Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sandiaga Uno

Gagal di Pilpres, Cara Sandiaga Uno Balikin Modal Kampanye, Bagaimana Prabowo yang Gabung ke Jokowi?

Gagal di Pilpres, cara Sandiaga Uno balikin modal kampanye, bagaimana Prabowo Subianto yang gabung ke kubu Jokowi

Editor: Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM/FRANSISKUS ADHIYUDA DAN INSTAGRAM.COM/SANDUNO
Mantan Cawapres RI, Sandiaga Uno 

TRIBUN-TIMUR.COM - Gagal di Pilpres, cara Sandiaga Uno balikin modal kampanye, bagaimana Prabowo Subianto yang gabung ke kubu Jokowi - Maruf Amin?

Pengusaha, Sandiaga Uno kini berusaha menutupi banyaknya pengeluruaran pada Pilpres 2019.

Setelah habis-habisan menjual saham PT Saratoga Investama Tbk (SRTG) pada periode kampanye Pilpres 2019, beberapa waktu lalu, Sandiaga Uno membuka kemungkinan untuk kembali membeli saham dari perusahaan investasi tersebut.

Namun demikian, kemungkinan itu baru akan dipikirkan lebih lanjut di awal tahun mendatang.

"Lagi di liat sih (kemungkinan kembali membeli saham SRTG). Kalau dibilang belum ada minat itu tidak tepat sih. Itu masih dalam pembahasan," ujar dia ketika ditemui usai acara Indonesia Economic Forum di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

 Sandiaga Uno Jawab Dugaan Diminta Jadi Dirut PLN oleh Menteri BUMN Erick Tohir, Ini Katanya

Sandiaga Uno yang tercatat masih menjadi pemegang 21,51 persen saham PT Saratoga Investama Tbk tersebut mengatakan, dalam kurun waktu 6 bulan mendatang belum terlibat pembicaraan mengenai bisnis dengan manajemen PT Saratoga Investama Tbk.

Namun demikian, dirinya kerap diberi tawaran untuk membantu promo produk-produk anak usaha dari PT Saratoga Investama Tbk.

"Saya belum terlibat pembicaraan selama enam bulan ini sama manajemen dari Saratoga soal mereka mau arahnya ke mana. Dan mungkin awal tahun kita akan sama-sama memetakan langkah saya ke mana, Saratoga ke mana," kata Sandiaga Uno menjelasan.

Sebelumnya, Sandiaga Uno tercatat menjual saham miliknya pada PT Saratoga Investama Sedaya Tbk sebanyak 167,75 juta saham.

Angka 167,75 juta saham yang dijual Sandiaga uno bernilai Rp663 miliar selama masa kampanye Pilpres 2019.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), 167,75 juta saham yang dijual Sandiaga Uno tercatat dalam 4 tahap transaksi penjualan.

Pertama, penjualan saham dilakukan melalui lima transaksi pada Oktober sebanyak 81,5 juta saham dengan harga Rp 3.776 per saham dengan perolehan dana sebesar Rp 307,8 miliar.

Kedua, pada akhir November dan awal Desember 2018, Sandiaga Uno melakukan tujuh transaksi sebanyak 58,85 juta saham dengan harga Rp3.776 per saham dengan perolehan dana Rp 222,22 miliar.

Ketiga, Sandiaga Uno kembali menjual 8,4 juta saham seharga 3.777 per saham pada Maret 2019.

Sandiaga Uno meraup dana mencapai Rp31,72 miliar pada transaksi tersebut.

Terkahir, Sandiaga Uno melepas 19 juta saham seharga Rp3.775 per saham pada pekan lalu sebelum Pilpres.

Dana yang didapat Sandiaga Uno pada transaksi sebelum Pilpres tersebut sebesar Rp 71,34 miliar.

Paling Banyak Nyumbang

Setelah menjual saham, Sandiaga Uno ternyata paling banyak menyumbang dana kampanye dibandingkan calon Presiden Prabowo Subianto yang kini ke kubu Jokowi - Maruf Amin.

Bendahara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Thomas Djiwandono mengungkapkan, Sandiaga Uno menyumbang sekitar 60 persen dari total dana kampanye yang disumbangkan oleh pasangan calon.

"Sekitar 60an persen dari total paslon. Antara Pak Sandi dan Pak Prabowo hampir mungkin 55-45 persen kira-kira. Tetap yang paling banyak dari Pak Sandi," ujar Thomas Djiwandono menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK), di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).

 Sandiaga Uno Jawab Dugaan Diminta Jadi Dirut PLN oleh Menteri BUMN Erick Tohir, Ini Katanya

Namun, Thomas Djiwandono tak dapat merinci secara spesifik berapa besaran dana kampanye yang diberikan oleh Sandiaga Uno.

"Lebih besar Pak Sandi di angka 55, mungkin 58 persen. Beda tipis. Nanti kita break down lagi," kata Thomas Djiwandono.

Selama masa kampanye, pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menerima dana kampanye sebesar Rp 213,2 miliar.

Sementara, pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 211,5 miliar.

Dana kampanye terbesar berasal dari sumbangan pasangan calon, yakni Rp 192,5 miliar.

Selain itu, sumbangan perorangan dari masyarakat sebesar 9,3 miliar, sumbangan kelompok Rp 1,1 miliar dan sumbangan partai politik Rp 4,8 miliar.

"Dari segi penerimaan yang paling besar adalah pasangan calon. Dalam hal ini nomimalnya adalah Rp 192,5 miliar," tutur Thomas Djiwandono.

Benarkah Sandiaga Ditawari Masuk BUMN?

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengaku tidak mendapatkan tawaran dari Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir untuk mengisi pos-pos petinggi BUMN.

Sandiaga menikmati minuman dari jeruk
Sandiaga menikmati minuman dari jeruk (Instagram Sandiaga Uno @sandiuno)

Pasalnya, seiring dengan perombakan jajaran direksi BUMN sekaligus deputi Kementerian BUMN, nama Sandiaga kerap disebut-sebut bakal menjadi salah satu calon yang mengisi pos-pos tersebut.

"Enggak ada, tidak ada tawaran, tidak ada pembicaraan. Dan menurut saya BUMN itu perlu dikelola dengan the best of the best of talent," ujar Sandidaga ketika ditemui usai acara Indonesia Economic Forum di Jakarta, Rabu (20/11/2019) seperti dikutip dari artikel Kompas.com berjudul "Sahabat Lama, Apa Sandiaga Dapat Tawaran Erick Thohir Jadi Bos BUMN?"

Sahabat lama Erick Thohir tersebut mengatakan, pihaknya tetap bersedia untuk membantu Erick dalam membesarkan dan menyelesaikan persoalan-persoalan BUMN.

Sebab, dia mengaku kerap bertukar pikiran dengan Erick melalui platform layanan pesan singkat.

"Kita tapi nggak pernah bertemu muka, kita selalu berkomunikasi melalui teks melalui WhatsApp. Saya berikan apa yang menjadi pemikiran saya bahwa sektornya Pak Erick ini penting sekali nih, karena tadi juga dibicarakan mengenai tingginya utang tingginya jumlah utang yang ada di sektor BUMN," ujar Sandiaga.

Sandiaga pun mengaku untuk saat ini tak ingin terlibat langsung di dalam pemerintahan.

Dirinya lebih memilih untuk berkontribusi di luar pemerintahan dengan terlibat langsung di tengah masyarakat.

"Dan itu yang udah saya sampaikan ke Pak Erick dan Pak Erick sangat mengerti dan kita berdiskusinya itu intens sama Pak Erick dan saya sampaikan saya pasti akan membantu pemerintah untuk merealisasikan target-targetnya," ujar dia.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved