Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRIBUN WIKI

Mengenal Pesantren Lorong Raudhah Indonesia di Makassar, Ajak Satu Kompleks Mengaji

Pesantren Lorong Raudhah Indonesia bisa dibilang salah satu pesantren yang tergolong unik di Makassar

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
desi triana aswan/tribun-timur.com
Pengurus Pesantren Lorong Raudhah Indonesia menyambangi redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Rabu (6/11/2019). 

Mengenal Pesantren Lorong Raudhah Indonesia, Ajak Satu Kompleks mengaji

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Pesantren Lorong Raudhah Indonesia bisa dibilang salah satu pesantren yang tergolong unik di Makassar

Pasalnya, pesantren ini melibatkan seluruh warga di sekitar pesantren untuk turut berpartisipasi dalam berbagai aktivitas.

Hal tersebutlah yang disampaikan, Pimpinan Pesantren, Rahim Mayau saat menyambangi redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Rabu (6/11/2019).

"Pesantren kami ini bisa dibilang unik," jelasnya.

Lowongan Kerja Terbaru BUMN PT Pertamina Besar-besaran 109 Posisi, Cek Syarat & Link Daftar Online!

Padahal Sudah Punya SPBU, Kenapa Ibrahim Mukti Gugat Ayah & 6 Saudara di Pengadilan? Anak Durhaka

Unit Jatanras Polda Sulbar Ciduk Tiga Pelaku Pencurian Barang Eletronik

Menurutnya, keunikan tersebut karena dilibatkannya para warga dalam kegiatan pesantren.

"Jadi tidak hanya anak-anak tapi ada juga ibu-ibu rumah tangga yang turut menjadi santri di pesantren ini," jelasnya.

"Santri yang ada di pesantren ini itu mulai dari anak TK hingga Mahasiswa juga ada," tambahnya.

Bahkan, pesantren ini juga menerapkan kurikulum agama.

Sehingga tak hanya berkegiatan mengaji saja melainkan juga mempelajari tentang Akidah, Ilmu Fiqih Islam, dan Program Tahfiz.

"Ada juga ekonomi mandiri syariah, yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan para santri dalam mengembangkan home industri yang syariah," kata Rahim Mayau.

Kegiatan pengajian ini berjalan mulai dari hari Senin hingga Sabtu tanpa henti.

"Hari Minggu baru libur," jelasnya.

Gubernur Sulbar Lantik Pengurus DMI Kabupaten Mamasa, Ini Ketua Barunya

Cuaca Cerah Berawan, Suhu Luwu Utara Hari Ini 18-33 Derajat Celcius

BREAKING NEWS: Berawal Cekcok Saat Minum Ballo, Jufri Tewas Ditikam Keluarganya Sendiri di Jeneponto

Spesialnya lagi, pesantren ini tak dipungut biaya sekalipun bagi para santrinya.

"Jadi yang ingin belajar ngaji itu gratis," kata Rahim.

Ia menuturkan pemasukan pesantrennya tersebut berasal dari Kotak Amal yang disimpannya di dalam ruangan pesantren.

"Biasanya di isi ibu-ibu atau tamu yang datang seikhlasnya," tuturnya.

Dari hasil dana tersebut dimanfaatkan untuk pengelolaan dan program pesantren.

Sejak berdiri dua tahun lalu, telah melahirkan alumni santri yang banyak.

"Kami juga setiap tahunnya selalu menggelar wisuda santri," kata Rahim Mayau.

Bahkan Pesantren ini juga memiliki 5 sanggar mengaji yang aktif hingga saat ini.

Sanggar tersebut diberi nama Sanggar Cinta Al quran.

Sanggar ini berada di rumah-rumah warga di sepanjang Lorong Raudhah yang panjangnya kurang lebih seratus meter.

Gurunya adalah pemilik rumah beserta anaknya yang telah pandai membaca Alqur’an dan sudah mengikuti pelatihan guru mengajar iqra.

Santrinya terdiri dari anak-anak, remaja, ibu-ibu bahkan sampai nenek-nenek, jumlah santri yang belajar di sanggar dan Pesantren Lorong Raudhah Indonesia 75 orang.

Santrinya juga berasal dari warga lorong setempat dan juga dari berbagai wilayah lainnya. Waktu belajar dimasing-masing sanggar berbeda-beda tergantung kesepakatan murid dan guru.

Rahim berharap dengan berdirinya pesantren ini dapat memberi contoh yang baik bagi keluarahan lainnya khususnya di Kota Makassar.

"Semoga ini bisa menjadi contoh," tuturnya.

"Saya bisa klaim bahwa tidak ada tempat di Makasaar yang punya tempat mengaji sebanyak ini," jelasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved