Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

HMI Komisariat STAI DDI Ajukan Mosi Tak Percaya ke Konfercab Maros, Ada Apa?

HMI Komisariat STAI DDI Ajukan Mosi Tak Percaya ke Konfercab Maros, Ada Apa?

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
HMI STAI DDI Maros
Pengurus HMI Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Dakwah Wal-Irsyad (STAI DDI) Maros 

HMI Komisariat STAI DDI Ajukan Mosi Tak Percaya ke Konfercab Maros, Ada Apa?

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Dakwah Wal-Irsyad  (STAI DDI) Maros menyatakan sikap mosi tidak percaya terhadap Proses Konferensi Cabang Ke-VI HMI Cabang Butta Salewangan Maros.

Ketum HMI Komisatiat STAI DDI Maros, Muhammad Ilham mengatakan, proses Penyelenggaraa Konferensi HMI Cabang Butta Salewangang Maros tidak melalui proses dan aturan main organisasi.

"Seharusnya yang melaksanakan Pleno II Cabang ditengah proses Konfercab tersebut yang seharusnya dilakukan beberapa bulan sebelum melakukan Konferensi Cabang (Konfercab)," katanya, Senin (21/10/2019).

Baca: Viral di WhatsApp, 5 Putra Sulsel Masuk di Susunan Kabinet / Calon Menteri Era Jokowi - Maruf Amin

Baca: Arti Petuah Bugis di Pidato Jokowi di Pelantikan Presiden 2019 hingga Eselon III - IV Akan Dihapus

Baca: sscasn.bkn.go.id, CPNS 2019 Dibuka 25 Oktober, Jadwal Pendaftaran, Formasi, Syarat, Cara Daftar

Menurut Muhammad Ilham, tidak ada Rapat Pembentukan Kepanitiaan Konfercab yang melibatkan Komisariat.

Selanjutnya, verifikasi/validasi data base dan penetapan kepesertaan tidak berdasar dengan mekanisme organisasi

"Kami juga memperjelas status dari beberapa Pengurus Cabang yang merangkap sebagai Steering Comittee (SC) pada kegiatan Konfercab," katanya.

Pengurus HMI Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Dakwah Wal-Irsyad  (STAI DDI) Maros
Pengurus HMI Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Dakwah Wal-Irsyad (STAI DDI) Maros (HMI STAI DDI Maros)

Selain itu, adanya surat yang dikeluarkan oleh Panitia yang tidak memiliki legalitas.

",HMI Cabang Butta Salewangang Maros tidak menghadirkan arsip data base sebagai pembanding data basw yang diserahkan oleh komisariat," katanya.

Sehingga atas dasar beberapa alasan itu, maka Ilham meminta HMI Cabang Butta Salewangang Maros untuk mengulang proses Konfercab Ke-VI.

"Apabila permintaan kami tidak di indahkan maka kami selaku Pengurus HMI KOM STAI DDI Maros menyatakan untuk tidak akan mengikuti proses Konfercab ini, karena kami menganggap bahwa kegiatan ini tidak sesuai dengan aturan organisasi di Himpunan Mahasiswa Islam," katanya.

HMI Maros Gelar Intermediate Training Tingkat Nasional

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Butta Salewangang Maros, menggelar Intermediate Training atau latihan kader tingkat nasional, Minggu (17/3/2019).

Kegiatan tersebut berlangsung di aula pertemuan kampus ATKP Kabupaten Maros, Kelurahan Bontoa, Mandai.

Ketua Panitia, Muhammad Yusuf mengatakan, latihan kader dilakukan setelah kader melalui Basic Training (LK 1). Kegiatan berlangsung hingga 24 Maret 2019.

"Sebanyak 60 kader terbaik dari berbagai cabang di Indonesia menjadk peserta latihan. Kegiatan akan berlangsung sampai 24 Maret di kampus ATKP," kata Yusuf.

Baca: Polres Maros Kecam Aksi Penembakan Tragis di Selandia Baru

Baca: Ngopi Bareng di Warkop, Dandim 1422 Maros Harap Jurnalis Ikut Lomba TMMD

Yusuf menyampaikan, kegiatan yang digelar Maros disambut baik oleh kader se-Indonesia. Hal itu terbukti, ada ratusan kader yang mendaftar dan mengirim makalahnya.

Namun setekah dilakukan verifikasi terhadap karya tulis ilmiah, dengan tema yang ditentukan, hanya 60 yang berhasil lolos.

Sebelum peserta dinyaatakan lolos, dari ratusan pendaftar, hanya 78 makalah yang diterima dan mengikuti tahapan Screening Test.

"Screening test merupakan tahap pengukuran kemampuan dari calon peserta yang akan mengikuti forum LK ini. Kemudian difilter lagi hingga 60 orang," katanya.

Sementara, Ketua HMI Buttasalewangang, Misbahuddin Nur meminya kepada peserta, supaya mengikuti tahapan kegiatan dengan baik.

Setelah mengikuti latihan, perserta diminta kembali ke cabangnya masing-masing untuk mengabdikan diri.

Baca: Tolak Retribusi Rammang-rammang, Serikat Kumpul Tandatangan Warga

"Kami harap, peserta dapat menimba ilmu dengan serius. Karena setelah kembali ke cabang masing-masing, teman-teman melakukan pengabdian. Kita adalah kader terbaik," katanya.

Perwakilan Kahmi, Saparuddin Ahmad mengatakan, setiap kader HMI harus total dalam berlembaga. Kader HMI akan menjadi tokoh yang dibutuhkan bangsa.

"Kader HMI, kalau bukan menjadi akademisi, jadi politisi. Kedua ini adalah yang menjadi pelanjut pemegang tongkat estafet bangsa kita," katanya.

Dia berharap peserta dapat menyelesaikan tahapan latihan kader formal yang kedua tersebut.

"Dapatkan ilmu sebanyak-banyaknya, jadikan bekal untuk kedepannya," ujarnya.(*)

(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved