Ini Makna Maulid Nabi Muhammad Bagi Prajurit Koopsau II
Peringatan tersebut diikuti para Pejabat Makoopsau II, PIA Ardhya Garini, Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil Koopsau II.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komando Operasi TNI Angkatan Udara II memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1441 H/2019 M, di Masjid Al-Ikhlas Koopsau II Makassar, Rabu (13/11/2019).
Peringatan tersebut diikuti para Pejabat Makoopsau II, PIA Ardhya Garini, Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil Koopsau II.
Koopsau II menghadirkan penceramah Ustadz Dr H Ilham Hamid, yang merupakan Dosen UIN Alauddin Makassar.
• Polinas LP3i dan SDC Sertifikasi Skema Retail pada Alumni, ini Tujuannya
• Login sscasn.bkn.go.id Sulit Diakses, ini Jam-jam (Waktu) Terbaik Daftar CPNS 2019 Menurut BKN
Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini mengambil tema “Dengan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1441 H/2019 M Kita Implementasikan Akhlak Mulia dalam Kehidupan Sehari-hari Guna Mewujudkan Prajurit dan PNS TNI Profesional Kebanggaan Rakyat”.
Tema tersebut mengandung makna agara para prajurit Koopsau II dapat meneladani akhlak dan budi pekerti Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Sambutannya Pangkoopsau II Marsda TNI Donny Ermawan yang dibacakan oleh Kepala Staf Koopsau II Marsma TNI Andi Kustoro mengatakan, memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, hakekatnya merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah mengutus Rasulullah.
• Polinas LP3i dan SDC Sertifikasi Skema Retail pada Alumni, ini Tujuannya
• Login sscasn.bkn.go.id Sulit Diakses, ini Jam-jam (Waktu) Terbaik Daftar CPNS 2019 Menurut BKN
“Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi seluruh alam, serta merupakan upaya kita dalam melestarikan dan memelihara kecintaan kita kepada Rasulullah Muhammad SAW,” kata dia.
“Sekaligus meneladani pola hidup, perilaku serta kepemimpinan beliau dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam tugas kedinasan, kehidupan rumah tangga, maupun bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tambahnya.
Menurut Pangkoopsau II, sosok pribadi Rasulullah Muhammad SAW, bukan hanya sebagai Nabi dan Rasul, akan tetapi juga sebagai manusia biasa, seorang suami, sebagai ayah, sebagai pemimpin yang berada di tengah-tengah ummatnya, dan bahkan sebagai pemimpin negara.
“Kehadiran pribadi Rasulullah Muhammad SAW, seperti cahaya di atas cahaya, ia lahir bagai berlian, yang membuat tercengang siapapun yang memandangnya.
"Dengan kehadirannya mampu merubah peradaban dunia,” kata Pangkoopsau II.
Sementara itu Ustadz Ilham Hamid mengatakan, Rasulullah Muhammad SAW diutus sebagai rahmatan lilalamim, menanamkan nilai ketauhidan agar hanya menyembah kepada Allah SWT.
Beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT, memperbaiki hubungan antar sesama manusia dan menyempurnahkan akhlak atau budi pekerti ummat manusia. (tribun-timur.com)
Laporan wartawan tribun-timur.com @fahrizal_syam
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp