VIDEO: Menarik, Jamaah Masjid Agung Barru Ngopi Bareng Usai Salat Jumat
" Tiap jumat ada seperti ini. Kue dan minuman disiapkan dari jamaah (sedekah)," kata salah satu panitia Masjid Agung Nurul Iman Barru, Amsyar Abdullah
Penulis: Akbar | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNBARRU. COM, BARRU - Suasana menarik terlihat di Masjid Agung Nurul Iman Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), usai salat Jumat, Jumat (18/10/2019).
Di Masjid terbesar di Barru tersebut jamaah bisa menikmati hidangan teh, kopi dan kue.
JADWAL LENGKAP MotoGP 2019 Sirkuit Motegi Jepang, Posisi 2 Seru Rossi vs Dovi Balapan Lebih Cepat
3 LINK Live Streaming Liga 1 2019 PSS Sleman vs Kalteng Putra - Nonton TV Online di Live Vidio.com
Rudianto Lallo Cs Dilantik Sebagai Pimpinan DPRD Makassar, Sejumlah Tokoh Hadir
Kapolres Pinrang Minta Mahasiswa Tak Demo Jelang Pelantikan Presiden
LINK Live Score & Live Streaming TV Online Indosiar Persela vs PSIS, Akses di Sini via Vidio.com
Makanan dan minuman hangat itu disediakan khusus untuk jamaah seusai salat Jumat.
Ratusan jamaah tampak ikut mengantre ambil kue, teh dan kopi yang dihidangkan di atas meja.
Jamaah mulai kalangan orang tua hingga anak - anak pun menikmati makanan gratis tersebut.
" Tiap jumat ada seperti ini. Kue dan minuman disiapkan dari jamaah (sedekah)," kata salah satu panitia Masjid Agung Nurul Iman Barru, Amsyar Abdullah kepada TribunBarru.com.
Menurut Amsyar, fasilitas makanan ringan atau minuman gratis ini sengaja disiapkan agar jamaah bisa bersantai bersama seusai salat Jumat.

"Ini sudah berlangsung beberapa bulan, ke depan dan seterusnya insyaAllah tetap rutin disiapkan tiap Jumat," ujarnya.
Pantauan TribunBarru.com, suasana kehangatan antar jamaah sangat terlihat di masjid yang berlokasi di Jl Sultan Hasanuddin, Kecamatan Barru itu.
Sambil menikmati hidangan kue dan teh, jamaah juga asik bercengkrama sambil besantai siang. (8)
Meriahnya Pesta Adat Mattoana Wanua di Paccekke Barru
Warga Desa Paccekke, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, melaksanakan pesta adat mattoana wanua.
Tema yang diusung kali ini Dengan semangat Mappadendang dan Mattojang kita lestarikan nilai kreatif lokal dan semangat gotong royong masyarakat Desa Pacekke".
Pesta ada ini berlangsung meriah, dengan diisi sejumlah acara tradisional ditampilkan.
Baca: Punya Harta Kekayaan Rp 20 M, Cara Walikota Medan Dzulmi Eldin Memalak dan Menghabiskannya
Baca: Ditangkap, Lihat Wajah Penikam Deri Datu Padang Asal Toraja di Wamena Pupua, 2 Jenderal Turun Tangan
Baca: Final Liga Champions 2020 Terancam Batal di Turki. Kerugian bagi Liverpool jika ke Final?
Seperti, Mappadendang, permainan Mattojang, Manre Saperra, Tudang Ade, Paoni-oni riolo.
Ratusan warga hadir menyaksikan langsung pesta adat ini.
Bahkan, Bupati Barru, Suardi Saleh bersama Ketua TP PKK, Hasnah Syam juga turut serta memeriahkan acara tersebut.

Di kesempatan ini, Suardi Saleh dan Hasnah Syam ikut berbaur bersama Mappadendang bersama warga Paccekke dan merasakan sensasi Mattojang.
Mattojang adalah sebuah permainan bugis.
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia Mattojang berarti berayun.
Uniknya, dalam permainan Mattojang, ayunan yang digunakan memiliki panjang tali kurang lebih 20 meter. Bupati dan Ketua TP PKK tampak menikmati permainan ayunan itu.
Bupati Barru mengapresiasi pelaksaan acara itu.
Ia mengatakan, acara tersebut adalah kekhasan budaya dari Desa Paccekke yang perlu dilestarikan.
"Kami ucapkan terimakasih kepada segenap warga masyarakat Paccekke dan jajaran pemerintah desa dan camat, serta seluruh pihak yang telah memberi dukungan atas terselenggaranya acara Mattoana Wanua ini," kata Suardi Saleh dalam rilis Humas Pemkab Barru, Jumat (18/10/2019).
Acara Mattoana Wanua ini juga turut dihadiri oleh Dandim 1405/Mlts Letkol Kav Ali Syahputra Siregar, Ketua DPRD Barru sementara Mursalim.
Mantan Wakil Bupati Barru, Andi Anwar Aksa, unsur Forkopim
Laporan Wartawan TribunBarru.com, @akbar_hs
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)