Warkop di Labuaja Maros Ini Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Kok Bisa ?
Kunjungan Kades beserta unsur Forkopimcam tersebut, untuk menindaklanjuti adanya postingan warga setempat di media sosial Facebook.
Penulis: Amiruddin | Editor: Syamsul Bahri
Selama hampir sebulan lebih beroperasi, warkop miliknya hanya menjual kopi dan makanan.
"Pelayan kami pun berpakaian sopan dan celana panjang. Jadi tidak ada aktivitas prostitusi di tempat kami pak," ujar Ummu Habiba.
Habiba menambahkan, rerata pengunjung warkopnya merupakan sopir truk, ataupun sopir ekspedisi antar daerah, seperti ke Kendari.
Warkop yang diberi nama Warkop Wanda tersebut diakui Habiba biasanya beroperasi hingga larut malam.
Meski begitu, Habiba tak menampik di Warkopnya itu terdapat minuman keras.
"Memang ada miras, tetapi tidak diperjualbelikan. Itu buat suami saya saja," ujarnya.
Pantauan tribun-maros.com, di warkop tersebut terdapat lima bilik.
Setiap bilik tersebut, terdapat kasur dan bantal.
Sang pemilik warkop mengaku, bilik tersebut merupakan tempat tidur dan beristirahat pekerjanya.
"Kalau kamar yang besar, tempat tidur saya dan keluarga," tuturnya.
Sekadar diketahui, Desa Labuaja terletak sekitar 33 km dari pusat Kota Maros di Turikale.
Labuaja memiliki luas sekitar 21,45 km persegi.
Di desa tersebut, terdapat tiga dusun, yakni Kappang, Nahung dan Pattiro.
Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
A