Mengenal Fenomena Cyber Bullying hingga Bisa Mendorong Seseorang Nekat Bunuh Diri
Mengenal Fenomena Cyberbullying hingga Bisa Mendorong Seseorang Nekat Bunuh Diri
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Mengenal Fenomena Cyberbullying hingga Bisa Mendorong Seseorang Nekat Bunuh Diri
TRIBUN-TIMUR.COM- Kejahatan terjadi bukan hanya di dunia nyata saja melainkan juga di dunia maya.
Pasalnya, di era teknologi seperti sekarang ini, kejahatan bisa timbul dari mana saja.
Banyak, kasus kejahatan yang terjadi melalui media sosial atau lebih akrab disebut dengan Cyber Bullying.
Dan memang sering kali memberi dampak buruk pada korbannya.
Meski Cyberbullying merupakan kejahatan, namun selalu dianggap remeh bagi sebagian orang.
7 Fakta Tentang Ainun Irsani, Gadis Palopo yang Curi Perhatian 5 Juri Indonesian Idol 2019
Lirik dan Terjemahan Lagu ‘Goblin’ Sulli, Ada Curhatan di Syair Lagunya
Sosok Dokter Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Penganiayaan Relawan Jokowi Ninoy Karundeng
Dilansir dari Kompas.com, padahal, bahaya Cyber Bullying disebut-sebut bisa membuat sang korban ingin bunuh diri.

Bagaimana bisa? Sebagian besar orang memiliki akun media sosial.
Bahkan cenderung tidak dapat lepas dari berbagai hal menarik yang ditawarkan oleh dunia maya.
Meski begitu, siapapun harus tetap waspada akan kejahatan yang bisa muncul kapan saja, termasuk penindasan di dunia maya (Cyber Bullying) Pasalnya, ada berbagai bahaya Cyber Bullying yang bisa dengan mudah menjerat korbannya hanya karena kurang hati-hati dalam menggunakan media sosial.
Mirisnya, hal ini tidak hanya menimpa korbannya saja, tapi juga berlaku pada sang pelaku kekerasan di dunia maya.
Dilansir dari laman Science Daily, sebuah penelitian yang dipimpin oleh Profesor Ann John dari Swansea University Medical School, bekerja sama dengan para peneliti dari Oxford University dan Birmingham University, melakukan penelitian pada 150.000 anak muda di 30 negara.
Penelitian tersebut menyoroti bahaya Cyber Bullying, baik pada pelaku dan korban, yang biasanya terjadi pada anak-anak muda di bawah 25 tahun.
Hasil penelitian yang dimuat dalam Journal of Medical Internet Research, menyatakan bahwa anak-anak muda yang menjadi korban kekerasan di media sosial lebih rentan untuk menyakiti diri sendiri hingga melakukan aksi bunuh diri.
Sementara mereka yang berperan sebagai pelaku, 20 persen berisiko lebih tinggi memiliki pikiran untuk bunuh diri bahkan mencoba melakukan bunuh diri.
