Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dinsos Luwu Timur Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Pasar Malili

Sukarti mengatakan bantuan yang diserahkan mungkin tidak bisa menggantikan barang dan benda korban yang sudah hilang.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Imam Wahyudi
Humas Luwu Timur
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Luwu Timur menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran Pasar Malili, Desa Baruga, Kecamatan Malili, Selasa (22/10/2019). 

Membantu pemadaman api, dua unit mobil damkar Bantaeng dan 12 personel diterjungkan.

"Kita terjunkan dua armada mobil Damkar juga 12 anggota untuk membantu proses pemadaman," kata Kasi Ops Damkar Bantaeng, Irfan Nurmin.

Ia menambahkan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan Polisi.

"Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan Polisi, jadi hingga saat ini belum diketahui penyebabnya," pungkasnya.

Kembakaran lahan kembali terjadi di kabupaten berjuluk Butta Toa tepatnya di Gunung Loka, Desa Bonto Marannu, kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Sabtu (19/10/2019).
Kembakaran lahan kembali terjadi di kabupaten berjuluk Butta Toa tepatnya di Gunung Loka, Desa Bonto Marannu, kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Sabtu (19/10/2019). (TRIBUN TIMUR/IKBAL NURKARIM)

Hingga berita ini diturunkan proses pemadaman masih berlangsung yang diketahui kebakaran mulai terjadi sejak malam hari.

Sebelumnya, Dua hektare lahan jati di Kampung Passangarrang, Desa Tanah Loe, Kecamatan Gantarangkeke, Bantaeng juga ludes terbalar, Rabu (9/10/2019).

Kejadian yang terjadi sekitar pukul 23.40 Wita itu sempat membuat warga panik.

Lahan yang terbakar tersebut diketahui milik H Mu'ing.

Satu mobil armada kebakaran milik Damkar Bantaeng diterjungkan ke lokasi kejadian.

Tujuh orang personel Damkar Bantaeng berhasil memadamkan api sehingga tak menjalar ke lahan lainnya.

Koordinator operasi Damkar Bantaeng Irfan Nurmin mengungkapkan kebakaran dipicu akibat kelalaian.

"Diduga faktor kelalaian yakni dengan membakar sampah sembarangan dan merembes kelahan jati," kata Dia, Kamis (10/10/2019) siang.

Pria yang akrab disapa Irfan itupun berharap warga tak membakar sampah sembarangan apalagi di musim kemarau seperti ini.

"Kami berharap kepada masyarakat supaya membakar sampah pada saat musim kemarau mengingat cuaca yang sangat panas dan angin kencang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan, dan lahan dengan cepat," pungkasnya.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved