Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Pilu M: Disekap 9 Tahun di Kamar Mandi oleh Orangtua, Makan Seperti 'Kucing'

Hal tersebut terungkap saat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-TP2A) Sulsel menerima rujukan kasus kekerasan ter

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
saldy/tribuntimur.com
Korban kekerasan yang disekap di Kamar Mandi oleh orang tuanya. Ia menirukan saat dirinya di ikat di kamar mandi. 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Seorang pria asal Kabupaten Bulukumba jadi korban kekerasan selama 9 tahun.

Hal tersebut terungkap saat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-TP2A) Sulsel menerima rujukan kasus kekerasan tersebut.

Korban kekerasan itu adalah M (26), warga Bulukumba, Sulsel.

Saat di wewancara, Senin (14/10/2019) di Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, M yang didampingi lembaga pemerhati perlindungan perempuan dan anak Bulukumba, mengaku bahwa dia mendapat kekerasan dari orangtuanya sendiri.

VIDEO: 90 Cakades di Enrekang Tandatangan Fakta Integritas Siap Kalah di Pilkades 2019

Gubernur Sulbar Minta REI Bangun Perumahan Sehat

Menggagas Rumah Sakit Tangguh Bencana

Kekerasan yang dialami oleh M bermula saat ia dipekerjakan di kawasan hutan kelapa sawit negara Malaysia. Saat itu usianya 13 tahun.

Di Malaysia, M mulai dipaksa untuk bekerja keras demi 'rupiah' yang harus disetor kepada orang tuanya.

Ia menjalani kehidupan yang suram di negeri Jiran selama tiga tahun. Setelah itu ia kembali di usia 17 tahun, dan kembali di kampung halaman.

Harapan untuk tidur lelap di kampung halaman pun rupanya hanya sekedar mimpi.

Di Bulukumba, kedua orangtuanya justeru semakin beringas. Tak hanya disekap didalam kamar mandi, tangannya pun di ikat.

Yang lebih menyedihkan lagi, M ternyata tidur dan makan di dalam kamar mandi. Ia makan satu kali dalam sehari.

"Saya makan seperti kucing, tidak bisa pakai tangan karen na ikat Ki indo'ku (mama aku)," katanya.

Dari usia 17 hingga 26 tahun kamar mandi itu bagaikan rumah tidurnya.

VIDEO: 90 Cakades di Enrekang Tandatangan Fakta Integritas Siap Kalah di Pilkades 2019

Gubernur Sulbar Minta REI Bangun Perumahan Sehat

Menggagas Rumah Sakit Tangguh Bencana

Di kamar mandi yang berukuran 2x3 meter, M sesekali tidak mendapat baju untuk menyelimuti badannya, ia hanya memakai celana.

Selama disekap, M baru bisa menghirup udara segar disaat musim panen atau tanam di sawah milik orangtuanya.

Kedua orangtuanya diketahui juga memiliki beberapa harta, berupa sawah di Bulukumba.

Kini, ayah M sudah ditahan oleh pihak kepolisian, setelah M berhasil kabur dan diselamatkan oleh tetangganya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sulsel, Ilham A Gazaling mengatakan, bahwa M saat ini sedang ditangani khusus oleh PPTP2A.

M kata Ilham, sedang mengalami trauma atas kekerasan yang ia alami.

"Saya sempat meneteskan air mata, waktu dia ceritakan saya, bagaimana cara dia melarikan diri. Dia berhasil melarikan diri, setelah tali pengikat tangannya terlepas setelah digosokkan di besi jendelan kamar mandi," kata Ilham.

Ayah M saat ini sudah ditahan, Dinas PPPA Sulsel pun saat ini juga akan melakukan pendampingan hukum dan pendampingan psikolog bagi M yang masih trauma.

Meski begitu, Dinas PPPA Sulsel akan meminta BAP polisi, seperti apa duduk perkara dari masalah ini.

"Hingga saat ini, kami akan mencari tahu apa penyebab sehingga M ini disekap sampai dibuat seperti binatang oleh orangtuanya. Dimana hatinya ini orangtuanya," tegas Ilham.

Ia pun berharap, pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kasus ini. DPPPA Sulsel sendiri siap memfasilitasi ke psikolog dan pendampingan hukum bagi m. (*)

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved