Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Urbaneggs Makassar Suguhkan Karya Rimang di Event Gau Maraja

Kegiatan ini digelar Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulsel, di Centre Point of Indonesia (CPI) Sabtu (26/10/2019) malam.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
Muslimin Emba
Kelompok musik Urbaneggs Makassar tampil memukau di event Gau Maraja yang digelar Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulsel, di Centre Point of Indonesia (CPI) Sabtu (26/10/2019) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kelompok musik Urbaneggs Makassar, tampil memukau di event Gau Maraja.

Kegiatan ini digelar Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulsel, di Centre Point of Indonesia (CPI) Sabtu (26/10/2019) malam.

Ajang ini diikuti oleh sanggar seni terbaik di Sulsel. Salah satunya Urbaneggs Makassar mewakili Kabupaten Gowa menyuguhkan karya Rimang.

Karya Rimang yang bermakna persembahan pada guru atau orang tua itu dimainkan.

Lowongan Kerja SMA SMK D3 S1 PT Angkasa Pura Support Buka Banyak Posisi, Cek Syarat & Daftar di Sini

Mentan SYL Minta Gowa Jadi Contoh Produksi Pertanian

Jelang Ditangkap Berzina, Putri Amelia Zahraman atau Putri Pariwisata Melamar di DPR, Posisi Diincar

Apo pada gitar, Bani pada bass, Wiwin pada biola, Gentur pada udu, Ocang pada kesok-kesok dan vokal, serta Istar dan Firman pada gendang Makassar

"Karya ini (Rimang) didedikasikan kepada sang guru. Karya ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan budi orang tua dan para guru," kata Ketua Urbaneggs Makassar, Farianto.

Melodi unik dan kedalaman sastra lisan Sindrilik Makassar yang digarap dengan musikal menarik itu, dianggap sebagai upaya alternatif untuk menampilkan kembali Sindrilik di panggung pertunjukan.

Farianto menjelaskan, karya Rimang yang ditampilkan tidak seperti instrumen gendang, pui-pui, dan kecapi yang sering hadir dipanggung pertunjukan dalam bentuk pertunjukan seni tari, musik, teater dan musikalisasi puisi.

Diamana, ia (Farianto) menganggap, nasib Sindrilik seolah hanya digunakan sebagai pemandu acara dalam sebuah kegiatan atau MC (Master of Ceremony).

"Untuk itu kami mencoba menawarkan siasat bunyi dalam pemanfaatan alat musik kesok-kesok, dan alunan penuturan dalam tutur Makassar pada komposisi musik," ujar Farianto.

Ia berharapk alat musik kesok-kesok mendapatkan lebih banyak peluang di panggung pertunjukan, baik itu dalam bentuk karya musik ataupun saat Kesok-kesok hadir sebagai musik iringan tari.

100 Hektar Lahan Pinus dan Kebun Kopi di Buntu Batu Enrekang Terbakar

Terungkap, Pengusaha Asal NTB Pakai Jasa Prostitusi Artis Online PA, Sudah Bayar DP Rp 13 Juta

Hasil Kualifikasi MotoGP Australia 2019, Maverick Vinales Pole Position, Live Streaming Trans 7

Dengan memberikan ruang yang luas pada musik Kesok-kesok, penikmat musik khususnya musik tradisional dapat menikmati bunyi tersebut.

Seperti halnya saat menikmati menikmati bunyi gendang, pui-pui, rebana dan kecapi di panggung pertunjukan.

Kelompok musik Urbaneggs didirikan pada Tahun 2007 silam. 12 tahun keberadaannya, Urbaneggs berkomitmen untuk terus menggali musik-musik tradisional dalam kemungkinan bentuk lain.

Eksplorasi musik tradisional yang digeluti Fairanto Cs tersebut, dimaksudkan menjadi harta terpendam (treasure) yang selama ini tersimpan dalam 'brankas tradisi'.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved