Dosen Unibos Bantu Warga Takalar Kembangkan Usaha Makanan Khas Poteng
Poteng merupakan cemilan khas Sulawesi Selatan, atau khususnya Makassar yang terbuat dari Ubi kayu.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Dosen Universitas Bosowa (Unibos) membantu masyarakat Kabupaten Takalar, untuk melakukan inovasi pengembangan Poteng, Minggu, (20/10/2019).
Poteng merupakan cemilan khas Sulawesi Selatan, atau khususnya Makassar yang terbuat dari Ubi kayu.
Kegiatan ini difokuskan di Desa Parangbambe, Kecamatan Galesong.
4 Pasangan Selebritis Bikin Janji Pranikah, Ada yang Berani Serahkan Harta Jika Terbukti Selingkuh
Bocoran Nama-nama Calon Menteri & Jatah Parpol di Kabinet Kerja Jilid 2 Setelah Gerindra Masuk
Benarkah Ada Manteri Asal Sulsel di Kabinet Jokowi Periode II? Ini Kata Gubernur Nurdin Abdullah
Dosen Unibos selaku pelaksana termasuk Agus Salim dan M Natsir Abduh.
Keduanya melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan, dan keterampilan dalam pengelolaan usaha agar mendukung perkembangan usaha tersebut.
Dalam proses ini, tim dosen Unibos pun turut memberikan pembinaan pada pengelolaan produk.
Kemudian membina dalam proses penyebaran informasi yang meluas melalui brosur.
Ini ditujukan tiada lain agar meningkatkan penghasilan masyarakat mitra, dan membantu merubah pola pikir terhadap suatu usaha agar terus dapat bertahan di pasar sasaran.
Beberapa proses kegiatan dalam inovasi produk poteng menjadi beberapa varian produk baru, dilakukan dengan berbagai tahapan.
Seperti pelatihan meningkatkan produksi, promosi, menjalin hubungan komunikasi dengan konsumen atau langganan, manjemen pemasaran.
Mahasiswa Pascasarjana UMI Bedah Buku Biografi Pemikiran Imam Shamsi Ali
Tiga Warga Desa Bana Bone Undur Diri dari Program Keluarga Harapan
MENTERI Jokowi-Maruf, Kapolri Tito Karnavian Datangi Istana, 4 Kandidat Jenderal Calon Penggantinya
Lalu memberikan bantuan alat-alat yang diperlukan dalam pengolahan dan pemasaran produk, juga pendampingan dalam pengolahan produk dan pendampingan dalam pemasaran.
“Usaha makanan khas poteng saat ini tidak cukup banyak masyarakat yang menggelutinya. Melainkan hanya masyarakat tertentu yang telah melakoni dari awal yang tahu bagaimana proses pembuatan makanan tradisional satu ini," ujar Agus Salim.
Namun di pasaran masih banyak masyarakat yang cukup meminati produk ini.
Tetapi alangkah lebih baik apabila produk ini diinovasikan menjadi sebuah makanan yang kelasnya meningkat.
Seperti, poteng dapat masuk di rumah makan mewah dengan platting, dan rasa yang dipadukan dengan lainnya seperti es poteng dan lain-lain.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: