Pertamina Luncurkan Aplikasi Online Delivery, Begini Fungsinya
Demikian disampaikan, GM Marketing Operation Region (MOR) VII, Chairul A Adin melalui rilisnya, Selasa (5/11/2019).
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Imam Wahyudi
Hanya saja kuotanya yang memang telah melebihi batas.
“Sebenarnya semuanya normal, cuma memang kuota solar di Sulsel untuk 2019 itu sudah over kuota lebih dari 17 persen,” kata Hatim kepada Tribun Timur, Selasa (5/11/2019).
Menurut Hatim, antrean yang terjadi di SPBU sebagaian besar hanya terjadi di daerah yang menjadi jalur truk beroperasi.
“Antrean itu di pinggiran Makassar, itu jalur mobil besar,” katanya.
Hatim menyebut ada panic buying dari masyarakat, yang membuat mereka berbondong-bondong datang membeli solar.
“Ada situasi secara psikologis panic buying. Lihat antrean sedikit, masyarakat langsung panik mau beli, yang bisanya isi sedikit sekarang isi banyak.
Dampaknya antrean makin panjang, ditambah stok cepat habis,” kata dia.
• Postingan Raul Lemos Soal Perselingkuhan Viral, Ibunda Anang Ungkap Krisdayanti Tak Tahan Godaan
• Kumpulan Bacaan Salawat yang Bisa Diamalkan Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW
• Preview PSM Vs Kalteng Putra, Misi Berlipat Sang Mantan, Pembuktian Ferdinand
Belum lagi faktor lain, dimana sedang musim kemarau membuat konsumsi solar meningkat drastis.
“Misalnya nih ada faktor iklim, kemarau panjang mengakibatkan mobil yang biasa bawa material tetap beroperasi.
Belum lagi solar untuk pompa pertanian yang kekeringan, ini semua termasuk yang memicu meningkatnya konsumsi solar,” bebernya.
Meningkatnya jumlah konsumsi solar itu, kata Hatim berbanding terbalik dengan kuota solar untuk Sulsel yang tahun ini dikurangi.
Meski demikian, kata Hatim, Pertamina berjanji akan segera menyelesaikan persoalan ini, dan Ia yakin persoalan keterbatasan solar akan selesai pekan ini.
“Kami tak akan tinggal diam, kita minta masyarakat tak khawatir dan panik, Insya Allah kita penuhi. Karena sejauh ini tak ada kendala dari sisi stok dan distribusi,.
Mungkin satu dua hari ke depan atau pekan ini akan normal,” imbuhnya.
“Kita juga bertanggung jawab sesuaikan distribusi supaya kuota jebolnya tak terlalu besar. Memang cukup sulit kalau kalau melihat sisa kuota.