Masjid di Tengah Hutan
Sosok Membangun Masjid di Tengah Hutan di Gowa Sulawesi, Bukan Warga Sekitar, Hancurkan Batu Keramat
Sosok yang membangun masjid di tengah hutan di Gowa Sulawesi, bukan warga sekitar, hancurkan batu keramat.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Edi Sumardi
Orang-orang sering memanggilnya dengan sapaan Puang (tuan).
Puang sering bolak balik Makassar - Jakarta - Timika ( Papua ).
Jika datang ke Makassar, Puang selalu menyempatkan ke kebun kopinya itu.
Sementara, kehadiran masjid itu diperuntukkan untuk tempat ibadah pekerja kebun kopi dan masyarakat di Dusun Langkoa.
Senada disampaikan Kepala Desa Bontoloe, Baharuddin, dikonfirmasi terpisah.
Hanya saja, dia tak mengetahui persis nama dan identitas lain pengusaha yang disebut Puang tersebut.
Apalagi, dia tidak terdaftar sebagai warga sekitar dusun maupun desa itu dan hanya datang sesekali ke kebun kopi tersebut.
“Biasa dipanggil puang. Puang jarang ke sini. Kadang di Makassar, Jakarta. Sudah banyak lahan kopinya di sini. Banyak dibeli dari masyarakat,” katanya.
Muslimin menambahkan lokasi pendirian masjid tersebut awalnya dianggap karrasa' atau keramat oleh masyarakat setempat.
Ada batu besar yang digunakan oleh orang-orang setempat melakukan persembahan atau 'sesajen'.
Pengusaha itu pun memutuskan menghancurkan batu besar lalu dibangun masjid.
“Setelah masjid terbangun, lokasi itu pun ditempati untuk salat dan belajar mengaji bagi warga setempat,” ujarnya.
Viral
Sebelumnya, sebuah masjid dengan arsitektur megah viral di media sosial.
Adapun informasi keberadaan masjid ini diketahui lewat unggahan akun Facebook Luchyana Make Up.