Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anak Buah Nadiem Makarim Bikin Heboh Twitter, Suplai 2 Kaleng Lem Aibon Buat Murid SD, Untuk Apa?

Anak Buah Nadiem Makarim Bikin Heboh Twitter, Suplai 2 Kaleng Lem Aibon Buat Murid SD, Untuk Apa?

Editor: Waode Nurmin
monotaro.id/Surya
Anak Buah Nadiem Makarim Bikin Heboh Twitter, Suplai 2 Kaleng Lem Aibon Buat Murid SD Setiap Bulan 

TRIBUN-TIMUR.COM - Anak Buah Nadiem Makarim Bikin Heboh Twitter, Suplai 2 Kaleng Lem Aibon Buat Murid SD

Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna mempertanyakan fungsi lem Aibon yang dianggarkan sebesar Rp 82,8 Miliar oleh anak buah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Yayat mengatakan, ia meminta pemerintah untuk tidak menganggarkan hal yang tidak jelas manfaatnya.

"Pertama, pemanfaatan lem untuk apa? Kedua, kenapa sebesar itu? Ketiga, ketika uang dikeluarkan manfaat yang didapat sebanding atau tidak?" tanya Yayat saat dihubungi Wartakotalive.com Rabu (30/10/2019).

Jangan sampai kata Yayat, anggaran sebesar itu tidak jelas manfaatnya untuk masyarakat.

"Jangan buat anggaran yang tidak jelas, jangan buat anggaran yang manfaatnya tidak jelas," imbau Yayat.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta buka suara soal anggaran aibon yang mencapai Rp82,8 miliar.

Mereka menduga ada kesalahan input data pada anggaran aibon yang tercantum di website apbd.jakarta.go.id.

Namun setelah dihitung, anggaran tersebut sesuai dengan total pembelanjaan.

Di mana rinciannya ialah lem aibon senilai Rp184.000 dikalikan 37.500 lem dan dikali 12 bulan.

Hasilnya persis seperti angka yang tertera di website tersebut yakni Rp 82,8 miliar.

Yayat Supriyatna mempertanyakan asal usul angka tersebut.

"Itu usulan dari siapa dulu dari SKPD mana? Apakah dari Sekda dinas apakah dari perangkat-perangkat lain?" kata Yayat.

Kalau ternyata usulan datang dari satu unit menurutnya mustahil anggaran tersebut bisa mencapai Rp82,8 miliar.

"Tidak mungkin satu unit habiskan seluruh Aibon itu," ujarnya.

Oleh karenanya, penting kata Yayat, membandingkan anggaran tahun ini dengan tahun sebelumnya.

Hal itu agar dapat melakukan penyisiran pada anggaran-anggaran siluman.

Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Dinas Pendidikan DKI Jakarta angkat bicara mengenai cuitan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI mengenai pembelian lem Aibon senilai Rp 82,8 miliar.

Pihak dinas menduga, terjadi kesalahan pengisian data yang dilakukan pegawai di dokumen Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2020.

“Ini sepertinya salah ketik, kami sedang cek ke semua komponennya,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati saat dihubungi wartawan pada Selasa (29/10/2019) malam.

Susi mengatakan, dalam usulan anggaran dinas melalui Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat, bahwa item yang diusulkan berupa kertas dan tinta saja.

Dia memastikan, tidak ada pengajuan anggaran untuk pembelian lem aibon.

“Itu ATK (alat tulis kantor) dan kami hanya mengusulkan kertas dan tinta saja,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Susi meminta waktu untuk mengusut pihak yang menginput pembelian lem sebanyak Rp 82,8 miliar.

Namun dia memastikan, bahwa apa yang ditayangkan di website apbd.jakarta.go.id terdapat kesalahan input nilai dan item yang diajukan.

“Kami cek ke seluruh SDN di Jakarta Barat, kami revisi usulan anggaran itu terakhir hari Jumat (25/10/2019) malam. Dan sekarang juga akan kami cek kembali keseluruhannya,” katanya.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana menyoroti anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pembelian lem aibon hingga Rp 82 miliar.

Hal itu diungkapkan William di akun media sosial Twitter nya @willsarana.

Dalam cuitannya itu, William menyebut telah menemukan anggaran aneh pembelian lem aibon senilai Rp 82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

William kemudian menyindir dinas, bahwa para murid mendapatkan kaleng lem aibon sebanuak dua kaleng setiap bulan.

“Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai dua kaleng lem aibon per murid sekolah dasar setiap bulannya. Buat apa,” ungkap William pada Selasa (29/10/2019) malam. 

Jawaban Dinas Pendidikan DKI Jakarta

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat menyatakan, tidak ada anggaran Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam program belanja alat tulis kantor 2020.

"Terkait dengan anggaran Aibon, saya sudah coba sisir, insya Allah tidak ada anggaran Aibon sebesar Rp 82,8 miliar tersebut," ujar Syaefuloh di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

Syaefuloh menuturkan, anggaran Rp 82,8 miliar merupakan anggaran sementara yang dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting DKI Jakarta.

Anggaran itu adalah anggaran alat tulis kantor seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.

Namun, anggaran tersebut kemudian disisir kembali oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Anak Buah Nadiem Makarim Bikin Heboh Twitter, Suplai 2 Kaleng Lem Aibon Buat Murid SD
Anak Buah Nadiem Makarim Bikin Heboh Twitter, Suplai 2 Kaleng Lem Aibon Buat Murid SD (Akun Instagram @willsarana))

Anggaran tersebut kemudian direvisi menjadi Rp 22,7 miliar untuk alat tulis kantor di seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.

"Belanja alat tulis kantor yang di situ ada komponen Aibon disampaikan Rp 82 miliar, sebenarnya alat tulis kantor seluruh sekolah itu hanya Rp 22 miliar," kata Syaefuloh.

Sebelumnya diberitakan, warganet memperbincangkan anggaran pembelian lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar m dalam program belanja alat tulis kantor 2020. Anggota DPRD DKI William Aditya Sarana mengunggah temuan tersebut ke akun Instagram-nya, @willsarana.

Dalam akunnya, politisi PSI itu awalnya mempermasalahkan sampai sekarang publik belum bisa mengakses dokumen rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 di situs apbd.jakarta.go.id.

Padahal, pembahasan anggaran sudah dimulai di DPRD.

"Namun kami berhasil mendapatkan cara untuk mengaksesnya. Lalu kami temukan anggaran yang cukup aneh lagi yaitu pembelian lem Aibon sebesar Rp 82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan," tulis William dalam akunnya, Selasa (29/10/2019).

Dalam anggaran itu, lem Aibon hendak diberikan kepada 37.500 Murid SD

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Tiga Kritik KERAS Pengamat Soal Anggaran Lem Aibon Capai Rp 82,8 Miliar di Disdik DKI, https://wartakota.tribunnews.com/2019/10/30/ini-tiga-kritik-keras-pengamat-soal-anggaran-lem-aibon-capai-rp-828-miliar-di-disdik-dki?page=all.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disdik DKI Pastikan Tak Ada Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 Miliar, Ini Penjelasannya", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/30/12410541/disdik-dki-pastikan-tak-ada-anggaran-lem-aibon-rp-828-miliar-ini?page=all#page2.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved