Renovasi Stadion Mattoanging
Tahapan Lelang Proyek Renovasi Stadion Mattoanging Dimulai Pekan Depan, Anggarannya Rp 200 Miliar
Adapun tahapan renovasi stadion itu, kata Muhlis, dimulai dari konsultasi ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Pusat di Ja
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan rupanya sangat serius dalam renovasi Stadion Mattoanging. Home base club sepakbola PSM Makassar ini bakal di rombak total.
Menurut, Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Muhlis Mallajareng mengatakan, stadion yang berada di Jl Cendrawasih, Mamajang, Kota Makassar itu konstruksinya mulai dirancang oleh tim yang di order khusus dari Jakarta.
Ia membeberkan Stadion Mattoanging akan dibangun dengan konsep stadion berstandar Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).
• Syamsir, Bocah Pengidap Kanker Mata di Maros Butuh Bantuan, Sedih Ditinggal Ibunya
"Yang saya ketahui, konsep konstruksinya itu berstandar FIFA," ujar Muhlis, Jumat (15/11/2019).
Adapun tahapan renovasi stadion itu, kata Muhlis, dimulai dari konsultasi ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Pusat di Jakarta.
"Senin saya dan pak Kadis ke Jakarta, kami akan konsultasikan seperti apa lelang yang harus kami lakukan sebelum melanjutkan lelang pengerjaan renovasi stadion," ujarnya.
• Dua Penghimpun Dana Ilegal di Sulsel Dalam Pantauan OJK, yang di Toraja Sudah Ditutup
Tentu lanjut Muhlis, jika ada pendampingan LKPP, itu dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran-pelanggaran selama proses pembangunan.
Ia mengungkapkan, pembangunan stadion berstandar FIFA ini memiliki beberapa poin yang harus dilakukan oleh user (Pemprov Sulsel), seperti mengadakan Rumput standar FIFA, Lampu Sorot, Tribun Tertutup, Toilet, Kantor Manajemen (Official), Ruang Rapat, Kursi Tunggal untuk kapasitas satu orang, dan sejumlah item lainnya.
Sementara itu, Kadispora Sulawesi Selatan, Andi Arwin Azis menjelaskan anggaran untuk renovasi stadion senilai Rp 200 miliar.
• VIRAL Video Mahasiswi Kendari Berhubungan Badan Layaknya Suami Istri, Pak Kades: Mirip Warga Saya!
Menurutnya pembangunan stadion ini merupakan prioritas pembangunan dari gubernur sulsel tahun anggaran 2020.
"Alokasi nya itu cukup besar 200 miliar, memang kita alokasikan ke sana semua (Stadion Mattoangin), dan hari senin kita sudah LKPP untuk melakukan konsultasi disana bagaimana bisa melakukan percepatan proses sehingga Januari nanti kita sudah aksion pelaksanaan nya, sehingga alokasi anggaran 200 miliar itu bisa betul betul terserap dalam satu tahun anggaran" katanya.
Lebih lanjut, Erwin mengaku anggaran sebesar Rp 200 miliar ini akan ia maksimalkan untuk merenovasi stadion Mattoanging menjadi stadion yang bertaraf internasional.
• Ternyata Sosok Ini yang Buat Nikita Mirzani Mau Jadi Artis, Tapi Kini Sahabat Billy itu Menyesal
Gubernur Sulsel Malu
Terpisah, Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengaku malu melihat kondisi Stadion Mattoanging, yang kini dijadikan home base club sepakbola PSM Makassar.
Menurut Nurdin, dirinya malu karena kondisi stadion terlihat sangat memprihatinkan, mulai dari tribun penonton, penataan parkir, hingga atapnya yang sudah banyak bolong.
"Kita malu satu-satunya stadion di dunia yang masih pakai atap seng," kata Nurdin.
• Ternyata Sosok Ini yang Buat Nikita Mirzani Mau Jadi Artis, Tapi Kini Sahabat Billy itu Menyesal
Ia mengaku heran, kondisi stadion yang tidak tertata, padahal di komersialkan saat laga PSM Makassar atau umum berlangsung.
Stadion Mattoanging sendiri kata NA selama ini dikelola oleh Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS).
Mantan Bupati Bantaeng inipun menyatakan bahwa untuk memperbaiki ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan komitmen memberantas korupsi dan penyalahgunaan asset pemerintah, yang selama ini dikelola Yoss.
• Astra Motor Makassar Beri Program Khusus Mitra Grab
Renovasi Stadion Mattoanging, Ilham Matalatta Beri 3 Syarat untuk Pemprov Sulsel
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel merencanakan bakal merenovasi Stadion Mattoanging, Makassar.
Kabar terakhir, Pemprov telah membentuk tim Koordinasi Perencanaan Rehabilitasi Stadion Mattoanging.
Hanya saja, rencana rehabilitasi stadion yang didirikan sejak 1957 itu masih belum jelas kapan terlaksana meski diwacanakan awal tahun 2020 mendatang.
• Renovasi Stadion Mattoanging, Lampu Milik PSM Tak Dipakai Lagi, Ini Penjelasan Pihak Pemprov Sulsel
• Musim Depan PSM Tak Pakai Stadion Mattoanging? Begini Penjelasan Dispora Sulsel
Apalagi, pihak Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS), selaku yang menguasai Mattoanging enggan memberi secara cuma-cuma Mattoanging kepada Pemprov Sulsel.
Bahkan, pihak YOSS telah menggugat Pemprov Sulsel ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) buntut surat imbauan Satpol PP Sulsel.
Surat tersebut berisi agar YOSS mengosongkan Mattoanging hingga 7 November 2019 lalu.
"Makanya Pemprov Sulsel batal masuk untuk mengusir kita karena kami menggugat," tegas ahli waris Stadion Mattoanging, H A Ilham Matalatta ditemui di Hotel Singgasana, Makassar, Jumat (15/11/2019).

Sebenarnya, Ilham Matalatta yang juga Ketua Pembina YOSS ini tidak mempermasalahkan jika Pemprov Sulsel hendak merenovasi stadion.
Sebab ada tiga syarat yang sempat disebutkan Ilham Matalatta saat pertemuan dengan Tribun Timur di Hotel Singgasana dalam membahas kisruh Mattoanging.
Pertama, Ilham menyebut anggaran Rp. 200 miliar yang disiapkan Pemprov Sulsel untuk merenovasi stadion sangat kecil.
Kata dia, anggaran tersebut hanya bisa digunakan untuk memoles tubuh stadion saja.
"Mattoanging ini dibangun tujuannya multi sport, bukan hanya sepak bola saja. Kan ada Kolam Renang, GOR. Banyak Cabor yang ada di dalamnya bisa pakai. Mestinya, kalau mau renovasi, secara menyeluruh lah," papar Ilham.

Kedua, jika Pemprov Sulsel ingin merenovasi stadion, proses pengelolaannya harus jelas dan transparan.
Salah satunya, apakah melibatkan YOSS atau tidak sama sekali untuk dikelola secara bersama.
Sebab ia menjelaskan, sudah banyak venue peninggalan PON di beberapa provinsi di Indonesia yang terbengkalai karena tidak dirawat.
Salah satunya, yakni PON Riau 2012 silam di mana venue utama, Stadion Utama Riau terbengkalai.
"Kalau tidak ada yang urus, kan seperti itu, sama seperti venue PON Riau dan masih banyak lah venue peninggalan PON yang terbengkalai," kenangnya.
Untuk yang ketiga lanjut Ilham, jika pemaparan pertama dan kedua masih ditemukan jalan buntuh Pemprov Sulsel harus menyediakan budget lebih besar.
Sebab pihaknya jelas akan menuntut kompensasi selama YOSS menduduki Mattoanging sejak 3 Januari 1985 sesuai mandat serah terima dari KONI Sulsel ke YOSS dengan nomor 055 tahun 1985.
"Kalau masalah jumlah kompensasi, mari kita duduk bersana. Tapi permasalahannya Pemprov Sulsel sampai detik ini belum mau bicara dengan kami. Lantas tiba-tiba ada surat pengosongan. Kan ini tidak benar, harus bicara dulu donk," pungkas Ilham Matalatta.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: