Bekerja Sebagai Dokter Palsu, Sulaiman Tipu PT Pelni Makassar Sejak 1994-2019
Bekerja Sebagai Dokter Palsu, Sulaiman Tipu PT Pelni Makassar Sejak 1994-2019
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
Bekerja Sebagai Dokter Palsu, Sulaiman Tipu PT Pelni Makassar Sejak 1994-2019
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang warga asal Tangerang, Sulaiman (57) diduga telah berhasil menipu pihak PT Pelni Persero Makassar sejak tahun 1994.
Kasus tersebut kabarnya telah dilaporkan PT Pelni cabang Makassar ini ke penyidik kepolisian, 7 November 2019 waktu lalu.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani, saat dia dikonfirmasi, Sabtu (9/11/2019) pagi.
• Ada Apa? Mendagri Jenderal Polisi Tito Karnavian Minta Maaf ke Mantan Jubir Jokowi Johan Budi
• Ucapan Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2019, Share di WhatsApp, Facebook, Instagram
• Jadwal Liga Inggris Pekan ke-12: Bigmatch Liverpool vs City, Dua Laga Seru Live di TVRI
Sulaiman, warga Kunciran Kota Tangerang ini dilaporkan berdasaekan LPB / 400 / XI / 2019 /SPKT, Tanggal 07 November 2019.
"Jadi dia (Sulaiman) telah melakukan aksi penipuan, dengan mengaku kalau dirinya sebagai dokter sejak 1994," ungkap Dicky.
Sulaiman diduga, telah melakukan tindak Pidana dengan cara pelaku menempatkan keterangan palsu kedalam akta Autentik.
Pihak PT Pelni pun curiga dengan keaslian izajah Sulaiman. Tim Pelni pun mengecek itu di Kedokteran Universitas Hasanuddin.
"Pelaku saat masuk kerja ke PT Pelni kan mengaku lulusan Unhas, setelah di cek itu pelaku tidak pernah daftar," ungkap Dicky.
Karena akta Autentik seperti ijazah milik Sulaiman tidak ditemukan, pihak PT Pelni Persero pun melaporkan itu ke kepolisian.
Diketahui, Ijazah dokter yang dipakai oleh Sulaiman Nomor : 2457-039-04/133-271-91. Ijazah inilah dicek ke kampus Unhas.
"Sudah dicek semua nomor ijazah yang digunakan pelaku dan itu palsu, pelaku ini sudah masuk buronan kami," jelas Dicky.
Kombes Dicky mengungkapkan, selama bekerja sebagai dokter di PT Pelni. Pelaku hanya bisa tangani sakit-sakit yang ringan.
"Pelaku ini diduga hanya menangani sakit yang ringan-ringan, seperti flu atau pilek, sakit kepala dan lainnya," tambah Dicky. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)