Abrasi Ancam Pemukiman Warga Galesong Takalar
Abrasi tak hanya mengancam sarana umum di bibir pantai, tapi juga perumahan warga yang masih dihuni mulai terancam.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Pemukiman warga di pesisir pantai Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, kini terus terancam terjangan abrasi air laut.
Air laut terus mengikis daerah pantai bahkan telah mendekat ke permukiman warga setempat. Warga setempat hanya mengandalkan karung berisi pasir sebagai upaya terakhir.
Abrasi tak hanya mengancam sarana umum di bibir pantai, tapi juga perumahan warga yang masih dihuni mulai terancam.
Baca: Pendaftaran CPNS di Bone Diundur
Camat Galesong Saparuddin menuturkan, abrasi ini telah lama menjadi momok yang menakutkan bagi warga sekitar pantai setiap tahun.
Menurutnya, cuaca kemarau panjang ditambah kondisi pantai yang dikeruk proyek tambang pasir menyebabkan abrasi kian tak terbendung.
Saparuddin menuturkan, hingga kini ada lima desa yang terancam diterjang abrasi di wilayah kecamatan Galesong.
Baca: WASPADA PENIPUAN! Dapat Telepon Tertulis dari Bank, Jutaan Rupiah Terkuras dari Rekening Wanita Ini
Mulai dari Desa Palallakkang, Desa Galesong Baru, Desa Galesong Kota, Desa Boddia, dan Desa Mappakalompo.
Yang paling menyedihkan yakni daerah perkuburan yang diterjang abrasi pada akhir tahun 2018 lalu. Tulang belulang hingga mayat bergelantungan akibat terjangan air laut ketika itu.
Saparuddin mengaku tak kuasa membendung ataupun mencegah terjangan abrasi ini. Sebab, anggaran pemerintah kecamatan ataupun desa tidak mencukupi.
Baca: Detik-detik Pendaftaran Ditutup, Wakil Bupati Barru Putuskan Ikut Pilkada 2020
"Kita butuh bantuan perhatian Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Kita sudah beberapa kali mengajukan pertemuan dan bantuan kepada Bapak Gubernur," katanya.
Untuk mencegah terjangan abrasi ini, kata Saparuddin, dibutuhkan pembangunan tanggul di sekitar pantai Galesong Takalar. Tanggul ini nantinya berfungsi menahan ombak air laut.
"Karena pemerintah desa tidak mampu mengatasi, termasuk Bapak Bupati. Ini butuh anggaran miliaran untuk mencegah abrasi," bebernya.
Baca: Reaksi Raffi Ahmad Usai Nonton Video Syur Viral Mirip Nagita Slavina hingga Gisel Tutup Pintu Maaf
Legislator DPRD Takalar, Andi Noor Zaelan menuturkan, abrasi yang mengancam permukiman warga ini adalah dampak dari penyedotan pasir di dasar laut.
"Ini dampak penyedotan pasir di dasar laut untuk penimbunan tanjung bunga," katanya kepada Tribun.
Politikus PDI Perjuangan ini menegaskan jika abrasi ini adalah tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan selaku pihak yang memberikan izin penambangan pasir.
Baca: Reaksi Raffi Ahmad Usai Nonton Video Syur Viral Mirip Nagita Slavina hingga Gisel Tutup Pintu Maaf