Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prabowo Jadi Menteri, Faisal Basri: Tak Membantu Malah Mengganggu, PA 212: Hati-hati Dipermalukan

Prabowo Jadi Menteri, Faisal Basri: Tak Membantu Malah Mengganggu, PA 212: Hati-hati Dipermalukan

Editor: Ilham Arsyam
Tribunnews/Irwan Rismawan
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai hari ini usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Tribunnews/Irwan Rismawan 

"Saya membayangkan pendukung Pak Prabowo yang menginginkan check and balances, keseimbangan itu kecewanya setengah mati, ke Pak Prabowo," jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga mnilai bahwa nantinya akan ada proses di pemerintahan yang mau tidak mau akan menimbulkan friksi yang banyak di dalam.

"Karena semua masuk di dalam, memanage-nya yang sulit, nanti ada gesekan-gesekan di dalam dengan teman koalisi yang lain, sehingga Pak Jokowi akan capek sendiri menghadapi gesekan internal," kata dia.

Ia pun menilai bahwa masuknya Jokowi di pemerintahan ini tidak akan banyak membantu Jokowi.

"Iya (tidak banyak membantu), malah mengganggu," katanya.

Ketum PA 212: Hati-hati, Jangan Sampai Dipermalukan Dikemudian Hari

Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menanggapi keputusan Prabowo Subianto untuk masuk ke Kabinet Kerja Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Slamet mengingatkan Prabowo untuk berhati-hati mengambil keputusan jika nantinya memang dipilih menjadi menteri pada kabinet Jokowi-Ma’ruf.

Sebab ia khawatir keputusan yang diambilnya dapat merusak reputasinya dan menghancurkan partai yang dikuasainya.

"Kami mengingatkan ke Prabowo Subianto untuk hati-hati, jangan sampai dipermalukan di kemudian hari sehingga akan rusak reputasi beliau dan menghancurkan Gerindra di 2024 nanti," ujar Slamet saat dikonfirmasi, Selasa (22/10/2019) seperti dikutip dari artikel Kompas.com berjudul "Prabowo Ditunjuk Jadi Menteri, Ketum PA 212: Hati-hati, Jangan Sampai Dipermalukan..."

Baca: Tak Diusul Surya Paloh, ini Alasan Jokowi Angkat Syahrul Yasin Limpo (SYL) Jadi Menteri

Baca: Maksudnya Apa? Rocky Gerung: Menteri Perikanan adalah Nyi Roro Kidul, Menteri Pertahanan Nyi Blorong

Meski demikian, Slamet pun tak mempermasalahkan dan mendukung apa pun keputusan dari Prabowo.

"Kami tidak ingin mencampuri hak pribadi Prabowo, jika itu keputusan yang diambil Prabowo menjadi menhan kita hanya bisa mendoakan semoga ada manfaat buat pertahanan negara dan rakyat," kata Slamet.

Slamet mengatakan, meski Prabowo nantinya menjabat menteri dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf, pihak PA 212 akan tetap berpegang pada hasil Ijtima Ulama 4.

"Kami tidak akan rekonsiliasi dengan kekuasaan yang curang dan dzolim. Tidak rekonsiliasi antara haq dan batil," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku diminta untuk masuk ke kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved