Prostitusi Berkedok Warkop di Labuaja? Warga Lakukan ini ke DPRD Maros
Kedatangan Syamsul ke DPRD Maros, pasca dirinya mengungkap dugaan aktivitas prostitusi di desanya.
Penulis: Amiruddin | Editor: Ansar
"Niat kami baik. Tidak ingin kampung jadi sarang maksiat. Kok seperti dapat perlawanan dari pemerintah desa sendiri. Tetapi tak apa, mungkin ini jalan perjuangan saya," ujarnya.
Terpisah, Kepala Desa Labuaja, Asdar, mengatakan sebelum pendirian warung, pemiliknya sempat meminta izin.
Pemilik warung mengaku, ia hendak menjual kopi dan makanan di tempatnya itu.
"Setelah meminta izin, saya suruh buat pernyataan, jika yang dijual hanya kopi dan makanan saja. Itu lengkap dokumentasinya pak," kata Asdar, kepada tribun-maros.com.
Asdar menambahkan, selama ini kata dia, tidak ada laporan ataupun keluhan warga kepada Pemerintah Desa Labuaja.
"Apa yang mau saya tindak, kalau tidak ada laporan. Kalau terbukti melakukan seperti yang ditulis warga di Facebook, itu hari pun saya tutup," ujarnya.
• Disebut Pilih Kasih saat Operasi Zebra, Kasat Lantas Polres Tator Bilang Begini
• Kapan Stok BBM Normal Kembali? Simak Penjelasan Pertamina
• VIDEO: Pemeringkatan Hasil Monev Keterbukaan Informasi Pemprov Sulsel akan Digelar
Makanya kata dia, pihaknya telah memanggil warga yang mengunggah hal itu di Facebook.
Termasuk pemilik warung, yang diduga ada aktivitas prostitusi.
"Tadi kami telah panggil warga yang mengunggah hal tersebut di Facebook. Tetapi dia malah tidak hadir, padahal sudah disurati, dan dipanggil langsung," ujarnya.
Usai pertemuan digelar di kantor desa, unsur Forkopimcam Cenrana dan Pemerintah Desa Labuaja juga mendatangi langsung warkop yang dimaksud.
Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur