Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Monyet Liar Lukai Bocah di Rangas Mamuju Hingga Dilarikan ke RS

Korban langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso karena mengalami luka pada sejumlah tubuhnya.

Penulis: Nurhadi | Editor: Syamsul Bahri
Nurhadi/tribunsulbar.com
Tasyah (7) bocah yang diserang monyet dirawat di RS Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso Mamuju. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Seorang bocah bernama Tasya (7) di Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat menderita luka setelah diserang monyet.

Korban langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso karena mengalami luka pada sejumlah tubuhnya.

Berbeda Barcelona dan Real Madrid, Ini Dua Alasan Manchester United Tak Tertarik Datangkan Neymar

VIDEO: Preview Liga 1 2019 Persib Bandung vs Persebaya, Robert Waspadai Kebangkitan Bajul Ijo

Manajemen Princess Syahrini Family Karaoke Silaturahmi ke Redaksi Tribun Timur

Di Mata Najwa, Wapres Jusuf Kalla Beberkan Cara Jitu Pangkas Biaya Asian Games hingga Rp 3 Triliun

Di Mata Najwa, Wapres Jusuf Kalla Beberkan Cara Jitu Pangkas Biaya Asian Games hingga Rp 3 Triliun

Monyet yang menyerang Tasya merupakan monyet yang sebelumnya dipelihara warga lalu dilepas liar di daerah perbukitan Rangas.

Paman korban AM mengungkapkan, sebelum menyerang bocah monyet tersebut sebelumnya muncul sebanyak tiga kali ke pemukiman warga.

Puluhan kawanan monyet hitam jenis macaca maura khas Sulawesi bermunculan di Jalan Raya Poros Camba, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (15/1/2018). Monyet tersebut terihat menunggu pengendara yang melintas membuang makanan kepada mereka. Beberapa diantaranya nekat mendekati manusia untuk meminta makanan dan sangat berani mengambil makanan dari tangan pengendara, meskipun dikawasan itu sudah ada papan bicara untuk larangan memberi makan namun masih ada pengendara yang berhenti untuk memberi makan dan berfoto ria. Rombongan satwa dilindungi ini diketahui sebelumnya jarang menampakkan diri kepada manusia, sebab hidupnya hanya bergantung hasil hutan karst dii wilayah Kabupaten Maros dan Pangkep, Susel. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Puluhan kawanan monyet hitam jenis macaca maura khas Sulawesi bermunculan di Jalan Raya Poros Camba, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (15/1/2018).TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

"Monyet itu terpaksa kembali diamankan warga karena meresahkan,"ujar AM saat ditemui wartawan.

AM mengatakan, korban Tasya menderita luka di bagian paha kanan dan bokong karena digigit monyet tersebut.

"Kronologi kejadian awalnya Tasya bermain, tiba-tiba monyet tersebut muncul dan langsung menyerang,"ungkap AM yang tak ingin disebut namanya.

AM berharap, pihak yang melepaskan monyet bertanggung jawab dan menindak lanjuti agar tidak ada korban setelah ini.

Tasyah (7) bocah yang diserang monyet dirawat di RS Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso Mamuju.
Tasyah (7) bocah yang diserang monyet dirawat di RS Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso Mamuju. (Nurhadi/tribunsulbar.com)

"Harapan kami selaku pihak keluarga agar yang melepas monyet ini dapat bertanggung jawab dan ditindak lanjuti agar tidak lagi korban,"kata dia.

Saat ini korban masih di rawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju karena sejumlah luka pada tubuhnya akibat gigitan monyet.(tribun-timur.com).

Virus Monyet vs Penyakit Misterius di Sulsel, Dinkes: Sama-sama Bahaya

 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kesehatan Sulsel rupanya tak tinggal diam melihat adanya fenomena penyakit virus monkeypox atau cacar monyet yang telah mewabah di Batam.

"Beberapa hari ini kita banyak berdialog dengan beberapa dokter ahli terkait cacar ini. Meski virusnya tidak ada di Sulsel tapi kita tentu harus melakukan antisipasi atau waspada akan virus mematikan ini," ujar Plt Kepala Dinkes Sulsel, Bachtiar Baso via telepon, Senin (20/5/2019).

Virus ini lanjut Bachtiar Baso, awalnya tersedekti di Singapura hingga mewabah di Batam melalui penularan antar manusia.

Akar Masalah Huawei dengan Amerika, Soal 5G! Gadget Huawei Terancam Tak Bisa Gunakan Layanan Google

 Nelayan Polman Jatuh dari Kapal Belum Ditemukan

Tak dipungkiri, Singapura dan Batam jaraknya tidak jauh sehingga pintu masuk virus ini disinyalir melalui jalur transportasi baik darat maupun laut.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved