Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anak Dibawah Umur Lepas Keperawanan Lewat Mucikari, Segini Tarif Sekali 'Pakai'

Y dan GG diketahui menjual sejumlah gadis ke pria hidung belang dengan tarif cukup fatastis, yakni Rp 20 juta untuk sekali kencan.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Tarif 20 juta Sekali Kencan, Gadis Desa Dijual ke Pria Hidung Belang hingga Dikirim Lintas Provinsi. (ilustrasi) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua mucikari, Y dan GG diringkus polisi setelah terlibat kasus prostitusi online yang melibatkan gadis desa dari Bogor.

Y dan GG diketahui menjual sejumlah gadis ke pria hidung belang dengan tarif cukup fatastis, yakni Rp 20 juta untuk sekali kencan.

Tak hanya itu, bahkan bisnis haram ini merambah hingga ke luar provinsi.

Melansir TribunNewsBogor, 'Perawan Bogor Dijual Rp 20 Juta Kepada Hidung Belang, Mucikari Manfaatkan Gadis Desa yang Butuh Uang' berikut selengkapnya.

MENGENAL Gista Putri Istri ke-3 Menteri Pariwisata Wishnutama Beda 11 Tahun & Anak Buah di NET TV

Lawan PSM, Jaimerson; Semua Pemain PSM Harus Diwaspadai

RAMAI di Whatsapp Suhu di Indonesia Capai 45 Derajat, Makassar 43 Derajat, Ini Kata BMKG, Hoax?

Para pelaku ini ditangkap polisi saat sedang bertransaksi dengan hidung belang di sebuah kamar hotel di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa (15/10/2019) lalu.

Rupanya sejumlah gadis yang dijajakan dua mucikari tersebut berasal dari berbagai wilayah, termasuk dari Bogor.

Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni mengatakan jika dua mucikari tersebut merekrut gadis-gadis desa yang membutuhkan uang.

"Mereka (pelaku) memanfaatkan gadis-gadis desa yang membutuhkan uang," kata Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Rabu (23/10/2019).

Bukan hanya merekrut gadis-gadis desa yang butuh uang, mucikari tersebut diketahui menyediakan kriteria tertentu.

Dari sejumlah wanita yang dikerjakannya, beberapa diantaranya bahkan tercatat masih di bawah umur.

Dituturkan oleh AKBP Joni, wanita-wanita tersebut dijajakan oleh mucikari sesuai permintaan pelanggan.

"Jadi dia memanfaatkan tergantung pelanggan membutuhkan kategori yang mana. Apakah yang di bawah umur, apakah yang sudah profesional atau yang masih kuliah termasuk yang kira-kira anak-anak gadis desa yang mereka butuhkan," kata Joni.

Komunikasi antara pelanggan dan mucikari dilakukan melalui berbagai media sosial.

MENGENAL Gista Putri Istri ke-3 Menteri Pariwisata Wishnutama Beda 11 Tahun & Anak Buah di NET TV

Lawan PSM, Jaimerson; Semua Pemain PSM Harus Diwaspadai

RAMAI di Whatsapp Suhu di Indonesia Capai 45 Derajat, Makassar 43 Derajat, Ini Kata BMKG, Hoax?

Bahkan bisnis haram ini pernah mendapat pelanggan dari luar pulau.

Salah satu wanita pernah ia kirimkan untuk memenuhi permintaan pria hidung belang di wilayah Samarinda.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved