp 700 ribu hingga Rp 1,5 juta sebagai sewa ojek.
Di Seko dikenal pula dengan ojek termahal di Indonesia.
Seko merupakan kecamatan yang memiliki 12 desa, dan berada 2.985 meter di atas permukaan laut.
Masyarakat disana menggantungkan hidupnya pada bertani dan beternak.
Daerah ini juga dikenal penghasil kopi terbaik, jenis robusta dan arabika.
Selain ojek, masyarakat juga bisa menggunakan moda transportasi pesawat fokker dengan harga tiket Rp 300 ribu saat subsidi dan Rp 700 jika tidak subsidi.
Hanya saja tiket pesawat dari Bandara Andi Djemma Masamba ke Bandara Seko terbatas.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: