Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mentan SYL Kenalkan Komando Strategis Pertanian di Gowa

Komando Strategis Pertanian ini menjadi salah satu program Syahrul untuk memastikan kebutuhan pangan rakyat Indonesia.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
Ari Maryadi/tribun Timur
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengenalkan program Komando Strategis Pertanian di Kabupaten Gowa.

Komando Strategis Pertanian ini menjadi salah satu program Syahrul untuk memastikan kebutuhan pangan rakyat Indonesia.

Ini Alasan NasDem Hingga Tak Buka Pendaftaran Cakada Lima Daerah di Sulsel

Refleksikan Perjuangan Santri, IKA PPNU Bedah Film Sang Kiyai

Pengakuan Mengejutkan Kanye West Kecanduan Film Porno Sejak Usia 5 Tahun

Terlibat di Festival Budaya Indonesia, Pejabat Kedutaan Besar Temui PKSS Australia Barat

Lirik dan Terjemahan Lagu SOSO - WINNER, Berhasil Puncaki Charts iTunes di Seluruh Dunia

Syahrul menilai, komando pasukan khusus memiliki semangat yang tinggi dalam melindungi keamanan negara.

Oleh karena itu, para penyuluh pertanian di tingkat kecamatan akan diubah menjadi komando strategis pertanian.

Tugasnya memastikan kebutuhan pangan rakyat. Sebab tidak boleh ada rakyat yang kelaparan.

"Balai Kecamatan diganti jadi komando strategis khusus pertanian. Bantu saya, pertanian di Gowa harus hebat," katanya di Balla Kayua Gowa, Minggu (27/10/2019) pagi.

Syahrul menyampaikan, tentara Kopasus bertanggung jawab memberikan serangan bila ada lawan yang menggangu keamanan negara.

Begitupun dengan Komando Strategis Pertanian. Tugasnya, memberi perlawanan bila ada serangan hawa, ataupun memastikan kebutuhan perut rakyat.

"Penyuluh pertanian harus ditunjuk-tunjuki. Gowa yang memiliki Bupati hebat harus jadi contoh dengan potensi lahan yang dimiliki," imbuhnya.

Putra pasukan 45 Muhammad Yasin Limpo ini mengungkapkan, Indonesia memiliki tantangan dengan jumlah penduduk 267 juta jiwa.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni (Ari Maryadi/tribun Timur)

Jumlah kebutuhan beras tanah air disebut mencapai 48 juta ton setiap tahun. Sedang kebutuhan beras perbulan 8 juta ton.

"Kalau ini kurang, maka kita harus impor beras. Jika ingin aman ini, maka harus dipersiapkan 5 kali lipat," beber Syahrul.

Oleh karena itu, Syahrul bertekad memastikan kebutuhan beras di atas 80 juta ton setiap tahun, atau minimal dua kali lipat kebutuhan beras.

Tanggung jawab itu kini disematkan kepadanya selaku orang yang ditunjuk menjadi Menteri Pertanian. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved