Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KPU Minta Rp 34 M, Pembahasan NPHD Pilkada Maros Berjalan Alot, Ini Masalahnya

Hal itu ditandai dengan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) Pilkada Maros.

Penulis: Amiruddin | Editor: Ansar
amiruddin/tribun-timur.com
Penandatanganan NPHD antara KPU dan Pemkab Maros, Senin (14/10/2019). 

Menurutnya, selama ini belum dilaksanakan penandatanganan NPHD, karena belum ada kesepakatan.

"Kita belum sepakat nilainya, awalnya mereka minta Rp 34 miliar, lalu dilaksanakan rasionalisasi anggaran," ujar Hatta Rahman.

Padahal, dibanding daerah lainnya, hanya membutuhkan anggaran Rp 30 miliar sampai Rp 31 miliar.

Kajari Luwu Baru Erni Veronika Maramba Target Luwu Bebas Korupsi

VIDEO: Polres Barru Ringkus Lima Tersangka Pengedar Obat Daftar G dan Pengguna Ganja

Penyebab Kematian Sulli Diduga Bunuh Diri Seperti Jonghyun SHINee, Jang Ja Yeon, dan 4 Kpop Idol Ini

"Jangan sampai kita dikira ada markup. Makanya saya minta dirasionalisasi dululah," ujarnya.

Hatta berharap anggaran Rp 31,1 miliar yang dikucurkan, dapat digunakan untuk Pilkada Maros dengan sebaik-baiknya.

Sekadar diketahui, Pilkada Maros akan dihelat pada September tahun depan.

Pilkada dihelat, seiring bakal berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wabup Maros, Hatta Rahman dan Harmil Mattotorang.

Sejumlah figur yang mencuat bakal bertarung di Pilkada Maros, seperti Chaidir Syam (Wakil Ketua DPRD Maros), Ilham Nadjamuddin (birokrat), Suhartina Bohari (politisi), Devo Khaddafi (birokrat), dan balon lainnya.

Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved