Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PNUP Makassar

Gapensi-PNUP Makassar Sepakati Kerjasama, Ini Keuntungannya Bagi Alumni

Kerjasama ini terkait dengan penyerapan dan pelatihan mahasiswa dan lulusan PNUP Makassar.

Penulis: Alfian | Editor: Sudirman
Ist
Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (Sekjen BPP) Gapensi, Andi Rukman Karumpa 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Makassar, sepakat menjalin kerjasama dengan Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi).

Kerjasama ini terkait dengan penyerapan dan pelatihan mahasiswa dan lulusan PNUP Makassar.

Para lulusan PNUP nantinya berkesempatan magang hingga bekerja di perusahaan yang merupakan anggota dari Gapensi.

Penandatangan kesepakatan ini berlangsung di sela kegiatan Gapensi Goes To Campus yang berlangsung di PNUP Makassar, Senin (2/12/2019) kemarin.

Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (Sekjen BPP) Gapensi, Andi Rukman Karumpa, menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan seleksi dalam bentuk lomba-lomba.

"Prosesnya itu kita akan adakan lomba-lomba warrior seperti pembuatan atap, papping block, dan sebagainya. Juaranya nanti akan kita panggil dan bekerja di perusahaan yang menjadi anggota Gapensi," tutur Andi Rukman.

Sementara Dosen Teknik Sipil PNUP Makassar, Sugiarto Badaruddin, menyebut bahwa kerjasama ini tentu sangat membantu para lulusan.

"Kerjasama serupa sudah kita lakukan dengan beberapa BUMN seperti PLN dan Pertamina. Sekarang dengan pihak swasta tentu ini sangat baik dalam penyerapan para lulusan kami ke depannya," tutupnya.

Lulusan Teknik

Pertumbuhan positif jumlah proyek infrastruktur di Indonesia dianggap tidak sebanding dengan penyerapan Sumber Daya Manusia (SDM).

Kondisi ini menurut catatan Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi), lantaran pengerjaan infrastruktur kini dimonopoli oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) BPP Gapensi, Andi Rukman Karumpa, mengungkapkan jika hal ini berdampak pada minimnya peluang kerja mahasiswa lulusan Teknik dalam negeri.

"Menurut saya masih sangat kecil, pertama memang kenapa kecil karena sebagian besar pengerjaan-pengerjaan mega proyek itu dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan BUMN," ucapnya saat ditemui di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Makassar, Senin (2/12/2019).

Monopoli ini dimaksud lantaran perusahaan BUMN telah memiliki kerangka kerja yang cukup lengkap.

Seperti memiliki pasokan tenaga kerja hingga logistik.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved