2.874 Pendaftar CPNS di Makassar, Sementara 60 Tak Memenuhi Syarat
Pelamar yang mendaftarkan diri ke Pemerintah Kota Makassar sebanyak 2.874 akun.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Makassar merilis data terbaru untuk pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Makassar, Senin (181/11/2019).
Pelamar yang mendaftarkan diri ke Pemerintah Kota Makassar sebanyak 2.874 akun.
Sementara itu, pelamar yang sudah menuntaskan proses pendaftaran sebanyak 970 akun.
• Begini Kondisi Kamar Mahasiswi Bone yang Tewas Usai Melahirkan
Dari 970 akun ini, sebanyak 688 lulus verifikasi berkas, 60 tidak memenuhi syarat dan 222 belum diverifikasi.
Pegawai verifikasi berkas BKPSDM Kota Makassar, Andi Yusri Wiwin mengatakan 60 yang tak lolos verifikasi baru sementara.
"Belum bisa kita pastikan lolos atau tidak, mereka yang tak lolos itu baru diumumkan saat pengumuman lolos administrasi," katanya.
Menurutnya, BKPSDM Kota Makassar masih akan merapatkan hasilnya sebelum pengumuman.
"Bisa saja kita ambil lagi yang TMS itu," katanya.
Pemerintah secara resmi membuka pendaftaran Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Indonesia.
Pemerintah Kota Makassar mendapatkan jatah sebesar 526 formasi.
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Makasssar mengeluarkan pengumuman tentang seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) lingkup Pemerintah Kota Makassar.
Hal itu, Berdasarkan Keputusan Mentari Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor: 501 Tahun 2019, Tanggal 27 September 2019 Tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2019.
• Begini Kondisi Kamar Mahasiswi Bone yang Tewas Usai Melahirkan
Maka, Pemerintah Kota Makassar akan melaksanakan seleksi penerimaan Calon Pegawai Negara Sipil (CPNS) 2019:
Rincian Formasi Kualifikasi Pendidikan dan jumlah formasi:
*Guru Agama Islam Ahli Pertama (S1 Pendidikan Agama Islam): 75 orang
*Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama (S1 pendidikan Indonesia): 14 orang