TRIBUN WIKI
Bagaimana Prosedur Pemasangan Kawat Gigi atau Behel yang Tepat? Ini Penjelasan Ahli Ortodonti
Bagaimana Prosedur Pemasangan Kawat Gigi atau Behel yang Tepat? Ini Penjelasan Ahli Ortodonti
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Bagaimana Prosedur Pemasangan kawat gigi atau behel yang Tepat? Ini Penjelasan Ahli Ortodonti
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemasangan kawat gigi atau yang lebih dikenal dengan 'behel' untuk meratakan susunan gigi harus dilakukan dengan tepat.
Menjalani prosedur merapikan gigi lewat pemasangan kawat gigi dalam beberapa tahun terakhir menjadi tren.
Tak hanya di dokter spesialis gigi atau rumah sakit gigi, sejumlah klinik, salon atau tukang gigi bahkan ikut menyediakan jasa tersebut.
Namun, tahukah kamu jika pemasangan kawat gigi oleh orang yang tidak tepat sangatlah berbahaya? Lalu bagaimana prosedur tepat saat pemasangan kawat gigi?
Behel, Antara Kebutuhan Kekinian dan Ancaman Pidana
Behel Hias Bikin Gigi Makin Cantik! Namun Juga Menyimpan Ancaman, Ini Bahaya?
VIDEO: Jangan Asal Pasang Behel, Ini Dampaknya Menurut Dokter Spesialis Ortodonti

Dokter spesialis Ortodonti sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr drg Edy Heriyanto Habar SpOrt (K) berbagi tips aman memasang kawat gigi.
Umumnya behel digunakan pada saat gigi tetap telah tumbuh atau mulai umur 11 tahun.
Sedangkan pemasangan kawat gigi idealnya dilakukan pada oleh dokter yang memiliki keahlian dibidang pemasangan kawat gigi atau Spesialis Ortodonti.
“Dokter Spesialis Ortodonti mempunyai keahlian dan kompetensi yang cukup untuk merawat pasien dengan keluhan gigi yang tidak rapi,” katanya saat ditemui Tribun Timur beberapa waktu lalu.
Adapun prosedur pemasangan kawat gigi, terbagi dalam beberapa tahap. Pertama melakukan pencetakan gigi untuk mengetahui atau menganalisa keadaan gigi geligi.
Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan rontgen foto gigi.
“Jadi dilakukan pemeriksaan rontgen foto panoramic untuk melihat keseluruhan gigi, mulai bagaimana posisi akarnya, bagaimana kondisi gigi molar tiganya dan sebagainya,” katanya.
Setelah itu, dilanjutkan dengan foto sefalometri demi melihat apakah kelainan pada pasien adalah kelainan tulang atau kelainan gigi atau melibatkan kelainan tulang dan gigi.
“Selanjutnya dilakukan foto ekstraoral untuk melihat bagaimana kondisi gigi pada pasien dan terakhir pemasangan kawat gigi,” katanya.
Behel, Antara Kebutuhan Kekinian dan Ancaman Pidana
Behel Hias Bikin Gigi Makin Cantik! Namun Juga Menyimpan Ancaman, Ini Bahaya?
VIDEO: Jangan Asal Pasang Behel, Ini Dampaknya Menurut Dokter Spesialis Ortodonti

Adapun macam kawat gigi terbagi atas bahan seperti logam dan transparan. Kemudian terbagi lagi atas sistem seperti menggunakan bracket dengan pengikatan karet dan sistem tidak menggunakan karet. Dimana sistem pengikatannya sudah berada pada bracketnya.