Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kama Cappi Tangani Pembunuhan di Wisma Benhil Makassar, Intip Kisahnya, Sering Pimpin Demo

Kama Cappi Tangani Pembunuhan di Wisma Benhil Makassar, Intip Perjalanan Karirnya, Sering Pimpin Demo

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI
Ansari Setiawan atau Kama Cappi, pengacara kasus pembunuhan seorang wanita di Wisma Benhil, Makassar. (darul) 

Kama dikenal di Makassar, sekitar tahun 2007 hingga 2011 dan di 2016, merupakan aktivis jalanan yang sering pimpin demo.

Bahkan beberapa kali, Kama Cappi kerap bersentuhan hukum, dalam beberapa kali harus diamankan dan dikurung di penjara.

Beberapa kasus yang menjerat dia, Kama Cappi. Seperti, kasus pengrusakan kantor Dinas, kasus penganiayaan dan lainnya.

Walau demikian, Kama Cappi si aktivis berkuda ini berubah 360 derajat. Kini dia telah mewakafkan dirinya untuk keadilan.

"Saya bekerja ini untuk keadilan, sekarang kasus yang saya tangani ini pengacaranya kan lari, karena takut preman," ujar Kama.

"Saya wakafkan diri saya ini untuk keadilan, makanya kalau ada dibilang preman saya tidak lari selagi benar," tambah Kama.

 

Kronologi Penangkapan Pembunuh Wanita di Wisma Benhil, Terlacak saat Jual Ponsel Korban

Pelaku pembunuhan seorang perempuan yang diketahui bernama Rosalina Komala Sari (18) di Wisma Benhil Toddopuli akhirnya ditangkap, Jumat (19/4/2019).

Adalah Indra Anugrah Saputra (20), pria yang nekat menghabisi nyawa mahasiswi tersebut pada 11 April 2019 lalu.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko menjelaskan kronologi penangkapan Indra yang berawal dari media sosial.

Indra diketahui menjual ponsel milik korban di sebuah grup jual beli di Facebook.

Foto Rosalina Kumala Sari (18), mahasiswi perguruan tinggi di Makassar korban pembunuhan 27 tusukan di Hotel Benhil Toddopuli
Foto Rosalina Kumala Sari (18), mahasiswi perguruan tinggi di Makassar korban pembunuhan 27 tusukan di Hotel Benhil Toddopuli (facebook Rosaalina Kumalasari)

Unit Jatanras Polrestabes Makassar dan tim Resmob Polda Sulsel pun telah melakukan penyelidikan dan mendapatkan info terkait ponsel Rosalina merk Oppo F5.

"Setelah tim kami melakukan penyelidikan di lapangan, tim gabungan kami dapatkan info terkait ponsel korban dicuri mau dijual lewat Facebook," kata Indratmoko.

Kata Indratmoko, ponsel tersebut dijual atas nama Indra yang beralamat di Jl Barukang, Makassar.

Polisi mengevakuasi jenazah seorang perempuan yang dibunuh di kamar 209 Wisma Benhil Toddopuli, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis (11/4)
Polisi mengevakuasi jenazah seorang perempuan yang dibunuh di kamar 209 Wisma Benhil Toddopuli, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis (11/4) (Tribun Timur/Muhammad Abdiwan)
Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved