Anggota Dewan Ungkap Banyak Sumber PAD Luwu Timur Bocor
Menurutnya, penarikan retribusi sektor perikanan, perkebunan, pertanian dan sektor lain sangat potensial tapi belum tergarap dengan baik.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Anggota DPRD Luwu Timur, Wahidin Wahid mengungkap banyak sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masih bocor di Luwu Timur.
"Masih banyak yang bocor atau belum digarap maksimal," kata Wahidin kepada TribunLutim.com, Rabu (16/10/2019).
Acara Pernikahan Berubah Kacau, Suami Sah Mempelai Wanita Datang Bawa Anak, yang Terjadi Selanjutnya
Lawan PSM, Arema Percaya Diri Bisa Menang di Makassar
Isi Surat Wasiat Siswa SMP yang Nekat Gantung Diri Usai Ibu Meninggal Dunia, Ayah Masuk Rumah Sakit
Mulan Jameela Jawab Misteri Lirik Lagu Makhluk Tuhan Paling Seksi, Netter Ramai-ramai Coba Nyanyikan
Video Preview & Prediksi Susunan Pemain PSM vs Arema FC: Hamka Hamzah Batal Reuni di Mattoanging
Menurutnya, penarikan retribusi sektor perikanan, perkebunan, pertanian dan sektor lain sangat potensial tapi belum tergarap dengan baik.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur kata Wahidin perlu menaruh perhatian untuk menggarap sumber PAD tersebut.
"Sektor inilah yang bisa semakin menopang PAD kita," imbuhnya.
Menurutnya, jika sektor itu digarap maksimal, PAD Luwu Timur tahun ke tahun semakin meningkat pula.
Lanjut Wahidin, pembentukan dinas yang mengurus perihal pendapatan seharusnya menjadi fokus pemkab kedepan.
Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Luwu Timur belum maksimal menarik pundi-pundi PAD di Bumi Batara Guru julukan Luwu Timur.

Sumber PAD Luwu Timur memang banyak bertumpuh pada sektor tambang seperti dari PT Vale Indonesia dan perusahaan lain.
Pemkab Luwu Timur memperoleh Rp 282.9 miliar dari perusahaan tambang nikel PT Vale Indonesia tahun 2018.
Itu sesuai data target dan realisasi pendapatan dari PT Vale Indonesia tahun 2018 dari Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Luwu Timur.
Dana dari PT Vale Indonesia tersebut terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp 109.3 miliar.
Selain itu, dana perimbangan Rp 70.1 miliar dan lain-lain pendapatan yang sah Rp 103.4 miliar.
Kabid Pendapatan Penetapan PAD Dinas DPKAD Luwu Timur, Muh Said dana pendapatan tersebut bersumber dari sektor tambang PT Vale Indonesia.
"Jadi Rp 282.9 miliar masuk ke Luwu Timur itu dari PT Vale Indonesia tahun 2018," kata Said.
"Jadi memang ada ratusan miliar tiap tahun masuk ke kas daerah dari PT Vale Indonesia saja," imbuhnya.
Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: