CITIZEN REPORT
Cara Mahasiswa Profesi Ners Unhas Beri Edukasi Kesehatan Warga Kampung Parang
Festival Kesehatan Komunitas 2019 yang digelar mahasiswa Departemen Keperawatan Komunitas, Keluarga & Gerontik Fakultas Keperawatan Unhas
Penulis: CitizenReporter | Editor: Jumadi Mappanganro
Amina, S.Kep
Mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan Unhas 2019
Melaporkan dari Makassar
Departemen Keperawatan Komunitas, Keluarga & Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Festival Kesehatan Komunitas 2019, Minggu (10/11/2019).
Bertempat di Posyandu Flamboyan VI Kampung Parang, Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar/
Mengangkat tema “Satu Gerakan Menuju Masyarakat Sehat".
Festival ini dilatarbelakangi dari hasil pengkajian data kesehatan mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan Unhas pada warga di RT 02 dan RT 03 RW 06 Kampung Parang.
• BREAKING NEWS: Angin Puting Beliung Mengamuk di Bone Selatan, Sejumlah Rumah Rusak
• Wagub Sudirman Sulaiman: Pemprov Dukung Pertumbuhan Koperasi di Sulsel
Saat itu ditemukan beberapa permasalahan kesehatan utama warga setempat seperti penyakit hipertensi, diabetes mellitus, rematik dan kebersihan lingkungan.
Koordinator penanggungjawab kegiatan ini Nurhaya Nurdin SKep Ns MNMPH menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah pesta perayaan bagi masyarakat.
Maka seyogyanya dapat dinikmati oleh seluruh kalangan dan menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi, sekaligus memeriksakan kesehatannya dengan harapan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan mereka.
Rangkaian kegiatan yang diorganisir dengan baik oleh mahasiswa Profesi Ners ini diawali dengan senam sehat.
Dilanjutkan dengan pembukaan oleh perwakilan dari Lurah Tamalanrea Jaya, Nasruddin.
Dalam sambutannya, Nasruddin menyampaikan rasa terima kasih dari Pemerintah Kelurahan Tamalanrea Jaya atas diadakannya kegiatan ini.
Beliau berharap kegiatan positif seperti ini bukan hanya dapat dilaksanakan di Kampung Parang saja, tetapi merata di seluruh wilayah Tamalanrea Jaya.
Beliau juga berpesan agar masyarakat terlibat secara aktif kedepannya menjaga kesehatannya dgn menjaga perilaku kesehatannya.
Setelah pembukaan, kegiatan berikutnya dilaksanakan secara bersamaan. Warga diarahkan untuk mengikuti berbagai item kegiatan yang terdapat dalam 9 stand berbeda sesuai minat mereka.
• BREAKING NEWS: Setelah Kecelakaan di Pangkep, Sebuah Truk Asal Sidrap Jatuh di Jurang Parepare
Kesembilan stand tersebut adalah:
Pertama, stand pendidikan kesehatan kelompok tentang hipertensi, diabetes mellitus pada dewasa dan lansia, pertolongan pertama pada kegawatan anak dan bayi di rumah serta mengenal decoupage, seni mendaur ulang sampah.
Materi pada stand ini dibawakan oleh dosen-dosen dari Fakultas Keperawatan Unhas.
Kedua, stand pemeriksaan kesehatan berupa pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkarperut, cek golongan darah, cek gula darah dan cek asam urat,
Ketiga, stand demonstrasi makanan rendah garam
Keempat, stand makanan sehat yang berasal dari swadaya masyarakat sekitar
Kelima, stand pemeriksaan kadar garam dalam urine menggunakan alat ukur dari Kanazawa University, Jepang
Keenam, stand edukasi individu dan pengambilan media edukasi.
Ketujuh, stand pameran tanaman obat keluarga dan khasiatnya.
Kedelapan, stand decoupage yaitu pelatihan daur ulang sampah dengan teknik decoupage untuk remaja dan ibu-ibu rumah tangga.
Kesembilan, stand khusus untuk games dan edukasi kesehatan bagi anak-anak Kampung Parang. Masyarakat jg dihibur oleh dosen fakultas keperawatan melalui senam otak yang dipraktekkan bersama-sama.
Kegiatan festival kesehatan ini jg merupakan bentuk nyata pengabdian dosen dan mahasiswa kepada masyarakat, sebagai salah satu tri dharma perguruan tinggi.
Kegiatan ini disambut sangat antusias oleh masyarakat setempat, terbukti dari banyaknya jumlah warga yang hadir sejak acara dimulai pukul 07.00 hingga 12.00 WITA.
Sebanyak 120 warga yang terdiri dari 86 orang dewasa dan 34 anak-anak memadati setiap stand yang tersedia.
Acara ini menjadi semakin semarak karena bertabur hadiah bagi peserta yang memenangkan lomba maupun memenangkan nomor undian yang dibagikan panitia pada saat registrasi awal.
Harapan setelah dilaksanakan kegiatan ini adalah masyarakat lebih sadar tentang kondisi kesehatan atau potensi masalah kesehatan yang dialaminya.
Dengan demikian mereka dapat secara dini melakukan pencegahan melalui cara-cara hidup sehat yang tepat sehingga kualitas hidup dan kesehatan mereka kedepannya juga akan lebih meningkat. (*)