Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dosen PKM Unimerz Berantas Buta Aksara Berbasis ACM di Tombolo Gowa

PKM itu mengusung program Strategi Pemberantasan Buta Huruf Melalui Sanggar Pendidikan Anak Saleh (Spas) Pada Masyarakat Tombolo Kabupaten Gowa.

Penulis: Ridwan Putra | Editor: Ansar
Universitas Megarezky
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Megarezky Makassar menggelar Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2019 di Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa , Mei - September 2019. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Megarezky Makassar menggelar Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2019.

Berlangsung di Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

PKM itu mengusung program Strategi Pemberantasan Buta Huruf Melalui Sanggar Pendidikan Anak Saleh (Spas) Pada Masyarakat Tombolo Kabupaten Gowa.

Gegara Istri Nyinyir di Facebook Soal Wiranto: Dandim Kendari yang Baru 2 Bulan Menjabat Dicopot

Dana Bergulir Mandek di Sulsel, Jumlahnya Fantastis

Siswa SMAN 6 Tana Toraja Tewas di Jalan Poros Rantetayo-Makale

 Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan oleh Dr Hj Arfenti Amir M.Pd, Akhiruddin S.Pd, M.Pd, Eka Fitriana HS S.Pd, M.Pd, dengan melibatkan mahasiswi dari Prodi Pendidikan Sosiologi dan PGSD, Izni Avianty dan Husnawati.

 Kegiatan pengabdian bekerjasama dengan lembaga Sanggar Anak Saleh (SPAS) di Kabupaten Gowa, Jl Beringin 1, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel.

 Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan pendampingan edukasi berupa pengetahuan dan strategi membaca, menulis dan menghitung, serta membaca Alquran.

Gegara Istri Nyinyir di Facebook Soal Wiranto: Dandim Kendari yang Baru 2 Bulan Menjabat Dicopot

Dana Bergulir Mandek di Sulsel, Jumlahnya Fantastis

Siswa SMAN 6 Tana Toraja Tewas di Jalan Poros Rantetayo-Makale

 Upaya yang dilakukan dalam pemberantasan buta huruf melalui strategi ini menekankan pada sosio-kultural berangkat dari kondisi masyarakat belajar dengan berbagai latar belakang yang berbeda.

 Pembelajaran kepada pemberantasan buta huruf dikemas sedemikian rupa agar masyarakat belajar dengan nyaman. 

Untuk itu, ketiga dosen pelaksana kegiatan pengabdian mengatakan bahwa pemberantasan buta huruf merupakan tanggung jawab bersama.

 “Dalam hal ini pemerintah, lembaga pendidikan, LSM, khsusnya Lembaga SPAS dan masyarakat harus mempunyai kemauan untuk keluar dari lingkaran buta huruf yang menyengsarakan,” kata Dr Hj Arfenti Amir M.Pd, dalam rilisnya, Jumat (11/10/2019).

 Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 dan pendampingan dilaksanakan hingga Bulan September 2019.

 Metode yang digunakan adalah metode ceramah, demontrasi, praktek dan pendampingan serta ACM.

 Dijelaskan hal tersebut untuk mendukung kegiatan ini dan diharapkan keberhasilan program pemberantasan buta huruf ini.

 Arfenti Amir menjelaskan secara rinci langkah-langkah pelaksanaan kegiatan terbagi 3 tahap yaitu; (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap evaluasi.

 Melalui ACM (aku cepat membaca), materi yang diberikan yaitu cara cepat membaca, berhitung dan iqra, menggunakan metode demonstrasi, dan praktek dengan alat atau media pembelajaran.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved