Dapat Bagian Sedikit Hasil Panen Kopi, Anak Bunuh Ayahnya Mayat Dicor di Bawah Musalah, Istri Ikut
Dapat Bagian Sedikit Hasil Panen Kopi, Anak Bunuh Ayah nya Mayat Dicor di Bawah musalah, Istri Ikut
Setelah peristiwa yang terjadi tengah malam itu, Bahar mengambil tas milik Surono. Di tas itu, tersimpan uang tunai sebanyak Rp 6 juta. Uang itu diambil oleh Bahar. Setelahnya, dia membonceng ibunya memakai sepeda motor CBR ke rumah neneknya. CBR milik Surono ini belakangan dijual oleh Bahar seharga Rp 19 juta.
Setelah membunuh ayahnya, Bahar menitipkan ibunya ke rumah sang nenek, Misnatun, yang tidak jauh dari rumah Surono. Kemudian, dia pulang ke rumah istrinya yang masih berada di Desa Sumbersalak. Bahar masih menginap semalam di rumah istrinya. Keesokan harinya, dia kembali ke Bali.
Selang beberapa hari, Busani mengabari Bahar kalau lubang yang dibuatnya merenggang. Bahar kemudian meminta sang ibu kembali menguruk lubang penguburan Surono memakai semen dicampur air.
Beberapa hari kemudian, Bahar pulang. Dia pun kembali menutup lubang itu. Dia menguruknya memakai tanah, kemudian menutupnya memakai keramik. Pemasangan keramik dilakukan sekaligus memperbaiki dapur itu.
Dapur dibangun menjadi bangunan permanen. Lubang penguburan Surono diubah menjadi musala atau tempat shalat berkeramik hitam. Dapur dibuat bergaya modern. Dapur itu juga bisa menampung sepeda motor.
Tidak ada yang curiga dengan peristiwa itu. Hingga akhirnya, kasus itu terungkap pada Minggu (3/11/2019). Bahar juga yang secara tidak sengaja membuka kematian ayahnya. Meskipun dia sudah mengarang cerita kepada Kepala Dusun Juroju, Misri (bukan Misli, seperti dalam berita sebelumnya, red).
Kepada Misri, Bahar bercerita kalau ayahnya telah mati dan dibunuh Jm (suami siri Busani). Dia mengetahui itu, setelah bertanya kepada sang ibu. Kepada Misri, Bahar mengaku bermimpi ditemui sang ayah. Dia pun menelepon ibunya untuk bertanya tentang keberadaan ayahnya. Bahar juga bercerita kepada Misri, setelah dia bertanya kepada ibunya, ternyata ayahnya telah mati.
"Kata Bahar waktu cerita ke saya, ayahnya katanya dibunuh oleh lek-nya. Lek-nya itu mengacu kepada suami siri Busani. Waktu cerita ke saya, saya kan nggak ngerti apakah itu benar atau tidak. Kalau tidak benar, kan berarti dia mengarang cerita. Namun tentang tidak adanya Pak Wid (panggilan akrab Surono, red), memang saya ketahui sudah agak lama. Dia lama tidak terlihat," ujar Misri kepada TribunJatim.com.
Setelah mendengar cerita Bahar itulah, akhirnya Misri dan Bahar mendatangi Polsek Ledokombo dan melaporkan peristiwa itu. Dari sinilah, akhirnya misteri hilangnya Surono terkuak. Surono tidak hilang, namun meninggal dunia. Jasadnya terkubur di rumahnya sendiri.
Tidak disangka pula, pelaku pembunuhan ternyata Bahar, anak keduanya. Sang istri, Busani juga terlibat dalam peristiwa itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul TERKUAK Motif Sebenarnya Anak Bunuh Ayahnya & Kubur di Musala di Jember, Perilaku Surono Jadi Alasan, https://jatim.tribunnews.com/2019/11/07/terkuak-motif-sebenarnya-anak-bunuh-ayahnya-kubur-di-musala-di-jember-perilaku-surono-jadi-alasan?page=all.Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul KRONOLOGI Pembunuhan Jasad Pria Jember di Bawah Musala, Pelaku Tak Sengaja 'Kuak' Kematian Ayahnya, https://jatim.tribunnews.com/2019/11/07/kronologi-pembunuhan-jasad-pria-jember-di-bawah-musala-pelaku-tak-sengaja-kuak-kematian-ayahnya?page=all.