Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Usia 36 Tahun, IRT ini Sudah Melahirkan 44 Kali dan Anak Hidup, Rahim Tergolong Langka

Saking suburnya, dokter yang menanganinya sudah melarang Mariam Nabatanzi untuk punya anak lagi.

Editor: Ansar
GAZETTA KOHAJONE
Mariam Nabatanzi bersama anak-anaknya. Di Usia Baru 36 Tahun, Ibu Ini Sudah Punya 44 Anak Kandung: Punya Rahim Tegolong Langka di Dunia. - GAZETTA KOHAJONE 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mariam Nabatanzi, seorang ibu rumah tangga biasa, menjadi ibu paling subur di dunia karena memiliki 44 anak kandung.

Padahal, usia ibu asal Uganda ini baru menginjak 38 tahun.

Saking suburnya, dokter yang menanganinya sudah melarang Mariam Nabatanzi untuk punya anak lagi.

Bagaimana bisa perempuan yang di saat berusia 36 tahun tapi sudah punya 44 anak kandung?

Bawaslu Makassar Warning Cakada dan Parpol di Pilwali 2020

Toko Kareba Makassar dan El Zahra Coffe Harap Sulsel Expo 2019 Tingkatkan Brand Awareness

Pastikan Pengawasan Pilkada 2020, Ketua Bawaslu Datangi Polres Gowa

Dilaporkan The Sun, Mariam Nabatanzi ternyata memiliki banyak anak kembar.

Ia memiliki 6 pasang anak kembar dua dan 4 kali melahirkan anak kembar tiga.

Dari 10 kali melahirkan ini, Mariam sudah punya 24 anak kandung.

Mariam Nabatanzi pertama kali melahirkan bayi kembar di usia 13 tahun, setelah menikah 1 tahun.

Terakhir, ia melahirkan lima pasang bayi kembar empat.

Sayangnya, 6 bayinya meninggal dunia karena rahimnya yang terbilang tidak normal.

Bawaslu Makassar Warning Cakada dan Parpol di Pilwali 2020

Toko Kareba Makassar dan El Zahra Coffe Harap Sulsel Expo 2019 Tingkatkan Brand Awareness

Pastikan Pengawasan Pilkada 2020, Ketua Bawaslu Datangi Polres Gowa

Sehingga, Mariam kini memiliki 38 anak.

Namun, 4 tahun lalu, wanita yang kini berusia 40 tahun ini ditinggal oleh suaminya.

Mariam harus menghidupi ke-38 anaknya sendirian.

Hal itu membuat Mariam jatuh miskin.

Ia tinggal bersama anak-anaknya di empat rumah sempit terbuat dari balok semen dan beratap seng.

Kini, dokter telah mengambil tindakan agar Mariam tidak memiliki anak lagi.

Mariam berkata dokter perlu "memotong rahimnya dari dalam."

Kehamilan luar biasa Mariam dimulai saat ia melahirkan bayi kambar pertama.

Ketika ia periksa ke dokter, Mariam diberitahu ia memiliki rahim besar yang tak biasa.

Dokter menyarankan pil pengontrol kehamilan bisa menyebabkan masalah kesehatan.

Namun, tanpa pil, bayi terus lahir.

Keluarga Mariam menjadi keluarga terbesar di Afrika.

Dr Charles Kiggundu, seorang ginekolog di Rumah Sakit Mulago di Kampala, Uganda, berkata pada Daily Monitor bahwa kasus kesuburan Mariam dikarenakan keturunan.

Bawaslu Makassar Warning Cakada dan Parpol di Pilwali 2020

Toko Kareba Makassar dan El Zahra Coffe Harap Sulsel Expo 2019 Tingkatkan Brand Awareness

Pastikan Pengawasan Pilkada 2020, Ketua Bawaslu Datangi Polres Gowa

Rahim Mariam termasuk langka di dunia karena mampu melepaskan sel telur dalam jumlah.

Secara normal, kebanyakan ibu cuma melepaskan satu sel telur.

Dr Charles Kiggundu berkata, "Kasusnya adalah kecenderungan genetik untuk hiperovulasi, melepaskan banyak sel telur dalam satu siklus - yang secara signifikan meningkatkan kemungkinan melahirkan banyak."

"Kondisi itu selalu genetik."

Kehamilan Mariam yang terakhir, memiliki komplikasi.

6 bayinya meninggal dunia.

Suaminya pun pergi meninggalkannya.

"Aku selalu menangis, suamiku meninggalkanku menderita sendirian," ucap Mariam saat diwawancara.

"Semua waktuku habis merawat anak dan bekerja mencari uang."

Karena sangat butuh uang, Mariam melakukan semua pekerjaan.

Ia menata rambut, membuat dekorasi acara, mengumpulkan dan menjual besi tua, membuat gin lokal serta menjual obat herbal.

Uang yang dihasilkannya adalah untuk makanan, obat-obatan, pakaian, dan biaya sekolah anak.

Di dinding yang kotor di salah satu kamar rumahnya tergantung potret bangga beberapa anaknya lulus dari sekolah.

Anak tertuanya, Ivan Kibuka (23) harus putus sekolah sejak SD karena orangtuanya tak memiliki biaya.

Ivan berkata, "Ibu kewalahan, pekerjaannya menghancurkannya, kami membantu sebisa, seperti memasak dan mencuci, tetapi ibu masih menanggung seluruh beban keluarga. Saya bisa merasakannya."

Keinginan Mariam untuk memiliki keluarga besar berakar pada tragedi.

Tiga hari setelah Mariam dilahirkan, ibunya meninggalkannya bersama sang ayah, dan 5 kakaknya.

"Dia meninggalkan kami begitu saja," ucap Mariam.

Setelah ayahnya menikah lagi, ibu tirinya meracuni kelima saudaranya.

Semuanya meninggal dunia.

Mariam bisa selamat karena ia sedang tidak berada di rumah saat itu.

"Usiaku 7 tahun saat itu, terlalu muda untuk memahami apa arti kematian. Aku diberitahu oleh keluarga jauh apa yang terjadi," ucapnya.

Bawaslu Makassar Warning Cakada dan Parpol di Pilwali 2020

Toko Kareba Makassar dan El Zahra Coffe Harap Sulsel Expo 2019 Tingkatkan Brand Awareness

Pastikan Pengawasan Pilkada 2020, Ketua Bawaslu Datangi Polres Gowa

Mariam pun tumbuh sambil berharap ia memiliki 6 anak sebagai pengganti keluarganya yang hancur.

Namun kini anaknya ada 38, dan itu adalah pekerjaan besar.

Dalam sehari, keluarga Mariam membutuhkan 25kg tepung jagung.

Ikan atau daging adalah makanan mewah.

Setelah mengalami masa kecil yang sulit sendirian, harapan terbesar Mariam sekarang adalah agar anak-anaknya bahagia.

"Saya mulai memikul tanggung jawab orang dewasa sejak kecil, sata rasa saya belum pernah bersenang-senang semanjak dilahirkan," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Tiara Shelavie)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved