Relawan JMS Gagas Program 'Jamal for Jamal' di Bulukumba
Bukan hanya terbilang unik, program ini juga memiliki arah yang jelas yang nantinya berujung pada kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyar
Bertemu HTI
Sementara foto pertemuannya HTI Cabang Ciputat pada tahun 2015 muncul saat ramai kasus surat edaran gamis hitam.
"Pertemuan itu terjadi pada April tahun 2015 lalu antara camat beserta seluruh aparatur pemerintahan di kecamatan dengan warga Ciputat yang merupakan anggota HTI.
Tujuannya adalah silaturahmi dan perkenalan dengan Camat Ciputat yang baru," kata Dandi, Minggu(13/10/2019).
Ia mengaku saat itu memang menerima banyak ormas Islam untuk bersilaturahmi termasuk HTI.
"Pada awal saya menjabat di Ciputat saya menerima beberapa ormas Islam dan ormas pemuda untuk perkenalan dan penyampaian program di kemasyarakatan," jelasnya.
Ia mengatakan, pihaknya menerima HTI saat itu juga setelah berkonsultasi dengan MUI Kecamatan Ciputat.
“Arahan MUI terima saja karena sekedar silaturahmi dan perkenalan. Juga pada rapat pengawasan wilayah di Pemkot Tangsel pada saat itu saya sampaikan kepada pimpinan rapat bahwa saya menerima kunjungan ormas HTI dan mohon arahan," paparnya.
Namun setelahnya, Dandi tidak menerima lagi kedatangan HTI setelah ormas tersebut dinyatakan terlarang oleh pemerintah.
Terkait foto Andi yang juga ramai di media sosial yakni saat dirinya mengikuti aksi 212 pada 2017 lalu, ia juga memberikan penjelasan.
Katanya, kehadirannya itu hanya lebih kepada gerakan moral dan spontan.
Ia menegaskan tidak terkait atau terafiliasi dengan organisasi manapun.
“Saya datang sendiri ke Thamrin dan parkir di Sarinah dan membeli beberapa baju dan topi yang bertuliskan kalimat Tauhid karena sepanjang jalan banyak yang menjual. Pada saat di depan Sarinah saya ketemu beberapa warga Ciputat yang ikut hadir dan mereka minta berfoto bersama," jelasnya. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)