Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Redam Disinformasi Kekerasan di Dunia Pendidikan, Kadisdik Makassar Ajak Warga Lebih Bijak

Melalui perangkat bernama smartphone yang terhubung dengan internet informasi apapun di belahan bumi manapun bisa diakses.

Penulis: Alfian | Editor: Syamsul Bahri
Alfian/Tribun Timur
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Makassar, Azis Hasan, langsung mengunjungi sekolah yang terletak di Jl Gunung Salahutu II, Rabu (30/10/2019) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Kecepatan informasi mengenai sebuah kejadian saat ini dalam sekejap mata bisa tersampaikan kepada ribuan hingga ratusan ribu orang.

Melalui perangkat bernama smartphone yang terhubung dengan internet informasi apapun di belahan bumi manapun bisa diakses.

Masih Lobi Inasgoc Filipina, Winger PSM ini Disiapkan Perkuat Timnas U23 di SEA Games

Tujuh Balon Bupati dan Wakil Bupati Barru Berebut Rekomendasi PKS

BREAKING NEWS: Sudah Lima Kali Suara Letusan Senjata di Pengadilan Negeri Sengkang, Ada Apa?

Dua Kali Mutasi Bupati Luwu Disoal DPRD, Ada Apa?

VIRAL Pasien 10 Tahun Koma Akhinya Siuman, Ungkap Rahasia Besar yang Terjadi di Rumah Sakit

Platform penyedia informasi juga berseliweran.

Google, facebook, instagram hingga whatsapp menjadi area penyebaran dan penukaran informasi.

Informasi yang menyebar cepat ini tentunya memiliki dampak seperti pisau bermata dua.

Di Makassar informasi mengenai salah satu siswa SMP Negeri 40 yang memilih putus sekolah lantaran tak mampu membeli seragam batik viral seketika.

Respon positif hadir, organisasi kemanusiaan, individu dermawan maupun Pemerintah setempat langsung mengambil tindakan.

Rini Ayu Lestari (16), siswa yang enggan lagi bersekolah ini pun mendapat bantuan.

Hasilnya, Rini kini kembali lagi bersekolah seperti sediakala.

Beda kasus dengan Rini Ayu, masih di lingkup dunia pendidikan di Makassar, informasi viral juga tengah merebak.

Kasusnya tentang dugaan kekerasan yang dilakukan Kepala SMP Budi Kasih kepada siswa kelas VII berinisial EK.

Melalui informasi pesan singkat di Whatsapp, informasi penganiayaan ini berseliweran di media sosial.

Bahkan di berbagai media mainstream juga mulai memberitakan terkait dugaan penganiayaan itu.

Hanya saja setelah dikonfirmasi dan dilakukan pengecekan langsung ke sekolah dugaan penganiayaan tersebut terbantahkan.

Pihak sekolah dalam hal ini Kepala SMP Budi Kasih memberikan penjelasan kronologi dan juga menghadirkan siswa yang terduga sebagai korban.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved