Tribun Wajo
Bekas Pengerukan Gunung di Kabupaten Wajo Disorot Mahasiswa, Tak Ada Langkah Reboisasi
Bekas Pengerukan Gunung di Kabupaten Wajo Disorot Mahasiswa, Tak Ada Langkah Reboisasi
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-WAJO.COM, SENGKANG - Kerusakan lingkungan di Kabupaten Wajo dianggap memprihatinkan oleh sejumlah mahasiswa.
Menyikapi hal tersebut, sejumlah mahasiswa mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo untuk mengadu, Jumat (22/11/2019).
Disebutkan beberapa, adalah pengerukan sejumlah bukit serta aktivitas tambang pasir ilegal.
"Kita tahu banyak aktivitas pengerukan gunung, tapi sudah berhenti, yang jadi soal adalah bekas pengerukannya itu semestinya dilakukan penanam kembali," kata salah satu mahasiswa, Andi Hidayatullah.
Menurutnya, reboisasi penting dilakukan lantaran bukit-bukit yang ada di dalam kota Sengkang, yang berfungsi menyerap air bila musim hujan tak maksimal.
"Makanya kalau hujan pasti banjir dan selalu ada material tanah sama air, karena tidak ada pohon-pohon yang serap air di daerah gunung," katanya.
Menyikapi hal tersebut, pihak Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Wajo yang diwakili oleh salah satu stafnya, Arsam Jaya memastikan tak ada lagi pengerukan atau aktivitas tambang yang tak berizin.
"Saya pastikan tidak ada lagi pengerukan bukit, kalau ada itu pasti ada izinnya, begitu juga dengan tambang pasir," katanya.
Untuk kegiatan reboisasi di sekitaran bukit-bukit gundul akibat pengerukan, Arsam Jaya menyebutkan telah mengajukan anggaran untuk hal tersebut.
"Kegiatan penanaman pohon itu kita sudah anggarkan," katanya.
Keluhan atau aspirasi mahasiswa tersebut diterima oleh sejumlah anggota DPRD Wajo, seperti Suriadi Bohari, Herman Arif, Anwar MD dan Andi Muliana Sam. (TribunWajo.com)
Laporan wartawan Tribun Timur @dari_senja
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: