Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tingkatkan Ketahanan Pangan Indonesia, SYL Bangun Sistem Komando Strategis Pertanian

Hal itu disampaikan Syahrul Yasin Limpo disela sela acara silaturahmi dengan pengurus Partai Nasdem di Kantor DPW NasDem Sulsel

Penulis: Hasan Basri | Editor: Imam Wahyudi
hasan/tribun-timur.com
Syahrul Yasin Limpo disela sela acara silaturahmi dengan pengurus Partai Nasdem di Kantor DPW NasDem Sulsel Jl Bontolembangan, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Jumat (26/10/2019), malam. 

TAM ditunjuk sebagai penyedia mobil dinas menteri yang baru setelah induk perusahaan, PT Astra International, memenangkan tender pengadaan kendaraan menteri dan setingkatnya untuk digunakan selama periode 2019-2024.

Meski sudah masuk Indonesia lewat jalur pengadaan khusus, PT Toyota Astra Motor (TAM), selaku APM Toyota di Indonesia, mengatakan, belum tertarik meluncurkan mobil yang sama untuk pasar nasional.

"Crown saat ini belum ada rencana karena peluncuran produk harus melihat berbagai sudut, mulai dari produk dan marketnya. Jadi pada saat ini diskusi kita dengan prinsipal belum ada rencana untuk umum," kata Anton Jimmi Suwandy.

Anton Jimmi Suwandy mengatakan, saat ini pihaknya melihat harga dan segmen Toyota Crown 2.5 HV G-Executive belum cocok untuk pasar nasional.

Meski pada dasarnya di jajaran produk Toyota, Crown bukanlah model termahal.

"Harga, segmennya besar atau tidak. Kalau Toyota paling mahal itu Century jadi Crown bukan yang paling mahal. Salah satu yang mahal tapi bukan yang paling mahal. Lalu di grup kita ada Lexus juga jadi harus kita lihat juga posisinya ada di mana," katanya.

Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pemilihan Toyota Crown 2.5 HV G-Executive oleh pemerintah dilandasi kebutuhan yang diperlukan.

Selain itu memang biasanya suatu produk akan disesuaikan dari berbagai sisi.

Mobil Toyota Crown 2.5 HV G-Executive untuk mobil dinas baru menteri diimpor dari Jepang.

Sebanyak 101 unit Toyota Crown 2.5 HV G-Executive yang disediakan, menggantikan mobil dinas menteri yang lama, Toyota Crown Royal Saloon.

Mobil dibawa langsung dari Jepang.

"Tidak ada (modifikasi) yang khusus pada mobil ini, umum-umum saja seperti pemasangan kaca film, tiang bendera untuk bendera Indonesia, kemudian tempat pelat nomor," kata Anton Jimmi Suwandy.

Pelat nomor contohnya ada tiga, kemudian tatakan untuk bendera, kedua fitur tidak ada di varian standar jadi harus ditambahkan.

"Karena pelat nomornya ada 3 kalau tidak salah," katanya.

Mobil dinas menteri pada Kabinet Indonesia Maju, sedan merek Toyota Crown 2.5 HV G-Executive.
Mobil dinas menteri pada Kabinet Indonesia Maju, sedan merek Toyota Crown 2.5 HV G-Executive. (TOYOTA)

Mobil hibrida yang dipakai menteri ini terbilang spesial, sebab Toyota Crown 2.5 HV G-Executive sendiri baru meluncur di Jepang pertengahan tahun ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved