Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dahsyatnya Rayuan Maut Ipda GT Hingga Tiduri 2 Istri Orang, Ini Pengakuan Korban

Masih soal oknum polisi Ipda GT berani meniduri dua Istri orang yang viral di media sosial. Ipda GT adalah perwira polisi yang berdinas di Polresta

Editor: Rasni
Tribunnews
Dahsyatnya Rayuan Maut Ipda GT Hingga Tiduri 2 Istri Orang, Ini Pengakuan Korban 

Dahsyatnya Rayuan Maut Ipda GT Hingga Tiduri 2 Istri Orang, Ini Pengakuan Korban

TRIBUN-TIMUR.COM - Masih soal oknum polisi Ipda GT berani meniduri dua Istri orang yang viral di media sosial.  

Ipda GT adalah perwira polisi yang berdinas di Polrestabes Surabaya. 

Pihak Polrestabes Surabayaberjanji mengusut kasus ini dan Ipda GT terancam hukuman berat jika terbukti merusak rumah tangga orang lain.

 

Dua orang wanita bersuami yakni berinisial SH (39 dan SK (48) diduga menjadi korban rayuan maut oknum perwira polisi berisnial Ipda GT.

Foto dari handpone SH, istri W yang memperlihatkan seorang pria diduga perwira Polrestabes Surabaya Ipda GT di dalam kamar sebuah hotel. (Foto kanan) buku nikah W dan SH.
Foto dari handpone SH, istri W yang memperlihatkan seorang pria diduga perwira Polrestabes Surabaya Ipda GT di dalam kamar sebuah hotel. (Foto kanan) buku nikah W dan SH. (SURYA.co.id/FIRMAN Rachmanudin)

Bahkan, saat ini hubungan rumah tangganya berada di ujung tanduk akibat hubungan cinta terlarang dengan Ipda GT.

Seorang wanita berinisial SK bahkan mengaku telah diporoti oleh kekasih gelapnya tersebut.

Sk menceritakan awal mula hubungannya dengan Ipda GT terjalin.

Wanita yang terlah memiliki anak dan suami ini mengaku mengenal Ipda GT pada tahun 2003.

Menurutnya, perkenalan itu berlanjut saat keduanya kembali bertemu pada tahun 2018 sekitar bulan Oktober.

"Saat itu saya dan suami ada masalah, kemudian ketemu lagi sama Ipda GT ini.

Dari situlah kami akhirnya berhubungan," tutur SK kepada Surya.co.id .

Sejak saat itu, komunikasi berjalan cukup intens antara Ipda GT dan SK yang telah bersuami ini.

Rayuan maut yang dilontarkan Ipda GT meluluhkan hati SK saat itu.

Bahkan, SK menurut ketika diajak bercinta layaknya suami istri oleh Ipda GT di sebuah hotel di kawasan Surabaya.

"Saya diajak ke hotel awalnya takut.

Apa gak ada yang tahu, tapi dia bilang aman karena hotelnya ada garasi langsung masuk.

Tiga kali itu mas di sana," tambahnya.

SK melanjutkan, sejak saat itu ia diminta Ipda GT untuk tinggal bersama di Graha Aparna.

"Selama ini sebelum kenal sama istrinya Pak W (SH,red) itu pulangnya ke saya.

Kok tiba-tiba saya curiga mulai berubah sekitar pertengahan tahun 2019 ini.

Saya ikuti terus," tambahnya.

Setelah sempat mengintai beberapa bulan, SK menemukanIpda GT bersama perempuan lain yakni SH wanita yang juga telah bersuami.

"Saya sudah habis banyak.

Yang di nota aja Rp 12 juta, belum lain-lain,"terangnya.

SK mengaku, Ipda GT berjanji akan menikahinya setelah ia cerai dengan suami sahnya yang kini ada di tahanan Mapolsek Tenggilis Surabaya.

"Saya sekarang proses cerai, lha kok dia malah hilang.

Keluarga saya sudah tidak mau menerima saya, bahkan anak saya sudah tidak mau ketemu saya setahun ini.

Saya baru sadar kalau selama ini saya salah ngikuti dia," lanjut SK.

Karena merasa dikhianati, SK sempat mendatangi Polsek Sukolilo Surabaya untuk menemui Ipda GT.

Namun, bukannya mendapat perlakuan baik, SK malah ditendang dan dipermalukan di depan umum.

"Saya ke sana, saya ditendang, ditarik sampai jilbab saya lepas, saya dibilang orang gila.

Terus dia panggil temannya maksa saya masuk ke Polsek," beber SK.

Karena tak ada itikad baik, SK akhirnya melaporkan Ipda GT ke propam Polrestabes Surabaya dengan nomor laporan STPL/7/X/2019/Provost.

Tak hanya itu, Ipda GT juga dilaporkan ke Polda Jatim.

Ipda GT juga dikabarkan telah merusak rumah tangga yang dibina oleh W (40) dengan istrinya SH (39) warga Keputih Surabaya.

Kepada Surya.co.id, W suami dari SH yang diduga berselingkuh dengan Ipda GT meyakinkan diri untuk bercerita perihal masalah rumah tangganya usai menyimpan buki chat dan foto mesra SH dan Ipda GT di sebuah hotel.

"Saya rampas handpone istri saya, di situ ternyata banyak chat dengan Ipda GT.

Di HP namanya komandan.

Mulai chat mesra hingga menjurus ke hal yang tak senonoh," beber W saat ditemui Surya.co.id, Rabu (13/11/2019) malam.

Awal mula kecurigaan W ketika sang istri berubah.

SH yang sehari-hari berjualan ayam geprek di wilayah Manyar Surabaya kerap pulang malam.

"Suatu saat saya buntuti, dia pulang dibonceng temannya, terus kok lewat jalan MERR, tiba-tiba berhenti di depan Kampus C Unair.

Istri saya turun di situ, kemudian ditinggal sama temannya, gak lama datang Ipda GT, pas istri saya naik motornya langsung saya samperin.

Ngakunya mau latihan Pramuka.

Tapi kok malam-malam itu jam 19.00 WIB.

Saya bertengkar, saya suruh istri saya pulang," kata W sambil terlihat emosional.

Setelah pertemuan itu, hubungan W dan SH tak lagi harmonis.

Bahkan, sang istri menggugat cerai dirinya.

"Saya ini sabar. Karena saya curiga saya ambil handpone istri saya.

Terus saya lihat chatnya sama Ipda GT dengan nama "komandan" di handpone, ternyata ada foto-foto di hotel sekitar bulan Agustusan," tambahnya.

Informasi menyebut, Ipda GT permah menjabat di fungsi Binmas Polsek Sukolilo Surabaya.

Saat ini Ipda GT berdinas di Dalmas Sat Sabhara Polrestabes Surabaya.

"Karena Binmas itu kan ada kegiatan masyarakat.

Kenalnya sama istri saya lewat situ," lanjut pria yang bekerja sebagai sopir ini.

W terpaksa harus merelakan rumah tangga yang sudah 20 tahun dibina dengan SH rusak.

Saat ini kedua pasangan suami istri tersebut belum cerai secara hukum.

"Anak saya dua. Saya masih proses cerai baru-baru ini.

Belum sah secara hukum," terang W.

Sementara itu, Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus H Simarmata mengatakan, pihaknya tidak akan mentolelir tindakan oknum anggotanya yang bermasalah dengan kode etik maupun tindak pidana umum.

Bahkan, ia menegaskan akan memproses anggotanya tersebut dengan dengan hukuman berat.

"Yang bersangkutan akan kami proses dan beri hukuman berat," singkatnya.

Hukuman Berat Perwira Polisi Surabaya yang Diduga Tiduri 2 Istri Orang Diungkap Wakapolrestabes AKBP Leonardus H Simarmata.
Hukuman Berat Perwira Polisi Surabaya yang Diduga Tiduri 2 Istri Orang Diungkap Wakapolrestabes AKBP Leonardus H Simarmata. (SURYA.CO.ID)

Diproses di Polrestabes Surabaya

Kapolsek Sukolilo, Kompol Bunari, membenarkan Ipda GT pernah menjadi anggota PS Kanit Binmas Polsek Sukolilo Surabaya.

"Iya benar, yang bersangkutan PS Kanit Binmas," kata Bunari saat dihubungi Surya.co.id pada Kamis (14/11/2019).

Bunari menceritakan tindakan Ipda GT terhadap SK sudah selesai. Ganjarannya, Ipda GT dibawa ke Mapolrestabes Surabaya dalam rangka pembinaan.

"Dulu memang pernah didatangi sama perempuan. Di depan Polsek sambil marah-marah. Itu sudah di Polrestabes sekarang mas. Provos," beber Bunari. (*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul VIDEO Rayuan Maut Perwira Polisi Surabaya hingga Bisa Tiduri 2 Istri Orang, Korban: 3 Kali di Hotel, https://surabaya.tribunnews.com/2019/11/15/video-rayuan-maut-perwira-polisi-surabaya-hingga-bisa-tiduri-2-istri-orang-korban-3-kali-di-hotel?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved