Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Bahlil Lahadalia Kepala BKPM Kabinet Indonesia Maju Versi Blogger Yusran Darmawan

Nama Bahlil Lahadalia mulai dikenal saat terpilih sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia

Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Menurut rencana, presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mengetahui masa lalu anggota Kabinet Indonesia Maju, memang menarik.

Apalagi, jika dibumbui kisah perjalanan hidup dari orang miskin kemudian menjadi sukses.

Ini kisah tentang Bahlil Lahadalia yang dipercaya Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggantikan Thomas Lembong.

Bahlil adalah pengusaha muda yang sempat merasakan pahitnya hidup.

Nama Bahlil Lahadalia mulai dikenal saat terpilih sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( Hipmi ) periode 2015-2019.

Sebelum menjabat Ketua Umum BPP Hipmi, pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku, pada 7 Agustus 1976 itu merupakan pemilik PT Rifa Capital Holding Company.

Sosok Bahlil Lahadlia masuk ke berbagai sektor usaha, dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia (TRIBUNNEWS.COM)

Namun, sebelum sukses menjadi pengusaha, perjalanan karier pria lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Mumbai, Jayapura, Papua, itu terbilang sulit.

Dia pernah menjadi sopir angkot dan penjual koran.

Namun, kerja kerasnya mampu membawa dia menjadi pengusaha nasional.

Pemuda asal Papua ini bukan orang asing bagi Jokowi.

Bahkan, Jokowi kerap memanggil Bahlil Lahadlia dengan sebutan adinda Bahlil di depan umum, seperti saat membuka Munas Hipmi XVI di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Namun tak banyak yang tahu jika Bahlil sebenarnya berdarah Buton, Sulawesi Tenggara.

Kisah Bahlil yang orang Buton ditulis dengan sangat apik oleh blogger ternama Indonesia, Yusran Darmawan.

Tribun mengcopy tulisan ini dari laman Facebook Yusran Darmawan

BAHLIL LAHADALIA DI PULAU TOMIA
.
Oleh: Yusran Darmawan

Di antara banyak nama yang disebut Presiden Jokowi sebagai menteri, saya tertarik dengan satu nama yakni Bahlil Lahadalia, Kepala BKPM. Secara fisik, dia tampak berbeda. Dia kelihatan seperti wajah orang kebanyakan. Dia seperti wajah yang kita lihat di pelelangan, atau pasar ikan. Dia berwajah seperti orang sebelah rumah kita.
.
Bandingkan dengan Airlangga Hartarto yang wajahnya terlihat sebagai orang yang lahir dan besar di keluarga kaya. Lihat pula bedanya dengan Prabowo Subianto yang kelihatan gagah dengan kharisma dan aura terpancar. Jangan bandingkan dia dengan Erick Thohir.
.
Saya beberapa kali bertemu dan berbincang dengan Bahlil di markas Relawan Pengusaha Nasional untuk Jokowi-Amin (Repnas) yang dibentuk para pengurus HIPMI. Dia menjadi Ketua Dewan Pembina Repnas, sementara saya menjadi konsultan media sosial.
.
Di situlah saya mendengar suaranya yang sekeras debur ombak di lautan. Dia berbicara dengan logat khas orang Wakatobi yang kental. Saat dia tahu saya orang Buton, dia langsung sumringah. Dia mengaku sebagai orang Buton. Orangtuanya berasal dari Pulau Tomia, yang merantau ke Maluku Tengah, kemudian ke Fakfak, Papua. Daerah-daerah ini sejak dulu menjadi lokasi migrasi orang Buton di timur Nusantara.
.
Beberapa tahun lalu, sahabat saya Eka Sastra sudah bercerita banyak tentang Bahlil. Dia memulai semuanya dari bawah. Mereka yang sering ke timur pasti paham bahwa kebanyakan orang Buton sering menjadi pekerja kasar yang bekerja keras. Dia pun menjalani hidup yang cukup keras.
.
Di masa kecil, Bahlil sudah menjajakan kue di sekolah. Semasa belajar di SMK, bahkan dia menjadi kondektur dan sopir angkot. Saat kuliah, dia tak punya biaya untuk lanjut ke Jawa. Dia lalu banting stir kuliah di sekolah tinggi yang tidak terkenal di Jayapura. Dia pun bekerja serabutan sebagai sopir angkot untuk membiayai kuliahnya.
.
Tapi, dalam dirinya ada jiwa seorang aktivis. Dia bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga terakhir menjabat sebagai Bendahara Umum di PB HMI. Para aktivis HMI di Jakarta sering bercerita tentang Bahlil yang memulai kariernya dari tukang bikin kopi, lalu perlahan mulai sok akrab dengan para senior sehingga mendapat kepercayaan.
.
Saya melihat dia tipe pekerja keras yang mudah akrab dengan siapapun. Dia juga tipe yang hangat dan suka bercerita lepas. Ini menjadi modalnya ketika mengarungi rimba raya Jakarta. Dia menemukan passion-nya di dunia bisnis. Perlahan dia mulai menikmati kesuksesan, hingga akhirnya bisa membangun gedung bernama Cenderawasih Building di kawasan Mampang Prapatan.
.
Yang saya sukai, dia bukan tipe yang suka menutupi masa lalunya. Dia tak pernah malu bercerita dirinya di masa lalu yang bukan siapa-siapa. Dia ingin memotivasi adik-adiknya di HMI kalau semua orang bisa menggapai kesuksesan sepanjang berusaha dan punya semangat pantang menyerah.
.
Namanya mulai berkibar saat maju sebagai calon Ketua HIPMI. Dia melawan pengusaha yang merupakan putra dari satu grup besar taksi yang beroperasi skala nasional. Dia bisa memenangkan kontestasi itu. Bintangnya kian bersinar dan mulai sering tampil di layar televisi.
.
Saat perhelatan kampanye presiden 2019, dia langsung bergabung dengan Jokowi. Saya mendengar sendiri alasannya di kantor Repnas. Dia ingin melihat orang kampung seperti Jokowi bisa menjadi pemimpin. Dia menyebut dirinya dan Jokowi punya DNA yang sama yakni sama-sama dari kampung, sama-sama memulai dari nol. “Saya ingin lihat orang kampung menjadi presiden,” katanya.
.
Di dunia pengusaha, Bahlil adalah mentor bagi banyak orang. Dia selalu mengajarkan kerja keras dan tekun belajar. Dia punya teori tentang para pengusaha yakni by nasab dan by nasib.
.
Yang dimaksudkannya by nasab adalah pengusaha yang mengelola usaha yang merupakan warisan keluarga. Pengusaha yang kaya karena sudah kaya dari sononya. Sedangkan by nasib adalah pengusaha yang memulai semuanya dari bawah, sebab harus bekerja demi hidup. “saya ini pengusaha by nasib karena harus mulai dari nol. Saya generasi pertama,” katanya sembari terkekeh.
.
“Yang kita butuhkan adalah pengusaha by desain. Karena segala hal harus dirancang sejak dini. Kompetisi makin ketat, makanya bisnis juga harus cerdas.’
.
Saat ditanya siapa sosok pengusaha yang paling menginspirasinya, dia langsung terdiam sesaat. Dia menyebut sumber inspirasinya adalah orang Buton bernama Lahadalia, bapaknya yang berprofesi sebagai buruh bangunan. Bapaknya adalah buruh bangunan yang bergaji 7.500 rupiah per hari, namun bisa menyekolahkan 8 anaknya hingga sarjana. Bapaknya tetap bekerja untuk anaknya, meskipun sedang sakit.
.
“Sayang, bapak saya meninggal tahun 2003, saat saya belum jadi apa-apa,” katanya parau.
.
Andai saja bapaknya melihat dirinya dipanggil presiden sebagai seorang menteri, pasti dia akan tersenyum bahagia.

Susunan Kabinet Indonesia Maju

Berikut ini susunan kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin bernama Kabinet Indonesia Maju.

1. Menteri Koordinator Bidang Polhukam: Mahfud MD

2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto

3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhadjir Effendy

4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi:  Luhut Binsar Pandjaitan

5. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto

6. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno

Baca: Profil, Biodata Edhy Prabowo Menteri Kelautan dan Perikanan Pengganti Susi Pudjiastuti, Pengalaman?

Baca: Daftar Lengkap Nama Menteri, Susunan Kabinet Jokowi - Maruf Amin: Nadiem Makarim, Prabowo Subianto

Baca: Presiden Jokowi Angkat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Ganti Amran Sulaiman, Profil, Biodata

7. Menteri Dalam Negeri: Jenderal (Pol) Tito Karnavian

8. Menteri Luar Negeri: Retno LP Marsudi

9. Menteri Agama: Jenderal Fachrul Razy

10. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna Laoly

11. Menteri Keuangan: Sri Mulyani

12. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim

13. Menteri Kesehatan: dr Terawan Agus Putranto

14. Menteri Sosial: Juliari Batubara

15. Menteri Tenaga Kerja: Ida Fauziyah

16. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita

17. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto

18. Menteri ESDM: Arifin Tasrif

19. Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono

20. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi

21. Menteri Komunikasi dan Informasi: Johny G Plate

22. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo

Baca: Profil, Biodata Edhy Prabowo Menteri Kelautan dan Perikanan Pengganti Susi Pudjiastuti, Pengalaman?

Baca: Daftar Lengkap Nama Menteri, Susunan Kabinet Jokowi - Maruf Amin: Nadiem Makarim, Prabowo Subianto

Baca: Presiden Jokowi Angkat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Ganti Amran Sulaiman, Profil, Biodata

23. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya

24. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo

25. Menteri Desa dan PDTT: Abdul Halim Iskandar

26. Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil

27. Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa

28. Menteri PAN-RB: Tjahjo Kumolo

29. Menteri BUMN: Erick Thohir

30. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki

31. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama

32. Menteri PPA: I Gusti Ayu Bintang Darmawati

33. Menristek Bambang Brodjonegoro

34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Zainudin Amali

35. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko

36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung

37. Kepala BKPM: Bahlil Lahadalia

38. Jaksa Agung: ST Burhanudin.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved