Punya Harta Kekayaan Rp 20 M, Cara Walikota Medan Dzulmi Eldin Memalak dan Menghabiskannya
Punya harta kekayaan Rp 20 M, cara Walikota Medan Dzulmi Eldin memalak dan menghabiskannya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Punya harta kekayaan Rp 20 M, cara Walikota Medan Dzulmi Eldin memalak dan menghabiskannya.
Memanfaatkan jabatan, Walikota Medan Dzulmi Eldin memalak anak buah untuk membiayai jalan-jalan keluarganya.
Dia pun akhirnya ditangkap lewat OTT KPK.
Walikota Medan Dzulmi Eldin diduga hendak menggunakan uang setoran sebesar Rp 250 juta dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Medan Isa Ansyari untuk menutupi biaya nonbudget perjalanan dinasnya ke Jepang.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang memaparkan, Dzulmi Eldin dan beberapa kepala dinasnya memang melakukan perjalanan dinas ke Jepang pada Juli 2019.
"Perjalanan dinas ini dalam rangka kerja sama sister city antara Kota Medan dan Kota Ichikawa di Jepang," kata Saut Situmorang dalam konferensi pers, Rabu (16/10/2019).
Dalam perjalanan dinas itu, Dzulmi Eldin rupanya turut membawa serta istri, dua anak, dan beberapa orang lain yang tidak berkepentingan.
Bahkan, Dzulmi Eldin beserta rombongan pribadi tersebut memperpanjang waktu tinggal di Jepang selama 3 hari.
Perpanjangan waktu ini di luar masa dinas wali kota.
Rombongan pribadi Dzulmi Eldin tetap didampingi Kepala Bagian Protokoler Syamsul Fitri Siregar.
Saut Situmorang menjelaskan, akibat turut sertanya rombongan pribadi yang tidak berkepentingan, muncullah pengeluaran perjalanan dinas yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, bahkan tidak dapat dibayar menggunakan dana APBD.
"Pihak tour and travel kemudian menagih sejumlah pembayaran tersebut kepada DE ( Dzulmi Eldin )," lanjut Saut Situmorang mengatakan.
Dzulmi Eldin pun memerintahkan Syamsul Fitri Siregar mencari dana untuk menutupi ekses dana nonbudget perjalanan ke Jepang itu yang nilainya mencapai Rp 800 juta.
Syamsul Fitri Siregar kemudian membuat daftar kepala dinas yang akan dimintai kutipan.
Tidak hanya yang turut berangkat ke Jepang, kepala dinas yang tidak ikut pun dimintai uang.