228 Taruna Polimarim Ikut Uji Kompetensi BNSP, Keahlian Forwarding dan Pengawasan Bongkar-Muat

Keberadaan SKPI ini, juga menjadi bekal bagi lulusan Polimarim AMI untuk bisa bersaing di dunia kerja selain dengan ijazah.

Sertifikat Pendamping Ijazah

Ketua Dewan Pengarah LSP Translog Indonesia, Dr Jopie Jehosua MSTr mengatakan kegiatan uji kompetensi merupakan yang pertama kalinya digelar di kawasan timur Indonesia.

Khususnya untuk taruna-taruni dari program studi Manajemen Pelabuhan dari diklat kepelautan.

Jopie berharap, uji kompetensi ini bisa diikuti kampus vokasi lain yang ada di Indonesia timur.

• Cegah Deradikalisasi, 332 Taruna Polimarim Digembleng Bela Negara 5 Hari di Rindam XIV Hasanuddin

• Komandan Pomdam XIV/Hasanuddin Buka Madabintal Catar Polimarim AMI Makassar, Ini Kegiatan Dilakukan?

”Yang dilakukan Polimarim ini adalah yang pertama di Indonesia timur. Semestinya kampus lain sejenis bisa mencontohnya," ujarnya.

Jopie menambahkan bahwa dengan bekal sertifikat kompetensi, lulusan Polimarim nantinya bakal lebih mudah bekerja karena sudah teruji kompetensinya.

"Terutama kompetensi untuk jurusan Manajemen Pelabuhan ini, bakal sangat membantu ijazah yang dimiliki,” ujar Jopie usai acara pembukaan uji kompetensi di Aula Polimarim AMI.

”Keberadaan Sertifikat Kompetensi ini bakal sangat menguntungkan pihak industri, karena bisa langsung diserap dan bekerja. Apalagi pendidikan vokasi 70 persen praktik,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur LSP Translog Indonesia Arthe Walangitang, menyebutkan untuk uji kompetensi ini bakal dilangsungkan selama dua hari, Selasa - Rabu (3/4/12/2019).

Dari 228 peserta, dibagi dalam tujuh kelas. Setiap peserta akan diuji dengan ujian tulis dan wawancara terkait pengetahuan mereka.

• Meski Nikahi Bule Jerman, Umar Gaffar Beri Lena Steffanowski Uang Panaik, Berapa? Ini Prosesi Acara

• Begini Kisah Pertemuan Umar Gaffar & Lena Steffanowski? Putuskan Muallaf, Pesta Pernikahan Malam Ini

Adapun materi yang diujikan, jelas Arthe Walangitang, adalah forwarding yakni pengurusan angkutan barang serta pengawasan tenaga kerja bongkar muat.

”Setelah mengikuti uji kompetensi ini, taruna yang lulus akan mendapat sertifikat kompetensi dari pemerintah dan LSP Translog," jelas Arthe.

"Program uji kompetensi ini diwajibkan untuk semua profesi. Hal ini merupakan target pemerintah untuk mengarah ke Indonesia Kompeten," lanjutnya.

Saat ini Polimarim mengelola empat program studi yakni prodi nautika (D3), prodi permesinan kapal (D3), prodi manajemen pelabuhan (D3), dan prodi transportasi laut (D4). 

Untuk Prodi nautika dan permesinan kapal, semua taruna-taruni juga mengikuti uji kompetensi berwujud uji keahlian pelaut atau UKP.

Pelaksanaan UKP di Polimarim juga sudah dilangsungkan secara mandiri atau di kampus Polimarim dengan waktu kapan saja.

Kegiatan UKP untuk prodi nautika dan permesinan kapal dibawah Panitia Ujian Keahlian Pelaut (PUKP) dan dibawahi Dirjen Perla Kemenhub. (*)