Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tolak Pelantikan Jokowi di Batas Kota Makassar-Gowa, Massa Gerak-Misi Saling Dorong dengan Polisi

Tolak Pelantikan Jokowi di Batas Kota Makassar-Gowa, Massa Gerak-Misi Saling Dorong dengan Polisi

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (Gerak-Misi) berunjukrasa di batas Kota Makassar-Gowa, pertigaan Jl Sultan Alauddin-Jl Mallengkeri, Makassar, Jummat(18/10/2019) sore. 

Tolak Pelantikan Jokowi di Batas Kota Makassar-Gowa, Massa Gerak-Misi Saling Dorong dengan Polisi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (Gerak-Misi) berunjukrasa di batas Kota Makassar-Gowa, pertigaan Jl Sultan Alauddin-Jl Mallengkeri, Makassar, Jumat (18/10/2019) siang

Unjukrasa dilakukan tepat di badan jalan. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Gowa-Makassar pun melambat.

Unjukrasa itu diwarnai kericuhan antara mahasiswa dan polisi.

Baca: Punya Harta Kekayaan Rp 20 M, Cara Walikota Medan Dzulmi Eldin Memalak dan Menghabiskannya

Baca: Ditangkap, Lihat Wajah Penikam Deri Datu Padang Asal Toraja di Wamena Pupua, 2 Jenderal Turun Tangan

Baca: Final Liga Champions 2020 Terancam Batal di Turki. Kerugian bagi Liverpool jika ke Final?

Kericuhan terjadi saat pengunjukrasa hendak menghadang laju truk yang dari arah Gowa-Makassar.

Polisi yang berjaga dari Polres Gowa pun menghalangi upaya mahasiswa hingga aksi saling dorong pun terjadi.

Beberapa saat terlibat aksi saling dorong, kericuhan berlanjut antara pengunjukrasa dangan petugas Dinas Perhubungan Kota Makassar.

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (Gerak-Misi) berunjukrasa di batas Kota Makassar-Gowa, pertigaan Jl Sultan Alauddin-Jl Mallengkeri, Makassar, Jummat(18/10/2019) sore.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (Gerak-Misi) berunjukrasa di batas Kota Makassar-Gowa, pertigaan Jl Sultan Alauddin-Jl Mallengkeri, Makassar, Jummat(18/10/2019) sore. (TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA)

Musabahnya saat mahasiswa dan seorang petugas Dishub adu mulut hingga akhirnya terlibat adu jotos.

Adapun tuntuta pengunjukrasa yaitu menolak pelantikan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden.

Alasannya, Jokowi dianggap belum mampun menyeledaikan konflik sosial Wamena.

"Kami menolak pelantikan Jokowi sebagai presiden karena masih banyak masalah yang beluk terselesaiakan. Utamanya kerusuhan Wamena," kata kordinator lapangan Muh Nurhidayat.

Ia pun meminta gara pemerintah mengambil tindakan tegas untuk segera mengkondusifkan Wamena.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved